Tuesday, September 15, 2015

Wanita Bermulut Tajam Berubah Karena Bekas Kunyahan Nabi

Didalam diri Rasulullah terdapat banyak sekali keberkahan yang mengalir dari tubuhnya. Banyak para sahabat yang ingin mendekap tubuh Rasulullah. Dan meyakini bahwa akan menjadi tameng dari panasnya api neraka, seperti yang dilakukan Ukasyah. Lihat kisahnya dijudul Kisah Mengharukan Detik Wafatnya Rasulullah SAW. Bahkan sisa air wudhu’ beliau pun mereka berebut.

Suatu kejadian yang unik dan luar biasa, tatkala seorang wanita yang hari-harinya selalu berbicara keji, menyakitkan dan terkesan tajam bagi orang yang mendengarkannya. Namun dikarenakan asbab makanan kunyahan Nabi wanita tersebut dapat berubah total dari yang biasanya. Berikut kisah selengkapnya :

Ada seorang wanita yang mulutnya ‘tajam’ sekali, ia suka mengeluarkan kata-kata keji (atau komentar yang menyakitkan/tidak mengenakkan) kepada orang-orang yang ditemuinya, baik laki-laki atau perempuan. Suatu ketika ia melewati rumah Aisyah RA dan Nabi SAW sedang berada di sana, beliau sedang duduk menekuk lutut sambil makan dendeng (daging yang dikeringkan). Melihat keadaan Nabi SAW tersebut, ia mendekat dan berkata, “Lihatlah orang ini duduk seperti duduknya hamba sahaya!!”

Mendengar komentar seperti itu, Nabi SAW hanya tersenyum dan bersabda, “Aku memang seorang hamba, karena itu aku duduk seperti duduknya seorang hamba, dan aku makan seperti makannya seorang hamba!!”

Wanita itu tidak berkata apa-apa karena ternyata Nabi SAW tidak membantah perkataannya, bahkan menguatkan/membenarkannya. Beliau berkata kepadanya, “Makanlah!!” Nabi menawarkan.
Wanita itu berkata, “Tidak, kecuali engkau memberi makan kepadaku dengan tanganmu sendiri!!”
Nabi SAW mengambil sepotong dendeng dan memberikan kepada wanita tersebut, bahkan beliau bermaksud menyuapinya. Tetapi ia berkata lagi, “Tidak, kecuali jika engkau memberikan makanan kepadaku dari (makanan yang ada di) mulutmu!!”

Saat itu beliau memang sedang mengunyah sepotong dendeng, maka segera saja beliau mengeluarkannya dari mulut beliau dan menyuapkannya kepada wanita tersebut. Wanita itu mengunyah beberapa saat kemudian menelannya.
Segera setelah daging bekas kunyahan Rasulullah SAW itu masuk ke dalam perutnya, tampak perubahan besar pada wanita tersebut. Kalau sebelumnya dengan santainya ia memandang orang di sekitarnya, dan berkomentar dengan seenaknya, termasuk kepada Nabi SAW, tiba-tiba saja ada perasaan malu yang memenuhi hatinya. Seakan ia tak mampu mengangkat kepala dan memandang orang-orang di sekitarnya, baik laki-laki ataupun perempuan. Dan sejak saat itu pula, ia tidak pernah lagi mengucapkan kata-kata keji yang menyakitkan hati kepada siapapun juga, hingga ia meninggal dunia. 

[Ibnu Ghufron]

No comments:

Post a Comment