Khalid bin Walid adalah seorang Panglima Perang yang handal sebelum dan sesudah masuk Islam. Sebelum Khalid masuk Islam, pasukan Khalid lah yang satu-satunya yang dapat meluluh lantakkan kekuatan Pasukan Islam yang terkenal hebat. Sehingga mengakibatkan Rasulullah hampir terbunuh.
Ketika Islam masuk kedalam relung hatinya, dia menjadi panglima Perang Handal yang ditakuti oleh musuh-musuh Islam. Semua peperangan yang dibawanya selalu mengalami kemenangan. Beliau dijuluki Rasulullah sebagai “Saifullah” (Pedang Allah).
Khalid sangat menginginkan Mati Syahid dalam peperangan. Namun Umar RA. Menurunkan pangkatnya dari panglima perang dan sekaligus memberhentikannya untuk ikut dalam peperangan. Meskipun keputusan itu baginya sangat berat, namun keputusan itu ia terima dengan penuh keikhlasan. Karena ia meyakini bahwa keputusan seorang Amirul Mukminin adalah petunjuk dari Allah. Hingga pada akhir hayatnya beliau meninggal diatas kasurnya.
Beliau memiliki keutamaan dan keistimewaan yang luar biasa sebagai Sahabat Nabi. Selain itu juga ada beberapa kisah mengenai karomah dari Khalid bin Walid berikut Kisahnya :
Kisah Pertama
Suatu hari, Khalid bin Walid singgah di suatu kampung. Orang-orang memperingatkannya, "Waspadalah terhadap racun, jangan minum suguhan orang-orang asing!" Namun Khalid menjawab, "Berikan racun itu kepadaku!" Kemudian ia mengambil minuman beracun itu, lalu meneguknya sambil membaca basmalah, dan tidak terjadi sesuatu pun yang membahayakannya. (Diriwayatkan oleh Abu Ya'la, Al-Baihaqi, dan Abu Na`im dari Abu Safar)
Dalam riwayat lain diceritakan bahwa pada masa kekhalifahan Abu Bakar, Khalid bin Walid pergi ke suatu kampung. Penduduk kampung itu menyuruh Abdul Masih menyambut Khalid dengan membawa minuman yang mengandung racun ganas. Khalid berkata kepada Abdul Masih, "Berikan minuman itu!" Ketika ia istirahat, Khalid mengambil minuman beracun itu lalu berdoa, "Dengan menyebut nama Allah, Tuhan langit dan bumi. Dengan menyebut nama Allah yang tidak akan mencelakakan hamba-Nya, karena nama-Nya mengandung obat." Kemudian Khalid meneguk minuman beracun itu. Abdul Masih kembali ke kaumnya, lalu berkata, "Hai kaumku, ia telah minum racun ganas itu, tetapi ia tidak apa-apa." Akhirnya kaum itu berdamai dengan orang-orang muslim. (Dikisahkan oleh Al-Kalbi)
Kisah ke-2
Diceritakan juga bahwa ada seorang laki-laki mendatangi Khalid dengan membawa guci berisi arak. Khalid lalu berdoa, "Ya Allah jadikanlah arak ini madu." Lalu arak itu berubah menjadi madu. Dalam versi lain diceritakan bahwa ada seorang laki-laki melewati Khalid dengan membawa guci berisi arak. Khalid bertanya kepadanya, "Apa ini?" la menjawab, "Cuka." Kemudian Khalid berdoa, "Ya Allah, jadikan isi geribah ini cuka". Lalu orang-orang melihat geribah itu berisi cuka, padahal sebelumnya arak. (Riwayat Ibnu Abi Dunya dari Khaitsamah)
Riwayat lainnya menceritakan, Khalid bin Walid mendapat laporan bahwa ada angggota pasukannya yang minum arak. Maka Khalid menginspeksi pasukannya, dan ia menemukan seseorang membawa guci berisi arak. Khalid bertanya, "Apa ini?" Laki-laki itu menjawab, "Cuka." Khalid berdoa, "Ya Allah, jadikanlah geriba itu berisi cuka." Laki-laki itu membuka guci, dan ternyata isinya telah berubah menjadi cuka, ia lalu berujar, "Ini berkat doa Khalid." (Diriwayatkan oleh Ibnu Sa'ad dari Maharib bin Datstsar)
Subhanallah…
No comments:
Post a Comment