Dahsyatnya hari kiamat sungguh tidak akan ada yang sanggup untuk merasakannya. Namun jika Allah berkehendak maka tidak akan ada yang bisa lari darinya. Hal ini pasti akan kita alami bersama. Ketika dunia ini tiada lagi. Tapi suatu keberuntungan yang tidak terhingga bagi kita Ummat Nabi Muhammad SAW. Kita telah dimuliakan dengan agama Islam. Agama yang Allah berikan surat izin ketika di akhirat. Namun sangat sayang jika surat izin yang diberikan ini tidak digunakan dan diamalkan dengan sungguh-sungguh didunia. Apakah itu ?? Simak kisah berikut ini :
Suatu ketika Malaikat Jibril datang kepada Nabi SAW untuk menyampaikan Wahyu/Firman Allah QS Ibrahim ayat 48 : “Yauma tubaddalul ardhu ghairal ardhi was samaawaatu wa barazuu lillaahil waahidil qahhaar.” Artinya adalah : “(Yaitu) pada hari (kiamat, ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.”
Setelah menerima wahyu tersebut, Nabi SAW berkata. “Wahai Jibril, bagaimana keadaan manusia pada hari kiamat nanti??”
Malaikat Jibril menceritakan bahwa semua manusia akan berkumpul di atas bumi yang putih, bumi baru yang belum ada orang yang berbuat dosa di sana. Ketika terdengar suara jahanam menggelegar satu kali, para malaikat berpegangan pada Arsy, dan masing-masing berkata, “Wahai Tuhanku, aku tidak memohon kepada-Mu kecuali (keselamatan) diriku!!”
(Para Malaikat Allah saja sangat ketakutan, apalagi kita dari golongan manusia nanti... Ya Robbi...)
Jibril menyatakan bahwa saat itu gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Nabi SAW bertanya, “Wahai Jibril, apa yang dimaksud dengan bulu yang dihambur-hamburkan?”
Jibril berkata, “Bulu yang dicabut kemudian dihamburkan (dilemparkan ke segala arah), dan gunung menjadi cair karena takut kepada Jahanam.”
Jibril melanjutkan penjelasannya, pada saat kiamat tersebut, jahanam didatangkan dengan mengeluarkan satu suara yang menggelegar, tali kekangnya ditarik oleh 70.000 malaikat dan ia diberhentikan di hadapan Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung. Allah berfirman dengan Penuh PerkasaNYA, “Wahai Jahanam, bicaralah kamu!!”
Jahanam berkata, “Laa ilaaha illallaah, demi Kemuliaan dan Kebesaran-Mu, Ya Allah, sungguh hari ini saya akan menyiksa orang-orang yang makan rezeki-Mu tetapi tidak mau menyembah-Mu. Tidak akan bisa (selamat) melewati saya, siapa saja yang tidak mempunyai surat ijin!!”
Nabi SAW berkata, ‘Wahai Jibril, apakah surat ijin pada hari kiamat itu??”
Jibril berkata, “Wahai Muhammad, terimalah kabar gembira, sesungguhnya umatmu telah memiliki surat ijin untuk hari kiamat itu. Ingatlah, orang yang telah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah (dengan tulus membaca kalimat Tahlil : Laa ilaaha illallaah), itulah surat ijin untuk bisa melewati shirat (titian, jembatan) jahanam dengan selamat (atau pada akhirnya ia ‘akan’ selamat dari siksaan jahanam)…!!”
Nabi SAW berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah memberikan ilham (kepada umatku) bahwa tidak ada Tuhan selain Allah (Laa ilaaha illallaah)…!!”
AL HADIST
Anas r.a. meriwatkan ( Dalam sebuah riwayat yang panjang ), bahwa Nabi SAW bersabda : Orang-orang yang dibebaskan dari neraka , mereka yang pernah mengucapkan La ilaha illallah dan dalam hatinya ada kebaikan ( iman ) walaupun sebesar tepung gandum. Setelah mereka akan dikeluarkan dari neraka mereka yang mengucapkan La ilaha illallah dan dalam hatinya ada kebaikan ( iman ) walaupun seberat tepung terigu. Sesudaah itu, akan dikeluarkan dari neraka orang yang mengucapkan La ilaha illallah dan dalam hatinya ada kebaikan (iman ) walaupun sebesar debu. (HR.Bukhari)
No comments:
Post a Comment