DETIK ISLAMI - NEWS
(Islampos.com)
SERANGAN terbaru terhadap sebuah bus yang membawa turis Israel membuat kehidupan Muslim Bulgaria semakin menjadi lebih sulit dan insiden tersebut akan memberi amunisi bagi politisi sayap kanan untuk meningkatkan sentimen bermusuhan mereka terhadap minoritas Muslim yang cukup besar.
“Ketika hal-hal di negeri ini tidak berjalan dengan baik, mereka mencoba dengan menciptakan ketegangan etnis untuk mengalihkan perhatian dari masalah sebenarnya,” kata Mutlu, seorang imam di kota danau Sarnitsa di wilayah Bulgaria selatan, mengatakan kepada Reuters pada hari Selasa 27 November kemarin.
Mutlu, merasa bahwa masa saling toleransi dan berbaur di Bulgaria berada dalam kondisi bahaya.
Kondisi itu semakin melebar setelah seorang pembom bunuh diri menewaskan lima turis Israel dan sopir Bulgaria di pelabuhan Laut Hitam Burgas pada bulan Juli lalu, sebuah serangan yang dituduhkan Israel dilakukan oleh agen Iran dan kelompok Syiah Hizbullah Lebanon, yang klaim itu dibantah oleh Teheran.
Namun, serangan tersebut telah mengubah kehidupan Muslim Bulgaria, termasuk imam Mutlu.
Setelah serangan itu, Mutlu diadili atas tuduhan menjalankan lembaga amal yang tidak terdaftar Al-Waqf Al Islami serta berkhotbah yang isinya khotbahnya dianggap radikal dan konservatif.
Mengutip literatur Islam yang disita dan pernyataan saksi, jaksa mengatakan Mutlu dan 12 pemimpin agama Islam lainnya dan aktivis di barat daya Bulgaria telah di gaji secara bulanan oleh Al-Waqf Al Islami untuk menyebarkan ide-ide radikal. Namun Mutlu dengan tegas membantah tuduhan itu.
“Ada ketegangan di antara orang-orang di sini. Mereka sangat terkejut oleh adanya pengadilan,” kata Mutlu.
Terdakwa lain adalah Hairi Sherifov, yang menjalankan sebuah klub sepak bola pemuda di Rudozem, 10 kilometer dari perbatasan Yunani.
Dia dituduh mengajarkan ide-ide ekstremis kepada anak-anak di klub sepakbolanya. Sherifov sendiri mengatakan hal itu merupakan tuduhan yang aneh, karena klub sepakbolanya menerima siswa muslim maupun kristen dan tidak ada unsur agama di klub.
Analis menuduh tokoh sayap kanan Perdana Menteri Boiko Borisov mengeksploitasi ketegangan yang tumbuh di dalam masyarakat Bulgaria untuk memenangkan masa jabatan keduanya di kantor perdana menteri.
“Kami memiliki keterasingan, kekecewaan atas semua ini,” kata Mikhail Ivanov, dosen masalah minoritas di Universitas New Bulgaria Sofia.
Menggunakan persidangan untuk mempromosikan agenda anti-Muslim mereka, pengunjuk rasa yang dipimpin oleh partai sayap kanan menggelar pawai dengan spanduk bertuliskan “Agama kami adalah Bulgaria”.
“Hari ini mereka membawa Islam radikal dan besok mereka pasti akan meminta otonomi Islam,” kata salah seorang demonstran.
“Kita harus bangun saat itu selagi masih belum terlambat.”
No comments:
Post a Comment