Said bin Zaid r.a adalah putra dari Zaid bin Amru bin Nufail Al Adawi. Ayah Said dalam hidupnya tidak pernah menyembah berhala. Dia mengimani Agama Allah padahal Nabi belum diutus sebagai Rasulullah.
Ketika ayah Said ingin kemekah, hendak menjumpai Nabi, dia dibunuh oleh orang kafir.
Disisa hembusan nafas, ayahnya berdoa ““Ya Allah, jika Engkau memang tidak menghendaki kebaikan ini (agama Islam) untukku, maka janganlah Engkau halangi anakku (Sa’id) darinya.”
Doa tersebut Allah Kabulkan, hingga pada suatu hari ketika Sa’id sedang berada di Makkah, dia mengetahui bahwa Rasulullah telah diutus. Dia dan istrinya langsung mengimani apa yang dibawa oleh Rasul.
Said bin Zaid termasuk salah satu dari sepuluh orang sahabat yang dijamin masuk surga. Selain termasuk kalangan Orang yang pertama masuk Islam (As-Sabiquna Al Awwalun), ia juga pejuang perang Badar dan salah seorang yang mendapatkan keridhaan Allah. Dia ikut dalam beberapa peperangan bersama Rasulullah SAW
Beberapa keistimewaan yang dimiliki oleh Said bin Zaid RA
- Meraih kemuliaan islam sebelum rasul berdakwah dirumah Arqam.
- Meraih kemuliaan hijrah ke negeri Habasyah dan Madinah
- Meraih kemuliaan berjihad fii sabilillah bersama Rasul.
- Hadir dalam pertempuran Yarmuk dan pembukaan kota Damaskus.
- Meraih kemuliaan menjadi shahabat yang doanya selalu mustajab.
Selain itu berikut beberapa kisah karomah kemustajaban Doa Sahabat Nabi Yang bernama Said Bin Zaid
Berikut Kisah nya
'Urwah bin Zubair menceritakan bahwa Said bin Zaid r.a. pernah diadukan oleh Urwa binti Uwais kepada Marwan bin Hakam. Urwa menuduh Sa'id telah mengambil sedikit tanahnya. Sa'id lalu berkata, "Apakah aku akan mengambil tanahnya setelah aku mendengar sabda Rasulullah Saw?" Marwan bin Hakam kemudian bertanya, "Apa yang kau dengar dari Rasulullah Saw.?" Sa`id menjawab, 'Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda, Barangsiapa mengambil sejengkal tanah secara zalim, maka yang sejengkal itu akan dikalungkan di lehernya menjadi tujuh lapis bumi."' Marwan berkomentar,'Aku tidak akan memintamu menunjukkan bukti lagi setelah mendengar hadis ini." Sa'id kemudian berdoa, "Ya Allah, kalau Urwa itu berdusta, maka butakanlah matanya dan matikanlah ia di atas tanahnya." Urwa meninggal dunia setelah matanya buta, dan sewaktu ia berjalan di tanahnya, dia terperosok ke dalam lubang, lalu mati. (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat lain diceritakan bahwa Urwa binti Uwais buta, lalu menabrak dinding, seraya berkata, 'Aku menderita karena doa Sa'id." Kemudian Urwa binti Uwais melewati sumur di tanah tempat terjadinya sengketa tanah dengan Sa'id bin Zaid, la terperosok dan terkubur dalam sumur itu. (Diriwayatkan oleh Muslim dari Muhammad bin Zaid bin `Abdullah bin Amr)
No comments:
Post a Comment