Tiada yang menyangka bahwa hamba yang paling taat sekalipun harus menjadi orang yang paling dibenci dan dilaknati oleh pencipta alam ini. Wajahnya yang begitu indah dan cemerlang harus berubah seketika dengan bentuk seperti babi hutan, kepalanya seperti kepala unta, dadanya seperti daging yang menonjol, kedua matanya terbelah pada sepanjang permukaan wajahnya. Lubang hidungnya terbuka seperti cerek, kedua bibirnya seperti bibir lembu, taringnya keluar seperti taring babi hutan dan janggut terdapat sebanyak tujuh helai. Ketika melihat diri dalam keadaan demikian, kebenciannya kian memuncak pada ummat manusia. Sehingga dia menyatakan bahwa manusia adalah musuhnya yang paling utama. Berbagai macam cara untuk menyesatkan anak keturunan adam agar terlarut kedalam jalan yang nista. Yang pada akhirnya sebagai penghuni neraka bersama dia nantinya.
Dua malaikat menangis melihat peristiwa demikian, bahwa hamba Tuhan yang mereka kenal itu adalah hamba yang paling taat diantara ciptaan Allah yang ada dibumi. Dia adalah hamba yang terpilih dari kaumnya yakni dari kalangan jin. Disaat lainnya sibuk dengan saling menjatuhkan, saling berperang dan saling menumpahkan darah diantara sesamanya. Namun ia tetap bertahan untuk mengabdikan diri kepada sang pencipta. Dan lebih memilih untuk mengasingkan diri dari segala hiruk pikuk yang terjadi dibumi. Bumi adalah tempat pertama yang didiami oleh para jin sebelum manusia.
Ia beribadah dibumi selama seribu tahun lamanya, disebabkan ketakwaannya Allah mengangkat derajatnya kelangit pertama sehingga ia mendapat gelar sebagai Al abid (Ahli ibadah), namun ia tetap beribadah dengan taatnya kepada tuhannya. Dilangit yang pertama ia juga beribadah selama seribu tahun lamanya. Allah pun mengangkatnya kelangit yang kedua, dilangit yang kedua ia dijuluki dengan sebutan Az zahid.
Ia beribadah seribu tahun dilangit tersebut. Allah pun mengangkatnya lagi kelangit ketiga, ia digelari Al arif. Dilangit tersebut ia tetap beribadah hingga mencapai seribu tahun lamanya. Disebabkan itu Allah mengangkatnya lagi kelangit keempat. Dilangit keempat ia diberi gelar Al wali. Ia beribadah selama seribu tahun dilangit tersebut.
Allah mengangkatnya lagi kelangit kelima dan diberi gelar At taqi. Dilangit tersebut ia tetap beribadah hingga seribu tahun lamanya. Allah lalu mengangkatnya lagi kelangit keenam dan diberi gelar Al kazin. Dilangit tersebut ia tetap beribadah hingga seribu tahun lamanya. Allah lalu mengangkatnya lagi kelangit ketujuh ia pun tetap beribadah kepada sang Maha Esa selama seribu tahun lamanya. Maka diberilah ia gelar sebagai Azazil. Karena berdasarkan ketakwaannya. Allah mengangkatnya sebagai pemimpin para malaikat disurga. Ia menjadi sosok kebanggaan seluruh para malaikat. Karena ketakwaan yang dicapainya, mulai dari bumi hingga berada pada posisi yang saat ini ia rasakan.
Ketika Allah menciptakan seorang manusia pertama kalinya. Dan memerintahkan seluruh makhluk yang ada disurga untuk bersujud Sebagai tanda penghormatan kepada adam. Maka seluruh makhluk yang ada disurga pun memberikan sujud kepada adam. Namun ada satu mahluk yang enggan untuk bersujud. Yakni pemimpin para malaikat itu sendiri. Ketika beliau ditanya mengapa ia tidak ikut bersujud. Maka ia menjawab dengan mudahnya "Adakah Engkau mengutamakannya daripada aku, sedangkan aku lebih baik daripadanya. Engkau jadikan aku dari api dan Engkau jadikan Adam dari tanah."
Disebabkan gelar yang disandang begitu tinggi sehingga ia merasa tidak pantas untuk memberikan penghormatan kepada manusia yang baru saja diciptakan. Apalagi manusia tersebut akan dikirimkan kebumi untuk sebagai pemimpin (pengelola bumi) sementara kaumnya telah lebih dahulu diciptakan untuk menduduki bumi. Namun disebabkan keangkuhannya itu, ia telah berani menolak perintah Tuhan yang telah mengangkat derajatnya.
Maka Allah maha kuasa merubah bentuknya dan menjadikannya sebagai mahluk yang terlaknat. Serta mengusirnya dari surga sehingga ia mendapat gelar iblis (mahluk yang terusir). Kini Hamba Yang Taat itu Menjadi Musuh Para Manusia hingga berakhirnya dunia. Dengan menjadikan nafsu sebagai alat tunggangannya agar para manusia durhaka pada penciptaNya.
No comments:
Post a Comment