Friday, August 21, 2015

Bacaan Al Qur’an Nabi Membuat Musrikin Bersujud

Indahnya kalam illahi (Kitab Suci Al qur’an) tidak tertandingi oleh syair yang manapun. Semua makhluknya akan merasa takjub dengan kalimat indah tersebut. Itulah yang terjadi ketika Nabi melantunkan Ayat demi ayat Kalamullah. Disaat para kaum musrikin mengagungkan orang yang dapat membuat syair yang indah. Maka tampillah Al Qur’an sebagai ayat Suci yang rangkaian katanya begitu indah dan penuh dengan makna yang mendalam sehingga membuat orang Musrikin terharu untuk mendengarnya. Apa lagi yang membacanya adalah orang yang teragung dibumi ini. Berikut kisah Bacaan Al Qur’an Nabi MembuatMusrikin Bersujud :

Suatu ketika di tahun ke lima dari nubuwwah, saat itu bulan ramadhan, Nabi SAW datang ke Masjidil Haram dan di sana telah berkumpul beberapa orang pembesar dan pemuka kaum Quraisy. Kemudian beliau membaca Surat an-Najm yang berjumlah 62 ayat. Surat itu memang ayatnya pendek-pendek dan berkesan seperti susunan syair, tetapi jauh-jauh lebih indah dan bermakna. Kaum Quraisy, dan orang-orang Arab pada umumnya saat itu memang selalu membangga-banggakan syair, sangat menghargai dan menjunjung tinggi seorang penyair yang hebat.

Ketika Nabi SAW melantunkan ayat demi ayat dari Surat an Najm itu, mereka seperti terhipnotis, terpesona dengan keindahannya. Sepanjang usia mereka, belum pernah mereka mendengar rangkaian kata yang begitu indah dan bermakna sangat dalam seperti yang sedang dilantunkan Rasulullah SAW. Bahkan mereka sampai lupa kalau yang sedang melantunkan ayat-ayat itu adalah orang yang sangat mereka benci, bahkan kalau bisa mereka ingin membunuhnya saja. Mereka makin tenggelam dalam kekhusyu’an dan kekhidmatan, setiap kali bibir Rasulullah SAW melantunkan ayat-demi ayat itu.

Ketika beliau melantunkan ayat terakhir, ayat ke 62 yang merupakan Ayat Sajdah, “Maka bersujudlah kamu kepada Allah dan sembahlah Dia!!” (Fasjuduu lillaahi wa’buduu!!).

Tanpa dapat ditahan lagi, mereka semua itu bersujud dengan bercucuran air mata penuh haru. Tampaknya keagungan dan kehalusan kalam Allah benar-benar menguasai emosi mereka, walau akalnya mungkin menolak. Orang-orang musyrik lainnya yang berada agak jauh dari tempat itu sangat terkejut melihat keadaan tersebut. Mereka segera mendatangi mereka dan mencaki-maki dan mencela sikapnya itu.

Mendengar cacian dan celaan itu, orang-orang musyrik yang tadinya bersujud segera menyadari keadaannya. Mereka seolah-olah baru terbangunkan dari suasana terhipnotis tanpa menyadari apa yang mereka lakukan. Antara malu dan marah karena bersujud di hadapan Nabi SAW, mereka segera membuat kebohongan untuk menutupi rasa malunya. Mereka menyatakan bahwa Nabi SAW menyebutkan kemuliaan dan sanjungan kepada berhala-berhala mereka, karena itu mereka bersujud. Sungguh suatu alasan yang menggelikan, yang kebanyakan kaum musyrikin sendiri tidak mempercayai alasan tersebut. 

Sungguh Dahsyat Bacaan Nabi Tersebut !! Wallahu A'lam bis Sowab...
(Ibnu Ghufron/PercikkisahNabi)

No comments:

Post a Comment