Showing posts with label Kisah Sahabat Nabi. Show all posts
Showing posts with label Kisah Sahabat Nabi. Show all posts

Friday, April 22, 2016

Kisah Batu Besar Yang Mengeluarkan 3 Cahaya

Kisah ini terjadi terjadinya pada perang Khandaq. Perang Khandaq disebut juga dengan Perang Paret. Perang Khandaq ketika kaum Yahudi melanggar perjanjian damai dengan umat Islam waktu di Madinah. Kaum Yahudi bergabung dengan kaum kafir Quraisy dan menyiapkan pasukan sebanyak 10.000 orang dan dipimpin oleh Abu Sufyan. Sedangkan Nabi Muhammad SAW hanya dapat mengumpulkan sebanyak 3000 prajurit muslim.

Paret dibuat untuk strategi melawan musuh yang tidak seimbang melawan para kaum kafir tersebut. Usulan pembuatan paret ini dari sahabat bernama Salmat Al farisi.

Pembuatan paret ini memakan waktu selama 6 hari. Ketika kaum muslimin sedang mengerjakan penggalian parit (khandaq), mereka sempat menemui sebuah batu atau tanah keras sangat besar yang sulit sekali dihancurkan. Beberapa sahabat yang mempunyai kekuatan, seperti Umar bin Khaththab misalnya, juga tak mampu membelah batu itu sehingga proses penggalian sempat terhalang. Beberapa sahabat menemui Nabi SAW dan berkata,” Wahai Rasulullah, ada sebuah bongkah tanah atau batu yang sangat keras yang sulit dipecahkan!!”

Maka Rasulullah mendatangi batu tersebut, ketika Nabi SAW memukul batu itu dengan membaca Basmalah untuk pertama kalinya, keluarlah sinar dan beliau langsung berseru, “Allahu Akbar, aku diberi kunci-kunci Syam (Romawi), demi Allah aku benar-benar melihat istana-istananya yang bercat merah saat ini….!!”

Ketika beliau memukul untuk kedua kalinya dengan membaca Basmalah, keluarlah sinar dan beliau langsung berseru, “Allahu Akbar, aku diberi tanah Persia, demi Allah aku benar-benar melihat istana Madain yang bercat putih saat ini….!!”

Ketika beliau memukul untuk ketiga kalinya dengan membaca Basmalah, keluarlah sinar dan beliau langsung berseru, “Allahu Akbar, aku diberi kunci-kunci Yaman, demi Allah, dari tempat ini aku bisa melihat pintu-pintu gerbang kota Shan’a….!!”

Maka Atas Izin Allah SWT, ketiga Kerajaan Tersebut dapat dikuasai oleh kaum Muslimin. Allahu Akbar !!!


Monday, August 24, 2015

Jenazah Sahabat Nabi Diziarahi Banyak Malaikat



Begitu banyak hal yang luar biasa didalam diri para sahabat Nabi. Baik dari segi ketaatan dalam beribadah dan kecintaan kepada Allah dan Rasulnya. Sehingga Allah Ta’ala Yang Maha Kuasapun memberikan kedudukan istimewa disisinya. Salah satu sahabat Nabi itu bernama Tsa'labah bin Abdurrahman dari kaum Anshar. Ketika meninggalnya Tsa’labah, jenazahnya diziarahi oleh banyak para malaikat. Sehingga membuat Nabi sulit untuk berjalan karena banyaknya para Malaikat. Subhanallah !! Baca kisah teladannya berikut ini :

Ketika Tsa'labah bin Abdurrahman telah masuk Islam. Dia menjadi sahabat yang setia melayani Rasulullah SAW. Suatu ketika Rasulullah SAW mengutusnya untuk suatu keperluan. Dalam perjalanannya dia melalui rumah salah seorang dari Anshar, maka terlihat olehnya seorang wanita Anshar yang sedang mandi.

Dia takut akan turun wahyu kepada Rasulullah SAW menyangkut perbuatannya itu. Dikarenakan rasa takutnya yang begitu dalam, ia memutuskan untuk pergi kabur. Dia menuju ke sebuah gunung yang berada di antara Mekkah dan Madinah dan terus mendakinya. Selama empat puluh hari Rasulullah SAW kehilangan dia.

Lalu Jibril AS turun kepada Nabi SAW dan berkata, "Wahai Muhammad! Sesungguhnya Tuhanmu menyampaikan salam buatmu dan berfirman kepadamu, "Sesungguhnya seorang laki-laki dari umatmu berada di gunung ini sedang memohon perlindungan kepada-Ku."

Maka Nabi SAW berkata, "Wahai Umar dan Salman! Pergilah cari Tsa'laba bin Aburrahman, lalu bawa kemari." Keduanya pun lalu pergi menyusuri perbukitan Madinah. Dalam pencariannya itu mereka bertemu dengan salah seorang penggembala Madinah yang bernama Dzufafah.

Umar bertanya kepadanya, "Apakah engkau tahu seorang pemuda di antara perbukitan ini?" Penggembala itu menjawab, "Jangan-jangan yang engkau maksud seorang laki-laki yang lari dari neraka Jahanam?" "Bagaimana engkau tahu bahwa dia lari dari neraka Jahanam?" tanya Umar. Dzaufafah menjawab, "karena, apabila malam telah tiba, dia keluar kepada kami dari perbukitan ini dengan meletakkan tangannya di atas kepalanya sambil berkata, "Mengapa tidak cabut saja nyawaku dan Engkau binasakan tubuhku, dan tidak membiarkan aku menanti keputusan!" "Ya, dialah yang kami maksud," tegas Umar.

Akhirnya mereka bertiga pergi bersama-sama. Ketika malam menjelang, keluarlah dia dari antara perbukitan itu dengan meletakkan tangannya di atas kepalanya sambil berkata, "Wahai, seandainya saja Engkau cabut nyawaku dan Engkau binasakan tubuhku, dan tidak membiarkan aku menanti-nanti keputusan!" Lalu Umar menghampirinya dan mendekapnya.

Tsa'labah berkata, "Wahai Umar! Apakah Rasulullah telah mengetahui dosaku?" "Aku tidak tahu, yang jelas kemarin beliau menyebut-nyebut namamu lalu mengutus aku dan Salman untuk mencarimu." Tsa'labah berkata, "Wahai Umar! Jangan kau bawa aku menghadap beliau kecuali dia dalam keadaan sholat"

Ketika mereka menemukan Rasulullah SAW tengah melakukan sholat, Umar dan Salman segera mengisi shaf. Tatkala Tsa'labah mendengar bacaan Nabi saw, dia tersungkur pingsan. Setelah Nabi mengucapkan salam, beliau bersabda, "Wahai Umar! Salman! Apakah yang telah kau lakukan Tsa'labah?"

Keduanya menjawab, "Ini dia, wahai Rasulullah saw!" Maka Rasulullah berdiri dan menggerak-gerakkan Tsa'labah yang membuatnya tersadar. Rasulullah SAW berkata kepadanya, "Mengapa engkau menghilang dariku?" Tsa'labah menjawab, "Dosaku, ya Rasulullah!" Beliau mengatakan, "Bukankah telah kuajarkan kepadamu suatu ayat yang dapat menghapus dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan?" "Benar, wahai Rasulullah." Rasulullah SAW bersabda, "Katakan Ya Tuhan kami, berilah kami sebahagian di dunia dan di akhirat serta peliharalah kami dari azab neraka." (QS Al-Baqarah:201)

Tsa'labah berkata, "Dosaku, wahai Rasulullah, sangat besar." Beliau bersabda,"Akan tetapi kalamullah lebih besar." Kemudian Rasulullah menyusul agar pulang ke rumahnya. Di rumah dia jatuh sakit selama delapan hari. Mendengar Tsa'labah sakit, Salman pun datang menghadap Rasulullah SAW lalu berkata, "Wahai Rasulullah! Masihkah engkau mengingat Tsa'labah? Dia sekarang sedang sakit keras." Maka Rasulullah SAW datang menemuinya dan meletakkan kepala Tsa'labah di atas pangkuan beliau.

Akan tetapi Tsa'labah menyingkirkan kepalanya dari pangkuan beliau. "Mengapa engkau singkirkan kepalamu dari pangkuanku?" tanya Rasulullah SAW. "Karena penuh dengan dosa." Jawabnya. Beliau bertanya lagi, "Bagaimana yang engkau rasakan?" "Seperti dikerubuti semut pada tulang, daging, dan kulitku." Jawab Tsa'labah. Beliau bertanya, "Apa yang kau inginkan?" "Ampunan Tuhanku," Jawabnya. Maka turunlah Jibril as. dan berkata, "Wahai Muhammad! Sesungguhnya Tuhanmu mengucapkan salam untukmu dan berfirman kepadamu, "Kalau saja hamba-Ku ini menemui Aku dengan membawa sepenuh bumi kesalahan, niscaya Aku akan temui dia dengan ampunan sepenuh itu pula." Maka segera Rasulullah SAW memberitahukan hal itu kepadanya. Mendengar berita itu, terpekiklah Tsa'labah dan langsung ia meninggal.

Lalu Rasulullah SAW memerintahkan agar Tsa'labah segera dimandikan dan dikafani. Ketika telah selesai disholatkan, Rasulullah SAW berjalan sambil berjingkat-jingkat. Setelah selesai pemakamannya, para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah! Kami lihat engkau berjalan sambil berjingkat-jingkat." Beliau bersabda, "Demi Zat yang telah mengutus aku sebagai seorang nabi yang sebenarnya! karena, banyaknya malaikat yang turut menziarahi Tsa'labah."

Masya Allah tingginya derajat seorang sahabat ini, hingga ia diziarahi oleh banyaknya para malaikat. Semoga kisah yang Inspiratif ini memberikan pencerahan iman kepada kita untuk lebih mendekatkan diri kepada Sang Kholik.  

Tuesday, August 18, 2015

Kisah Karomah Abu Darda’ RA



AbuDarda’ r.a. memiliki nama lengkap Uwaimir bin Zaid bin Qais, seorang sahabat perawi hadist dari Anshar, dari kabilah Khajraj, ia hapal al-Quran, ahli Hadits, Ahli fiqh, beliau termasuk Sahabat yang bagus keislamannya, seorang faqih, pandai dan bijaksana selain itu beliau juga seorang yang zuhud dan taat. Sungguh luar biasa kehidupannya, padahal ia termasuk orang orang kaya karena profesinya adalah seorang pedang. Namun semua itu ia tinggalkan dan lebih memilih untuk hidup dalam keadaan miskin.

Sahabat Nabi yang satu ini juga memiliki karomah dari Allah SWT. Berikut kisah riwayatnya :

Qais menceritakan bahwa ketika Abu Darda' dan Salman sedang makan dalam piring besar tiba-tiba makanan di atas piring itu bertasbih (kejadian ini disebutkan dalam kitab Hujjatullah 'ala al Alamin. Dalam kitab Thabagat al-Munawi juga disebutkan bahwa di antara karamah Abu al-Darda' adalah ketika ia sedang makan dalam mangkok ceper besar bersama Salman, makanan itu bertasbih. (Riwayat Al-Baihagi dan Abu Na'im)

Pada suatu hari, Abu Darda' menyalakan api di bawah tungku, di sampingnya ada Salman, terdengarlah suara tasbih dari dalam tungku itu, seperti suara anak kecil. Kemudian tungku itu dibalik dan dikembalikan ke posisi semula, tetapi tidak sedikit pun makanan yang tumpah. Salman merasa heran, lalu berkata, "Lihatlah Abu Darda'! Tidak ada kejadian yang menyamainya." Abu Darda' menjawab, "Seandainya engkau diam, maka engkau akan melihat tanda-tanda kekuasaan Allah yang agung dan menakjubkan, yakni bertasbihnya mangkuk besar itu." (Riwayat Al-Qusyairi)


Monday, August 17, 2015

Kisah Karomah Salman AL-Farisi RA



Salman Al-Farisi RA adalah salah satu sahabat Nabi yang berasal dari Persia. Hidupnya diawali sebagai seorang penganut agama Majusi. Namun hatinya tidak pernah merasa tenang dan nyaman dengan agama yang dipegangnya. Batinnya selalu bergolak ingin mendapatkan ketenangan batin yang sesungguhnya. Sehingga memaksa dirinya untuk pergi mencari agama yang sesungguhnya. Dengan perjuangannya yang penuh dengan ketulusan, akhirnya kegigihannya menuai hidayah. Ia berjumpa dengan Manusia yang Agung dan terpilih menjadi salah satu sahabat yang menjadi kepercayaan Rasulullah SAW. Huzaifah dikenal sebagai sahabat penyimpan Rahasia Nabi. 

Ketika Madinah dalam keadaan Gawat darurat, bahwa 24.000 Pasukan Kafir akan menghancurkan kekuatan Islam Hingga keakar-akarnya. Disaat keadaan genting tersebut. Rasulullah mengumpulkan para sahabat untuk bermusyawarah mengenai hal ini. Ketika semua bingung dengan keadaan ini, maka tampillah seorang Sahabat yang bernama Salma AL-farisi RA. Ia memberikan ide yang cemerlang. Ia mengusulkan untuk membuat paret disekitar kota madinah. Peristiwa itu dikenal dengan perang khandaq atau perang paret. Dan atas izin Allah SWT, pasukan muslim mengalami kemenangan. Subhanallah !!

Beliau adalah sahabat yang luar biasa, Nabi mengatakan beliau adalah sahabat penghulu dari Persia. Dalam kehidupannya tercatat sejarah yang luar biasa dan memberikan Inspiratif. Berikut ini ada kisah karomah yang dimiliki oleh sahabat Nabi dari persia ini. Berikut kisah karomahnya :

Kisah 1
Salah satu karamah Salman adalah ketika suatu hari ia keluar dari kota Madain bersama seorang tamu, tiba-tiba ada sekawanan kijang berjalan di padang pasir dan burung-burung beterbangan di angkasa raya. Salman berkata, "Kemarilah wahai burung dan kijang, karena aku kedatangan seorang tamu yang sangat ingin aku muliakan. Maka datanglah seekor burung dan kijang kepadanya. Tamu itu berkata, "Maha Suci Allah." Kemudian Salman berkata kepadanya, "Apakah engkau heran melihat seorang hamba yang taat kepada Allah, tetapi ia didurhakai oleh sesuatu?" (Kisah ini aku kemukakan dalam kitab Hujjatullah 'ala al-Alamin dan dikemukakan juga oleh Syaikh Abdul Majid al-Khan al-Dimasyqi dalam kitabnya Al-Hadaiq al- Wardiyyah fi Ajla'i al Tharigah al-Naqsyabandiyyah)

Catatan : Seorang yang taat kepada Allah maka Allah akan tundukkan Mahluknya untuk taat kepadanya

Kisah 2
Harits bin Amir melakukan perjalanan sampai di Madain. Ia bertemu seorang laki-laki berpakaian lusuh membawa kulit yang disamak berwarna merah yang digunakan dalam pertempuran. Laki-laki itu menoleh ke arah Harits, lalu berkata, "Tetaplah di tempatmu, ya Abdullah!" Harits bertanya kepada orang di sampingnya, "Siapa orang ini?" Jawabnya, "Salman."

Lalu Salman masuk ke dalam rumahnya, dan mengenakan baju putih. la menyambut Harits, meraih tangannya, dan menyalaminya. Harits lalu berkata, "Ya Abu Abdullah, engkau belum pernah bertemu denganku sebelumnya, dan aku juga belum pernah bertemu denganmu. Engkau tidak mengenalku, begitu juga aku tidak mengenalmu." Salman menjawab, "Ya, demi Zat yang menguasai jiwaku. Ruhku telah mengenal ruhmu ketika aku bertemu denganmu. Bukankah engkau Harits bin `Amir?" Harits menjawab, "Ya." Salman menegaskan,'Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda, `Ruh-ruh itu laksana tentara yang berperang. Tentara yang dikenal adalah kawan dan yang tak dikenal adalah lawan."' (Diriwayatkan oleh Syaikh Abdul Majid dari Abu Na'im)
Wallahu A’lam …

Sunday, August 16, 2015

Kisah Karomah Abu Umamah RA



Nama Asli Abu Umamah RA adalah hudday bin Ajlan, seorang sahabat asal Ansar. beliau orang pertama membawa Islam ke Madinah. Abu Umamah adalah salah satu dari sahabat Rasulullah SAW yang dipilih untuk menyampaikan sinar Islam, ia belajar Islam dari Rasulullah SAW dan ia menjalankan apa yang diajarkan padanya dengan penuh ketaatan dan kesungguhan.

ketika ia mendengar Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah telah menjadikan ucapan salam kesejahteraan untuk umat kita dan jaminan bagi ahli Dhimmah kita.” Sejak itu Abu Umamah sentiasa memberi salam kepada setiap yang dijumpainya. Tidaklah ia bertemu dengan seorang muslim baik itu muslim kecil atau besar, melainkan ia mengucapkan: “Assalamu’alaikum.” Ia selalu berupaya untuk terlebih dahulu untuk mengucapkan salam.

Sifat sabar yang dimiliki oleh Abu Umamah Al-Bahili sungguh luar biasa ketika ditimpa musibah, ia tidak pernah mengadukan persoalannya kepada orang lain, ia selalu mensyukuri nikmat yang Allah berikan padanya meskipun nikmat itu hanya sedikit. Sifatnya yang penyabar dan banyak bersyukur melapangkan hatinya dalam menghadapi berbagai kesusahan, meskipun kesusahan itu lebih berat dari sebuah gunung. Tapi ia mampu menanggungnya dengan iman yang teguh, karena ia meyakini, bahwa semua itu telah ditakdirkan Allah atas dirinya. Harta kekayaan tidak pernah ada artinya bagi dirinya.

Selain memiliki sifat sabar, Beliau juga memiliki sifat dermawan, padahal dia adalah termasuk orang yang miskin yang tidak memiliki apa-apa. Istrinya bercerita “Pada suatu hari di rumahnya tidak ada apa pun kecuali hanya uang 3 dinar. Tiba-tiba ada seorang pengemis di depan rumah, maka ia memberinya pengemis 1 dinar. Kemudian datang pula pengemis lain maka ia memberikan satu dinar, dan begitu juga untuk pengemis yang ketiga datang.

Akhirnya aku marah dan berkata padanya: “Kita sudah tidak memiliki apa-apa.” Maka kemudian ia berbaring di atas tempat tidur dan menutup pintu sampai azan Zuhur. Aku datang padanya dan membangunkannya, maka ia pergi ke masjid dalam keadaan berpuasa, sehingga aku kasihan padanya, maka aku meminjam uang untuk membeli makanan untuknya berbuka.

Ketika aku menyiapkan lampu dan makan malam, ia berkata: “Hidangan ini lebih enak daripada yang lain.” Setelah ia baru selesai makan malam, tiba-tiba salah seorang sahabatnya datang dan berkata padanya: “Wahai Abu Umamah, ini uang sejumlah 3,000 dinar sebagai keuntungan pinjaman dari uang yang aku pinjam darimu beberapa tahun yang lalu.” Maka ia memandangkan wajahnya ke langit sambil berkata: “Uang satu dinar dibalas dengan seribu dinar, alangkah besarnya balasan Zat Tuhan Yang Maha Pemurah.”

Selain kisah diatas ada juga kisah Karomah Abu Umamah RA, yang menyebabkan Kaumnya Masuk Islam berikut kisahnya :

Kisahnya

Abu Umamah bercerita, "Rasulullah Saw mengutusku untuk menyeru kaumku masuk Islam. Aku menemui mereka dengan perut lapar, sementara mereka sedang makan darah, lalu mereka berseru kepadaku, `Kemarilah!' Aku menjawab, `Aku datang untuk melarang kalian memakannya.' Mereka mentertawakan, mendustakan, dan mengusirku, sementara aku merasa lapar, haus, dan sangat letih. Kemudian aku tertidur. Aku bermimpi didatangi sescorang yang memberiku sebuah wadah susu. Aku mengambilnya, meminumnya, merasa sangat kenyang dan segar kembali, hingga perutku buncit. Sebagian kaumku berkata kepada sebagian yang lain, `Seorang pemimpin mendatangi kalian, tetapi kalian tolak. Temuilah ia, berilah makan dan minum yang ia sukai!' Kemudian mereka datang membawakan makanan dan minuman. Aku menjawab, Aku tidak membutuhkannya.' Mereka berkata, `Kami melihatmu sangat membutuhkannya.' Jawabku, Allah telah memberiku makan dan minum.' Lalu kuperlihatkan perutku, dan akhirnya mereka masuk Islam." (Riwayat Al-Baihaqi dan Ibnu 'Asakir dari Abu Ghalib)

Dalam riwayat lain dari Ibnu 'Asakir disebutkan bahwa Abu Umamah berkata, "Aku mengajak kaumku untuk masuk Islam, tetapi mereka menolak. Aku lalu berkata, `Berilah aku minum, karena aku sangat haus.' Mereka menjawab, `Tidak akan kami beri, kami akan membiarkanmu mati kchausan.' Hari itu terasa sangat panas, kututup kepalaku dengan mantel, lalu tertidur dalam teriknya matahari. Kemudian aku bermimpi didatangi seseorang dengan membawa gelas kaca yang indah yang belum pernah terlihat oleh seorang pun. Di dalamnya ada minuman yang teramat lezat yang belum pernah dirasakan oleh scorang pun, aku meminumnya. Ketika minumanku habis, aku bangun. Demi Allah, aku tidak merasa haus dan lapar lagi, setelah meminumnya."

Semoga Kisah Abu Umamah ini memberikan Inspiratif didalam kehidupan Kita.