Friday, November 30, 2012

Untukmu Wahay Remaja : Hancurkan Gaya Hidup Liberal, Wujudkan Kehidupan Islam


Seruan Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia
Kiprah Utama Remaja: Menghancurkan Gaya Hidup Liberal, Mewujudkan Kehidupan Islam ”

Saudaraku,…
Sadarilah bahwa masyarakat saat ini sedang sakit yang teramat parah.  Bukan hanya fisik, melainkan juga pikiran!. Ibarat tubuh, masyarakat kita adalah tubuh yang sudah penuh  borok. Namun sayangnya sebagian orang masih berpikir bahwa keadaan masyarakatnya baik-baik saja. Alih-alih berupaya menyembuhkan, mereka malah asyik dan merasa nyaman dengan kondisi yang menjijikkan ini. Mereka hidup dengan borok berupa budaya tawuran, kepornoan dan kebebasan serta borok lain yang terus bermunculan bahkan terus menyebar ke seluruh tubuh akibat lingkungan yang sudah sangat kotor dan tercemar. Lingkungan itu bahkan memanfaatkan penyakit masyarakat ini untuk menangguk keuntungan demi kerakusan segelintir orang. Setiap tahun 40.000 hingga 70.000 remaja puteri Indonesia menjadi korban sindikat perdagangan seksual, hingga negeri ini dinobatkan sebagai pemasok PSK anak terbesar se Asia Tenggara. Astaghfirullah al adzim..Lingkungan rusak itu tak lain bernama sistem sekularisme kapitalisme.
Remaja Muslimah yang dirahmati Allah,
Negeri ini adalah korban penjajahan fisik dan ideologi kapitalisme! Atas nama globalisasi kita dipaksa menerima demokrasi, dan diseret bergaya hidup liberal dengan kedok HAM. Padahal globalisasi itu tak lain adalah penjajahan. Melalui sistem pendidikan pemuda-pemuda kita menjadi generasi matre, berorientasi materi dan kehilangan idealisme. Mereka bahkan tidak sadar hanya menjadi pekerja-pekerja murah di tengah kekayaan alam kita yang berlimpah ruah demi memperkaya para penjajah. Tahukah kalian bahwa gunung emas, kekayaan minyak dan gas kita dikuasai oleh perusahaan asing penjajah? Coba lihat di sekitar kita, keterpurukan, kesedihan, penderitaan akrab dengan diri kita. Begitu banyak anak-anak yang putus sekolah, mereka harus berjuang di jalan menjadi pengamen, pemulung bahkan menjadi pelacur demi mempertahankan hidup. Mengapa semua ini bisa terjadi, padagal negara kita adalah negeri yang kaya? Lantas apakah kita tetap berdiam diri dan membiarkan kondisi ini terus berlanjut? Jawabnya “Tentu tidak”

Wahai Sahabat Remaja, Kekasih Allah..
Jangan lagi percaya kalau Demokrasi dan penegakan HAM  bisa mengatasi masalah bangsa. Justru keduanya adalah biang kerok masalah dunia. Satu-satunya obat yang bisa menyembuhkan penyakit masyarakat kita adalah Islam! Sebagaimana di awal datangnya Islam menyembuhkan penyakit masyarakat Arab yang berbudaya tawuran, membunuh anak-anak perempuan, seks bebas dan diliputi kebodohan menjadikannya masyarakat yang beradab, sumber ilmu pengetahuan, memelihara kehormatan dan memuliakan kaum perempuan. Tidakkah kita ingin kembali ke zaman itu? Zaman dimana  masyarakat hidup mulia dan sejahtera dalam naungan rahmat Allah karena menerapkan seluruh syariatNya. Kaum remajanya menikmati hak-hak nya sebagai pewaris peradaban luhur, bukan korban budaya kufur. Karenanya mengembalikan Daulah Islamiyah Khilafah Rasyidah ke pangkuan umat adalah jalan yang harus kita tempuh!

Saudaraku..
Harusnya kita selalu sadar bahwa Allah yang telah menciptakan kita, yang telah memberikan kehidupan kepada kita. Kita mampu bergerak karena Allah yang memberi kita jiwa. Kita mampu berpikir, bernafas, melihat, mendengar dan bertindak karena Allah memberikan kita kemampuan itu. Maka sudah sepantasnyalah kita hidup untuk melakukan yang terbaik menurut Pencipta kita, Pemberi kehidupan kita. Kita tak pantas menentangNya, karena jiwa kita ada dalam genggamanNya.
Wahai Remaja, Mutiara Umat..
Engkaulah remaja, pemuda harapan umat. Engkaulah bagian dari umat terbaik yang Allah turunkan ke tengah manusia. Umat telah memanggilmu! Umat telah memanggilmu! Umat menaruh harapan besar di pundakmu. Dengan jumlah 70 juta di seluruh Indonesia, jumlahmu setara dengan 13 kali lipat penduduk negara Singapura. Bila disertai  semangat dan cita-cita ideologis, kekuatanmu adalah daya dorong yang sangat kuat bagi bangsa ini untuk bangkit mewujudkan perubahan hakiki Semoga Allah senantiasa memberikan kekuatan kepadamu untuk terus berbuat, terus bergerak menjadi remaja tangguh. Remaja yang berkepribadian Islam dan layak menjadi contoh panutan (role model) pemuda dunia. Bersama-sama dengan  komponen kaum muslim lain, menyusun barisan rapi, menghadirkan solusi Islam, menegakkan kembali Khilafah Islamiyah. Sambutlah seruan Allah dan rasulNya untuk menyembuhkan umat dengan berjuang menegakkan kembali seluruh aturan Allah di muka bumi.

يَا أَيُّها الَّذِينَ آمَنُواْ اسْتَجِيبُواْ لِلّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُم لِمَا يُحْيِيكُمْ وَاعْلَمُواْ أَنَّ اللّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ ﴿٢٤﴾

“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan” (TQS Al Anfal; 24).

Akhirnya, kami serukan dengan segenap ketulusan. Segera tinggalkan semua kemalasan dan pesona duniawi yang melenakanmu! Songsong abad baru kehidupan umat dengan turut berjuang menyongsong tegaknya sistem Islam. Daulah Khilafah itu telah sedemikian dekat. Maka lihatlah jalan kebenaran dan bergabunglah dengan para pejuang umat dalam Hizbut Tahrir untuk tegaknya daulah Khilafah Islamiyah. Pekikkan satu tekad “ Al fata turiid Khilafah Islamiyah ( Remaja Menginginkan Khilafah Islamiyah)
Juru Bicara Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia
Iffah Ainur Rochmah

Bunda, Yuk Amati Buah Hati Kita

DETIK ISLAMI - SEPANJANG hidup anak berkembang dan berubah, seiring itu pulalah sebaiknya sang ibu tetap mengamati dan mencoba mengenal anaknya.
Siapakah anak kita? Bayi mungil yang ditimang ibu dan ayah saat pertama kali?
Sembilan bulan sepuluh hari seorang ibu membawa bayinya dalam kandungan, secara naluri seorang ibu ia sudah mengenalinya. Betapapun ia belum pernah melihatnya, namun perasaan saling mengenal sudah tertanam di antara ibu dan anak.

Sejak dalam kandungan, sang ibu sudah dapat membedakan apakah anak yang ini terbilang gesit karena banyak geraknya di dalam kandungan, atau tergolong tenang. Sepanjang kehamilan, sebagian ibu menyempatkan diri berdialog dengan jabang bayinya lewat usapan lembut di kulit perutnya, dan kadang ada “jawabannya” dari dalam berupa tendangan halus atau terasa sang jabang bayi bergerak.
Inilah yang menyebabkan orang tidak boleh meremehkan naluri seorang ibu terhadap anaknya, sebab hubungan batin sudah terjalin lewat komunikasi aktif bahkan sejak masih dalam kandungan. Ini juga yang menyebabkan anak yang tidak dikehendaki (unwanted child) seringkali berkembang menjadi pribadi bermasalah, karena sejak masih dalam kandungan iapun sudah merasa tidak diterima, lewat cara bagaimana sang ibu memperlakukan kandungannya sendiri.

Selanjutnya, perkenalan pertama itupun terjadilah. Pandangan pertama ini segera menguatkan rasa cinta yang mendalam dan sang ibu mulai mengamati wajah buah hatinya. Seperti siapakah dia? Demikian pertanyaan yang paling pertama muncul. Laki-laki atau perempuan? Cantikkah? Gantengkah?
Seorang sholihah yang pandai bersyukur tak akan berlama-lama mempersoalkan penampilan fisik, rupa maupun jenis kelamin. Ibu sholihat segera mengisi hatinya dengan rasa syukur dan segera menerima buah hatinya dengan hati lapang. Sebaliknya, seorang ibu yang kurang pandai bersyukur mungkin menyesali bahwa bayinya lahir dengan jenis kelamin yang tidak diharapkannya. Atau merasa kecewa karena anaknya tidak mirip dirinya, atau kecewa dengan cacat-cacat fisik lain, dan lain sebagainya.

Ibu sholihat kelak akan lebih mudah melakukan pengamatan dan pengenalan yang benar terhadap anaknya. Sedang ibu yang kurang bersyukur justru akan mengalami hambatan dalam mengenali anaknya. Kekecewaan dirinya akan menjadi sekat pengamatan. Ia memandang anaknya tidak dengan obyektif karena sudah dilandasi rasa kecewa tadi. Semakin besar kekecewaannya, semakin sulit ia menemukan kebaikan atau kelebihan anaknya. Dapat dibayangkan, anak seperti ini sejak lahir sudah mempunyai beban yang berat dalam perjalanan hidup selanjutnya.
Tahun-tahun pertama bersama, jika si anak beruntung, ia akan mendapatkan kasih sayang yang cukup. Ini akan membuatnya tumbuh kembang dengan sehat dan optimal. Semakin pandai sang ibu mengasuhnya, semakin optimal bakatnya berkembang dan akan semakin cemerlanglah dia. Tidak ada bakat yang jelek yang akan membawa seseorang kepada takdir keburukan. Allah Maha Adil.

Sejumlah sifat bawaan hanya membawa kemungkinan yang masih perlu diformat lagi oleh faktor pengalaman hidup anak tersebut. Jika sang anak kurang beruntung, ia akan tumbuh kembang dalam lingkungan yang merugikan dirinya. Semakin buruk perlakuan yang diterimanya, akan berinteraksi dengan bakat bawaannya menjadi sifat-sifat buruk dan lemah.
Lima tahun pertama hidupnya merupakan masa-masa penting. Umumnya di usia ini anak masih tergantung pada ibu. Oleh karena itu, ibu-lah yang paling dominan dalam membentuk karakter dasar seseorang. Tidaklah heran jika para ibu menjadi target perusakan oleh musuh.
Tragedi Bosnia salah satu contoh ekstrimnya. Pemerkosaan massal atas kaum wanita suatu bangsa sama juga dengan menghancurkan karakter seluruh bangsa selama beberapa generasi.

Ibu sholihat akan memanfaatkan golden age ini sebaik-baiknya. Sahabat Ali Ra menganjurkan agar dalam tujuh tahun pertama anak dibesarkan dengan penuh permainan, karena selain cara itulah yang paling cocok dengan perkembangan otaknya, juga agar anak mengawali tahun-tahun pertamanya dengan kegembiraan, bukan kesedihan atau beban kewajiban. Pribadi yang gembira lebih berpotensi menjadi pribadi yang kuat.
Coba amati anak kita, apakah ia sudah tampak sebagai anak yang ceria? Jika tampak belum cukup ceria, atau bahkan tampak agak menarik diri, segeralah amati dengan teliti. Semoga bukan karena ada kelainan perkembangan atau cacat fisik yang belum diketahui. Jika penyebabnya sudah diketahui, maka coba pelajari bagaimana mengatasinya, jika perlu, carilah bantuan profesional.
Sebagian besar kelainan anak diketahui pertama kali oleh pengamatan jeli sang ibu. Semakin jeli seorang ibu mengamati anak, semakin cepat cacat atau kelemahan anak diketahui dan Insya Allah akan semakin mudah pula ditangani sejak dini.

Tahun-tahun berlalu kemudian buah hati kita mulai mengenal otoritas lain, yaitu guru. Kini sebagian waktunya ia lewatkan bersama orang lain. Ibu yang bijaksana akan membangun hubungan baik dengan guru anaknya, sehingga pendidikan rumah dan sekolah tetap bersambung. Jika tidak, anak akan mengalami kebingunan karena adanya perbedaan-perbedaan pendapat antara orangtua dan guru berbeda.
Ibu bijaksana juga akan aktif bertanya dan memberi masukan kepada guru tetang perkembangan anaknya. Ia tak akan kehilangan kesempatan mengamati anaknya meskipun ia tidak lagi selalu bersama anaknya.
Tahapan pengamatan dan pengenalan terakhir yang akan dilalui bersama antara ibu dan anak adalah memasuki usia dewasa. Diawali dengan masa transisi yang disebut remaja.
Di masa ini, ibu dan anak seringkali kehilangan pola komunikasi yang selama ini sudah terbentuk dengan baik. Ini karena sifat dari tahapan itu sendiri. Tahapan remaja adalah tahapan gejolak, di mana banyak perubahan besar terjadi.

Perubahan terbesar adalah perubahan status antara kanak-kanak menjadi dewasa. Masa ini diakui sebagai masa sulit bagi ibu dan dan anak yang bahkan sebelumnya cukup harmonis. Bagi yang sebelumnya sudah tidak harmonis. Sedangkan bagi hubungan yang sebelumnya sudah terputus, maka masa ini menjadi masa yang mengokohkan keterpisahan antara orangtua dengan anaknya.
Jika itu semua sudah dilalui dengan sukses, Insya Allah seorang bunda akan dengan mudah mengenali siapa anaknya, dan juga berarti akan mampu mendidik anaknya dengan baik. Wallahu a’lam.

Do'a Mohon Akhlak yang Baik Kala Bercermin




اَلْحَمْدُ ِلله كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِيْ فَحَسِّنْ خُلُقِيْ



Ya Allah, sebagaimana Engkau memberiku rupa yang baik. Maka jadikanlah padaku akhlaq yang baik.

Inilah Bukti Kerajaan Zionis Kalang Kabut

DETIK ISLAMI - NEWS
perang delapan hari yang dinamai perlawanan sebagai perang Hijarotu Sijjil telah merugikan perekonomian Israel mencapai 760 juta dollar.
Sementara itu, menurut pakar ekonomi Zionis menyebutkan, pada hari pertama serangan Israel ke Gaza telah merugikan ekonomi Israel mencapai 100 juta dollar.
Harian Yedeot Aharonot dalam laporannya menyebutkan, sumber-sumber pantauan menyebutkan, departemen perang Zionis akan dituntut mengganti 250 hingga 510 juta dollar akibat agresi terakhirnya ke Gaza.
Di mata Hamas serangan Israel ke Jalur Gaza, Palestina, membuktikan kepanikan Negeri Zionis terhadap kemajuan persenjataan Hamas.
"Untuk pertamakalinya F16 Israel melintasi langit Gaza," kata Kepala Protokoler Parlemen Palestina, Majed Nazebda, di Jalur Gaza, Kamis (29/11) siang waktu Gaza.

Tapi kerugian bukan cuma ada di pihak pejuang Palestina. Najeb menyatakan Zionis Israel juga merasakan serangan balasan yang tak kalah hebat. Pejuang Palestina, berhasil meluncurkan roket Al-Qassam hingga ke jantung Ibu Kota Israel, Tel Aviv. Tak cuma itu, pejuang juga berhasil menjatuhkan beberapa kapal intai Israel.

Keberhasilan pejuang Palestina menyerang jatung kota Tel Aviv bukan perkara remeh. Jarak dari Gaza ke Tel Aviv berkisar 130 kilometer (sekitar jarak Jakarta ke Bandung). Belum lagi Israel juga memiliki sistem perlindungan antirudal yang disebut iron dome.

Najeb menceritakan, ketika Presiden Irak, Saddam Husein berkuasa, ia pernah meluncurkan 49 roket ke Kota Tel Aviv. Kala itu Saddam berkata, siapa negara yang bisa meluncurkan roket ke-50 ke Tel Aviv? "Ternyata pejuang Palestinalah yang berhasil menjawab pertanyaan Saddam Husein pertamakali," ucap Najeb bangga.

Israel mulai kewalahan menghadapi serangan roket Hamas yang bertubi-tubi. Diblokade sejak tahun 2007, kemampuan militer Hamas justru semakin meningkat. Hal ini terlihat dari kuantitas roket yang telah ditembakkan Hamas selama enam hari invasi Israel ke Gaza.

Rakyat Tunisia Gelar Demonstrasi Besar

DETIK ISLAMI - NEWS
RATUSAN orang terus melakukan demonstrasi di Tunisia. Demonstrasi selama tiga hari berturut-turut sejak hari Selasa (27/11) ini, menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya gelombang kekerasan baru setelah bentrokan berdarah terjadi pada hari sebelumnya.

Para pengunjuk rasa di Siliana berkumpul di markas serikat pekerja (UGTT )Tunisia, yang telah menyerukan pemogokan umum, sebelum turun ke jalan untuk menuntut langkah pemerintah yang menaikkan harga bahan pokok, serta menuntut pembebasan demonstran yang ditangkap pada bulan April 2011.
Bentrokan dengan polisi di Siliana pada hari Rabu (28/11), melukai lebih dari 250 orang, namun pemimpin UGTT, Nejib Sebti mengatakan dia berharap kekerasan akan berakhir pada hari Jum’at (30/11).
“Tidak akan ada kekerasan karena polisi telah ditarik, namun gubernur Siliana (Ahmed Ezzine Mahjoubi) harus turun dari jabatannya untuk mengakhiri pemogokan,” kata Sebti.

Perdana Menteri Tunisia, Hamadi Jebali bersikeras untuk mempertahankan Gubernur Mahjubi agar tidak turun dari pimpinannya.
Tidak ada polisi di jalan-jalan kota pada Kamis (29/11) pagi, seorang wartawan AFP melaporkan, bahkan di luar kantor pusat gubernur, yang diserang pada hari sebelumnya.
Banyak ban dibakar dan batang-batang pohon tumbang berserakan di jalan-jalan, akibat tanda-tanda kekerasan, dan banyak toko ditutup.
“Kami ingin pemerintah berbuat adil. Kami adalah manusia yang terbuat dari daging dan tulang,” kata Maoubi, seorang pengunjuk rasa.

KISAH INSPIRATIF - SELAMAT JALAN AYAH

DETIK ISLAMI - KISAH INSPIRATIF
(eramuslim.com)
(Catatan kecil seorang anak, mengiringi kepergian ayah tercinta)
Ayah,
Sengaja ku tulis sebagian kenangan terindah bersamamu hingga Allah  menetapkan batas akhir  aku bisa bicara denganmu secara langsung. Bukan sebuah kebetulan tentunya bahwa batas itu Allah takdirkan sehari sebelum usiaku genap 43 tahun. 9 Nopember 2012, sebuah hari yang Insya Allah akan aku ingat karena ada pelajaran besar dan sangat berharga dari Allah untukku.
Ayah,

Masih sangat segar dalam ingatanku ketika 24 tahun lalu sebelum aku meninggalkan rumah untuk mencari karunia Allah engkau berpesan dengan penuh keyakinan :” Ini buminya Allah, nak. Disanapun walaupun jauh dan ayah tidak bisa melihatmu setiap hari juga buminya Allah. Pemiliknya satu, mintalah kepada pemiliknya terhadap berbagi hal. Jangan lupa istiqomahlah dengan salah satu amalan Rasulullah yaitu puasa sunah Senin-Kamis. Insya Allah kamu akan selalu diberi Allah jalan keluar dari berbagai kesulitan.”
Jujur, kalimat tersebut menghujam kuat disanubariku, menguatkan mental dan jiwaku. Ada  sandaran kuat yang ayah tanamkan kepadaku yaitu Allah dan Rasulnya. Semampuku aku berusaha untuk bisa istiqomah dengan nasehatmu, walaupun mungkin masih jauh dari harapanmu.
Setelah hari itu, mulailah aku belajar mengarungi kehidupan yang cukup keras ini dengan segala liku-likunya tanpa bimbingan langsung dari ayah. Sedang aku sendiri sudah tidak banyak tahu aktifitas keseharian ayah. Cuman sering kali aku merasa rindu dengan nasehat ayah yang selalu menyejukkan hatiku.
Ayah,

Kalaulah Allah menghendaki sakitmu sebulan kemarin tentunya bukan tanpa maksud. Sungguh selama ini memang Allah rasanya tidak pernah memberimu sakit yang cukup berat. Paling banter pusing atau capek dan alhamdulillah paginya sudah sembuh. Satu hal yang membuatku malu ketika ayah merasa merepotkan anak-anaknya ketika harus keluar masuk rumah sakit sebagai ikhtiar. Betapa hanya dengan beberapa hari saja di rumah sakit ayah sudah merasa merepotkan kami sebagai anak-anaknya. Padahal kami justru yang selalu merepotkanmu dari bayi sampai kemarin itu. Nggak sanggup aku menghitung  jasamu, ayah…. .
Hari yang sangat berat bagiku ketika dalam perjalanan 3 adikku yang sudah duluan menungguimu di rumah sakit masing-masing memintaku agar segera ke rumah sakit. Aku nggak menghitung lagi waktu tempuh Cepu-Blora yang biasanya sekitar 45 menit. Yang ku tahu pedal gas sudah kuinjak dengan sempurna sembari konsentrasi di beberapa tikungan yang cukup tajam. Aku hanya berfikir pasti ada sesuatu yang besar yang ingin ayah sampaikan kepadaku.
Sesaat setelah sampai ke ruang Mawar kucium tanganmu dan kupeluk badanmu yang semakin kurus. Aku terkejut ketika ayah kutanya apakah yang dirasakan dan bagaimana dengan obat yang diberikan dokter. “ Ayah sudah nggak kuat lagi nak, ayah sudah semampunya berusaha untuk bisa minum obat dan sedikit makanan yang disiapkan rumah sakit. Semuanya sudah di tolak oleh tubuh ayah, semua sudah nggak bisa masuk. Seandainyapun Allah menghendaki ayah untuk sowan( menghadap) sebaiknya tidak di sini, tapi di rumah saja.” Pecah tangis istri dan adik-adikku…

Aku berusaha tabah untuk menerima nasehat dan keinginan berikutnya dari ayah. “ Sekarang urus kepulangan ayah dari rumah sakit dan hubungi 2 adikkmu yang masih di Berau (Kaltim).” Berbagi tugas dengan adikku ke 4 yang kebetulan sudah duluan sampai dari Pontianak untuk mengurus segala administrasi, aku berusaha menghubungi adik-adikku sesuai permintaanmu. Sempat salah satu adikku keberatan kalau ayah dibawa pulang dengan kondisi seperti itu. Pelan-pelan aku jelaskan pada mereka bahwa seandainya jalan terbaik bagi ayah adalah panggilan Allah, kasihan sekali kalau ayah merasa tertekan secara psikis dan kitapun tidak mungkin bisa menungguinya saat berada di ruang perawatan. Entahlah, aku melihat betapa ayah sudah begitu ikhlas ingin segera menghadap Rab-nya.
Ayah,

Aku begitu kaget ketika ayah sampai di rumah. Ternyata banyak sudah tetangga yang menunggu. Aku pikir karena ayah baru pulang dari rumah sakit. Ternyata dugaanku keliru. Ibu cerita bahwa rumah ini selalu penuh tamu sejak ayah sakit, dan itu bahkan sampai tengah malam. Setiap hari selalu begitu. Ah, ayah… betapa Allah memuliakanmu. Satu sisi kami senang dengan kunjungan dan do’a mereka walaupun  disisi lain menjadi sangat sulit bagi ayah untuk bisa istirahat. Bahkan sebagian dari mereka rela tidur dengan alas tikar dan sebagian lagi menggelar terpal. Sebagian lagi malah tidur di tegel yang cukup dingin itu. Aku jadi teringat perkataan ayah ketika anak-anakmu dulu kepingin banget merenovasi lantai rumah dengan keramik yang murahan sekalipun. Saat itu ayah menolak secara halus dengan alasan : ” Sudah cukup aja dengan tegel seperti ini, yang umum aja, agar tetangga tidak sungkan kalau mau kesini”. Aku mengerti sekarang…
Dua hari di rumah alhamdulillah ayah mulai bisa minum obat lagi dan sesekali makan bubur.  Kegiatan satu-satunya bagi ayah adalah minta dipijit tangan dan kaki oleh anak-anakmu sambil memutar tasbih di tangan kananmu. Hari ketiga ayah kelihatan lebih segar, masih mau makan bubur dan minum teh hangat. Kadang-kandang ayah menanyakan beberapa anak dan cucunya yang sedang main diluar.

Kamis, hari ke empat ayah dirumah. Kembali kondisi ayah drop. Satu-satunya rizqi yang Allah masih perkenankan masuk ketubuh ayah hanyalah air putih atau teh hangat. Kesadaran ayah masih normal, sehingga aku bisikkan di telinga ayah agar wirid menyebut nama Allah setiap saat. Ayah mengangguk dan dengan lirih ayah melanjutkan wiridnya.  Menjelang magrib ayah bertanya :” Le ( nak), kok belum datang ya yang jemput bapak ?” Aku berusaha meyakinkah ayah kalau kepastian Allah belum sampai waktunya. ” Tolong bapak di doakan dan di ikhlaskan ya .”  Aku  mengangguk sambil mendekati ibu apakah ibu sudah mengikhlaskan ayah kalau harus sowan.
Bedug Magrib baru terdengar dari musholla depan rumah. Aku kumpulkan adik-adikku untuk jamaah dan khusus mendo’akan kebaikan bagi ayah. Kalau seandainya Allah menghendaki ayah sehat, berarti ayah masih diberi kesempatan untuk membimbing kami dan menambah catatan amal kebaikannya, dan seandannyapun Allah menghendaki ayah untuk sowan, itulah yang terbaik karena ayah akan menghadap Yang Maha Penyayang. Ikhtiar harus semaksimal mungkin karena ikhtiar itu juga ada pahalanya. Sedangkan hasil terserah Allah saja, karena aku yakin Allah tidak akan menyia-nyiakan ayah, apalagi ini malam Jumat. Begitu yang kusampaikan kepada adik-adikku.
Malam jumat itu praktis semalam kami tidak tidur, bergantian jaga dengan paman yang kebetulan menginap di rumah. Aku juga senang melihat adik-adik ayah begitu telaten menjaga ayah sambil mengajak ayah untuk selalu berdzikir menyebut asma Allah. Sekira jam 9.00 pagi Jumat itu tiba-tiba ayah terbangun dari dzikir panjang dan memanggil kami satu persatu. Mulai dari ibu, ayah membisikkan kata pamit, kemudian saya, lalu berlanjut ke adik-adik. Dengan isyarat ayah panggil satu persatu yang hadir untuk mendekat kemudian ayah ulurkan tangan untuk meminta maaf. Suasana jadi hening. Tiba-tiba ayah memanggilku untuk mendekat “ Jon, pindahkan ayah dari kamar ini ke ruang tengah supaya orang-orang yang hadir  bisa leluasa mendekat dan mendoakan”. Aku ajak beberapa tetangga untuk memindahkan ayah ke ruang itu. Dan ternyata benar apa yang ayah maksudkan, semakin banyak yang hadir dan mendoakan. Pelajaran yang luar biasa bagiku,ayah……
Jam 9.40 ketika aku lihat ayah berdzikir menyebut asma Allah dengan mata tertutup. Sebutan Allah itu semakin pelan ketika ayah meluruskan kedua kaki dan menaruh kedua tangan bersedekap seperti waktu sholat. Semakin pelan … dan seperti tertidur pulas ayah akhiri kehidupan di dunia ini. Subhanallah. Aku pastikan denyut nadi di beberapa titik dan kudekatkan telingaku di dekat hidung ayah. Innalillahi wa inna ilaihi ro’jiun….

Aku sampaikan kepada ibu dan adik-adikku bahwa ayah telah berangkat sowan kepada Rab-nya. Begitu juga kepada sanak saudara. Kucium ayah untuk terakhir kalinya , diikuti oleh ibu dan adik-adikku. Kulihat adik-adik ayah yang semuanya laki-laki itu mulai merawat dan menyiapkan segala keperluan jenazah. Beberapa orang dari rukun kematian mendekatiku dan bertanya dengan pelan :” Mas, mau diteruskan atau dikebumikan besok jenazahnya?”. Aku jawab : “ Tidak ada yang ditunggu lagi kok mas, ba’da sholat Jumat aja, biar ayah bisa segera bertemu dengan yang dituju-nya”.
Sambil menunggu drum air penuh, aku duduk di kursi teras. Dua orang yang biasa khotbah Jumat di masjid dekat rumah mendekatiku . Mereka bercerita pengalaman bersama ayah. Yang satu bercerita bahwa ayah adalah santri sejak kecil, dan setiap Jumat selalu duluan kemasjid, bahkan ketika masjid masih sepi, duduk persis didepan mimbar, menunggu waktu sambil berdzikir dan tidak pernah dilihat mengantuk pada saat khotbah berlangsung. Aku jadi malu ayah…. , masih jauh yang aku lakukan dan dari contoh yang ayah berikan.
Yang kedua bercerita di setiap beliau menengok ayah ketika sakit sebulan terakhir, selalu ayah dalam keadaan berdzikir sambil memutar tasbih di tangan kanannya. Kalau ayah jamaah sholat Magrib pasti digenapkan dzikirnya sampai masuk waktu Isya. Kalau yang terakhir ini memang sering aku lihat ketika cuti dan ikut berjamaah bersama beliau.

Perkiraanku ayah baru sempat dimandikan setelah Sholat Jum’at. Ternyata keliru. Alhamdulillah semua berjalan cepat. Aku ajak 2 adikku yang laki-laki untuk membopong  jenazah ketika dimandikan, sementara ibu dan adik-adikku yang perempuan ikut menyiramkan air di tubuh ayah. Sesekali kulihat wajah ayah yang kelihatan lebih muda dari umurnya yang sudah 74 tahun, aku lihat kulit ayah menjadi lebih kuning dan bersih. Kurasakan tanganku yang menempel dipunggung ayah, rasa hangat di tubuh ayah. Ah , ayah… , ternyata anakmu ini hanya sekali memangku tubuhmu. Entah berapa ribu atau juta kali engkau lakukan itu terhadap aku dan anak-anakmu.

Selesai memandikan aku dan adik-adikku mandi dan berganti pakain. Betapa terkejutnya aku  ketika keluar kamar mandi ternyata ayah sudah di kafani dan di sholatkan oleh jamaah. Ruang tengah itu jadi penuh sesak. Ah, ayah… semakin yakin aku akan kemurahan Allah padamu hari ini, betapa ayah semuanya ingin cepat. Beberapa adikku bertanya :” Mas kita ketinggalan untuk ikut menyolatkan bapak”. Aku bilang :” Kita tunggu mereka selesai berdo’a, nanti kita anak-anak dan cucu-cucunya sholat jenazah sendiri”.
Ayah,
Aku menyaksikan sendiri betapa ayah begitu dekat dengan tetangga dan jamaah masjid. Selesai sholat Jumat seluruh jamaah masjid datang ke rumah untuk menyolatkan ayah . Sholat jenazah yang ketiga pada hari itu. Masya Allah. Beberapa pengurus masjid cerita kalau ayah selalu paling duluan kalau diajak kerja bhakti di masjid. Bahkan untuk urusan masjid atau musholla ayah tidak pernah menyuruh orang lain untuk membeli semen misalnya. Ayah selalu berangkat sendiri dengan sepeda tua kesayangan ayah, walaupun sebaliknya ketika ayah perlu beli semen untuk rumah biasanya minta tolong keponakan yang memang tidak jauh dari rumah. Pernah siang hari tiba-tiba ayah membawa 3 batang besi dengan sepeda karena tiang pengeras suara musholla depan rumah yang sebelumnya dari bambu itu roboh dimakan usia.
Keberangkatanmu ke liang lahat juga aku rasakan sangatlah cepat. Hampir aku tidak mampu mengikuti langkah cepat adik-adikku dalam mengantarmu ke makam. Begitupun ketika engkau kami turunkan ke liang lahat, terlihat tenang di wajah ayah.
Ayah,
Kalau saat ini aku sudah tidak mungkin lagi menemani dan menungguimu, sungguh kami anak-anakmu sudah menyerahkan engkau kepada Yang Maha Rahman dan Rahim, yang pengasihnya tidak tertandingi oleh kasihnya mahkluk, termasuk sayangnya kami kepadamu. Tetap saja lebih banyak dan tak terhingga Rahimnya Allah kepada makhluknya. Kami berkhusnudhon kepada-Nya atas kemurahan-Nya terhadap ayah. Ayah dipanggil dalam keadaan berdzikir dan hari Jumat. Ini tentu karunia luar biasa untuk ayah dan kami anak-anakmu. Ayah di takdirkan dipanggil oleh Allah dengan didampingi oleh ibu, paman, bibi, anak, dan semua cucumu. Ayah ditakdirkan bisa memohon maaf kepada seluruh yang hadir hari itu. Masya Allah. Sungguh kami sangat bersyukur dengan keadaan ini walaupun satu sisi kami merasa kehilanganmu.
Aku hanya bisa senantiasa berdo’a untuk memohonkan ampunan kepada yang Maha Pengampun dan memohonkan kebaikanmu di alam kubur dan di alam akherat kelak. Insya Allah kami pasti menyusulmu….

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ
 M.JONO AG
masjono@telkom.co.id

2 Muslim Bintang NFL Amerika Lebih Memilih Naik Haji Dibandingkan Puncak Karirnya

DETIK ISLAMI - KISAH INSPIRATIF
PADA puncak karir mereka, dua Muslim bersaudara pemain National Football League (NFL) Amerika, Husain dan Hamza Abdullah, terlihat secara “sukarela” mengorbankan jutaan dolar nilai pertandingan ketika mereka memutuskan absen dalam pertandingan demi untuk bisa pergi ke Mekkah menunaikan ibadah haji.

Kedua pemain Muslim ini merasakan adanya kebutuhan mendesak berangkat ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji tidak hanya sekedar mencari pemenuhan spiritual yang lebih besar, tetapi juga dalam upaya memelihara toleransi yang lebih besar atas iman Islam mereka, jaringan televisi NBC melaporkan.
Ketika koresponden NBC Mary Carillo bertanya kepada Husain, 27, kenapa dia memutuskan untuk pergi dalam perjalanan ke Mekkah pada tahun 2012 ini, Husain mengatakan “itu adalah cerita panjang … Tahun lalu, ada perang batin dalam hatiku di jiwaku … sesuatu yang akhirnya secara drastis hilang. ”
“Kami sudah bermain sepak bola sejak kami berusia 8 tahun,” kata Husain Carillo.

“Ada lebih kehidupan daripada ini semua,” ujarnya, menambahkan bahwa ia dan Hamza, 29, merasakan hal yang sama dan perlu melakukan sesuatu yang lebih besar di luar bermain sepak bola.
Dengan demikian, Husain, yang telah menjadi seorang starter dengan klub Minnesota Vikings, dan kakaknya, Hamza, yang bermain di Arizona Cardinals, membuat keputusan untuk terbang ke Mekkah Oktober lalu dalam upaya menunaikan ibadah haji.

Berada di tengah-tengah kerumunan jamaah haji di Mekkah dan menghabiskan berjam-jam di jalanan, semuanya itu dilihat oleh Husain sebagai pelajaran untuk mengajarkannya bagaimana “bekerja dalam kesabaran.”
Didampingi oleh tim koresponden NBC ke Mekkah, para pemain NFL ini terlihat mengenakan dua lembar kain putih seperti jamaah haji lainnya dan tidur di tempat tidur sederhana, yang hal itu bertolak belakang dengan kehidupan mereka sehari-hari sebagai bintang olahraga yang biasanya mendapatkan layanan hotel mewah.

BENARKAH JILBAB ADALAH BUDAYA ARAB..??

DETIK ISLAMI - ANDA HARUS TAU
PERTAMA mendengar nama IPB mungkin yang terlintas tidak hanya sebatas nama besarnya sebagai Institut Pertanian Bogor. Lebih dari itu, bisa jadi nama IPB memiliki arti berbeda, antara lain yang pertama adalah Institut Pleksibel Banget (lafadz huruf ‘F’ dari kata ‘fleksibel’ dalam ejaan bahasa Sunda menjadi ‘P’). Hal ini karena lulusan IPB terkenal bisa bekerja di beragam profesi, mulai dari wartawan, karyawan bank, peneliti, dosen hingga menteri. Kedua, IPB juga sering disebut sebagai Institut Pesantren Bogor. Untuk yang satu ini, IPB memang ibarat pesantren bagi para mahasiswa/inya serta para dosen dan karyawan/ti yang mayoritas muslim. Suasana islami kampus IPB sangat kondusif untuk pembelajaran dan perkembangan pemikiran Islam di kalangan civitasnya. Istilah ‘pesantren’ itu juga didukung adanya fakta bahwa 90% mahasiswi, dosen dan karyawati muslimah di IPB menutup aurat alias mayoritas berkerudung, atau yang di Indonesia kerudung sering diistilahkan dengan ‘jilbab’. Akan tetapi, apakah memang kerudung sama dengan jilbab??

Fenomena menutup aurat
Di era tahun 1980-1990-an, kerudung dan jilbab disebut sebagai simbol gerakan baru keagamaan di Indonesia. Hal ini karena di mana kaum muda di kalangan mahasiswa dan pelajar cenderung melakukan purifikasi dalam sikap keberagamaan mereka, termasuk dalam berbusana. Seiring dengan perjalanan zaman, penggunaan kerudung dan jilbab mulai mengalami perkembangan pesat. Di abad 21, penggunaan kerudung dan jilbab semakin marak di berbagai kalangan, melintasi batas-batas kalangan pelajar dan mahasiswi yang menjadi perintis. Pada universitas-universitas negeri maupun swasta, mahasiswi yang berkerudung dan berjilbab lebih banyak dibandingkan mahasiswi yang tidak berjilbab. Kerudung dan jilbab pun mulai menjadi trend perempuan muslimah.

Kerudung dan jilbab sebagai kewajiban dari Allah
Seorang muslimah mengenakan kedua pakaian syar’iy (kerudung dan jilbab) sebagai refleksi keimanannya kepada Allah Swt. Iman yang benar pasti akan mendorong seorang mukmin untuk melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya yang diimaninya. Firman Allah Swt: “Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu’min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” (TQS Al-Ahzab [33]: 36). Kerudung dan jilbab wajib dipakai ketika dirinya sudah baligh (sudah mengalami menstruasi). Penggunaan kerudung harus disertai jilbab, demikian pula sebaliknya. Kerudung dikenakan bersama jilbab ketika keluar rumah ataupun berinteraksi dengan orang yang bukan mahram.

Kerudung
Kerudung atau khimar merupakan penutup kepala yang disyariatkan Allah Swt kepada perempuan muslimah, sebagaimana firman Allah Swt: “Katakanlah kepada perempuan yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau perempuan-perempuan Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak memiliki keinginan (terhadap perempuan) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.’” (TQS An-Nuur [24]:31).
Kriteria pemakaian kerudung adalah tidak tipis. Jika tipis maka harus diberi lapisan tebal di bawahnya. Batas minimal panjang kerudung adalah amenutupi juyuub (dada) serta harus menutupi kepala, rambut, dua telinga, leher dan dada. Adapun kerudung yang tidak sesuai syariat: tidak menutup leher, hanya sampai menutup leher, tidak menutup telinga, rambut masih terlihat, memperlihatkan perhiasan seperti kalung dan anting, tipis/transparan dan ketat membentuk lekuk kepala/tubuh.

Jilbab
Jilbab berasal dari akar kata jalaba (jamaknya jalaabib), yang berarti menghimpun dan membawa. Jilbab adalah pakaian luar yang menutupi segenap anggota badan dari kepala hingga kaki perempuan dewasa, sebagaimana firman Allah Swt: “Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka’. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (TQS Al-Ahzab [33]: 59).
Selanjutnya, hadits dari Ummu ‘Athiyah yang berkata: “Rasulullah saw telah memerintahkan kepada kami untuk keluar (menuju lapangan) pada saat Hari raya Idul Fitri dan Idul Adha; baik perempuan tua, yang sedang haid maupun perawan. Perempuan yang sedang haid menjauh dari kerumunan orang yang sholat, tetapi mereka menyaksikan kebaikan dan seruan yang ditujukan kepada kaum muslim. Aku lantas berkata, “Ya Rasulullah saw, salah seorang di antara kami tidak memiliki jilbab.” Beliau kemudian bersabda, “Hendaklah salah seorang saudaranya meminjamkan jilbabnya.” Ketika Ummu ‘Athiyah bertanya tentang seseorang yang tidak memiliki jilbab, tentu perempuan tersebut bukan dalam keadaan telanjang, melainkan dalam keadaan memakai pakaian yang biasa dipakai di dalam rumah yang tidak boleh dipakai untuk keluar rumah. Dan perempuan yang tidak memiliki jilbab harus meminjam kepada saudaranya. Jika saudaranya tidak bisa meminjamkannya, maka yang bersangkutan tidak boleh keluar rumah.
Jilbab seringkali disebut sebagai budaya bangsa Arab. Jilbab bukanlah budaya bangsa Arab, jilbab merupakan syariat Islam. Jika jilbab merupakan budaya bangsa Arab, tentu ayat itu tiada berguna. Ayat tentang kewajiban berjilbab ini turun di Madinah. Hikmah mengenakan jilbab adalah supaya lebih mudah dikenal sehingga tidak diganggu. Bagian akhir ayat bahwa ‘Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang’ dimaksudkan bahwa Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang terhadap apa yang telah berlalu di masa jahiliyah di mana mereka belum mengetahui dan memahami tentang kewajiban jilbab.
Di zaman Rasulullah saw, jika orang-orang fasik melihat seorang perempuan yang mengenakan jilbab, maka mereka mengatakan bahwa ini perempuan merdeka dan mereka tidak berani mengganggu perempuan itu. Jika mereka melihat perempuan itu tidak mengenakan jilbab, maka mereka mengatakan bahwa ini budak perempuan, sehingga mereka menggodanya. Perempuan berjilbab itu menjadi mulia karena diketahui bahwasanya mereka adalah perempuan merdeka sehingga orang-orang fasik itu tidak mengganggunya. Orang-orang fasik tidak berani mengganggu muslimah, karena pelecehan terhadap muslimah akan menerima hukuman besar. Disamping itu, segala gangguan dan pelecehan terhadap muslimah pada hakikatnya adalah pelanggaran terhadap kehormatan kaum muslimin secara keseluruhan.
Bentuk pakaian wanita yang tidak termasuk kriteria jilbab adalah sebagai berikut:
• rok panjang dan baju kurung
• celana panjang dan baju kurung
• kerudung panjang sampai menutupi pantat tetapi jubahnya tidak sampai telapak kaki
• jubah panjang sampai telapak kaki tetapi ada potongan/belahan di pinggir pakaian dari bawah sampai betis, lutut atau paha
• jubah sampai telapak kaki tetapi ketat sehingga membentuk lekuk tubuh
• jubah sampai telapak kaki dan luas tetapi transparan sehingga terlihat warna kulit tubuhnya
• jubah sampai telapak kaki, luas dan tidak transparan tetapi bukan merupakan baju luar karena di dalamnya tidak ada pakaian rumah (mihnah).

Solusi
Islam memandang perempuan sebagai suatu kehormatan yang wajib dijaga dan dipelihara. Islam mensyariatkan kerudung dan jilbab adalah untuk menjaga dan memelihara kehormatan itu. Nabi saw bersabda: “Perempuan itu adalah aurat.” Badan perempuan harus ditutupi sebagai aurat yang merupakan kehormatan baginya. Jika aurat itu dilihat orang yang tidak berhak, maka perempuan itu dilecehkan kehormatannya.
Para perempuan yang tidak memakai pakaian syar’iy (kerudung dan jilbab) di depan umum, berarti dia telah menyia-nyiakan payung hukum baginya. Perempuan yang mengobral auratnya sesungguhnya telah menjatuhkan martabat dan kehormatannya sendiri. Ini tidak diperkenankan dan pelakunya bisa dikenakan hukuman ta’zir (hukuman untuk mendidik) oleh negara. Dalam sistem peradilan Islam, hakim bisa menjatuhkan hukuman jilid pada perempuan yang keluar rumah tanpa mengenakan kerudung dan jilbab. Jika mengulangi lagi, maka perempuan itu akan diasingkan selama 6 bulan. [Nindira Aryudhani]
Disarikan dari buku “Jilbab, antara Trend dan Kewajiban”

Thursday, November 29, 2012

Mantan Tukang Tato Yakuza Jadi Imam Masjid di Jepang

Masih Ingatkah dengan KIsah yang satu ini..
yah kisah Seorang Mualaf di Jepang. Nama aslinya Taki Takazawa. Rambutnya gondrong dan tubuhnya dipenuhi tato. Secara penampilan, dia nampak mirip dengan anggota kelompok mafia Jepang, biasa disebut Yakuza. Dia memang mantan tukang tato para anggota geng paling ditakuti di Negeri Matahari Terbit itu. Selama 20 tahun profesi itu digelutinya.
Tapi pandangan negatif pada penampilan fisiknya itu berubah saat dia mengumandangkan Azan. Takazawa kini menjadi Imam sebuah masjid di Ibu Kota Tokyo. Setelah mengucapkan dua kalimat Syahadat, Takazawa mencantumkan nama muslim Abdullah, berarti Hamba Allah Subhanahuwata’ala
Perkenalannya dengan Islam secara tidak sengaja terjadi di Wilayah Shibuya.

Takazawa melihat seseorang dengan kulit dan janggut putih. Orang itu juga mengenakan baju dan turban warna suci. “Orang itu memberikan sebuah kertas dan menyuruh saya membaca kalimat tertera bersama dia,” ujarnya seperti dilansir islamicmovement.org (2010).
Kalimat itu ternyata Syahadat, pengakuan pada ke-esaan Allah Subhanahuwata’ala dan Muhammad Shalallahu’alayhi wasallam sebagai utusannya. Meski tak paham secara keseluruhan, Takazawa pernah mendengar sepintas Allah dan Muhammad. Seperti kebanyakan penduduk Jepang, Takazawa menganut aliran kepercayaan Shinto.
Pertemuan dengan orang serba putih itu membekas di ingatan Takazawa. Dua tahun setelah memeluk Islam, dia bertemu lagi dengan sosok inspiratifnya itu. “Ternyata dia pernah menjadi Imam di Masjid Nabawi, Kota Madinah, Arab Saudi. Saya bersyukur bisa bertemu dengannya,” katanya.
Imam Masjid Nabawi itu meminta Takazawa untuk menjadi Imam di masjid di wilayah Shinjuku. Sebelumnya, dia melaksanakan ibadah haji dan menimba ilmu beberapa bulan di Kota Makkah. Nama Takazawa terkenal lantaran dia menjadi satu diantara lima imam Masjid besar di Jepang, dari 13 juta populasi manusia di Tokyo.

‘Takbir Kami Sudah Menggetarkan Tentara Suriah’

Laporan Langsung Tim HASI Dari Suriah

DETIK ISLAMI - NEWS

Dari beberapa pemuda paramedis di klinik yang kami (Tim Hilal Ahmar Society Indonesia/HASI) singgahi hari ini, ada seorang pemuda asal Latakia. Namanya Aiman, usia 22 tahun.
Seperti kebanyakan warga Suriah lainnya, pemuda yang sempat mengenyam kuliah Fakultas Kedokteran selama tiga tahun ini sangat ramah menyambut kami.

“Saya berhenti kuliah untuk bergabung dengan teman-teman lain, merawat rakyat yang dizalimi penguasa kami sendiri,” tuturnya kepada Tim HASI.
Tanpa kami minta, dengan runut Aiman menceritakan ihwal revolusi yang memakan banyak korban jiwa kawan dan kerabatnya. Termasuk aktivitasnya di awal revolusi meletus, Januari 2010 silam.
“Bibit perlawanan ini kami tanam dari masjid. Demonstrasi rutin kami lakukan usai shalat Jumat,” ungkapnya mulai bercerita. “Mengapa shalat Jumat? Karena satu-satunya wadah berkumpul yang tidak bisa dicegah oleh pemerintah adalah shalat Jumat.”

“Kami tak punya senjata apapun, selain hanya pekikan takbir. Itupun, dibalas oleh tentara dengan timah panas. Ya, meski kami hanya bisa bertakbir, itu sudah menggentarkan mereka,” ujar Aiman.
“Karenanya, Anda bisa ditangkap hanya gara-gara bertakbir!” Sejenak ia menghela nafas dan membetulkan duduknya. Sesaat matanya menerawang ke atas, seperti mengenang sesuatu.
“Ketika demonstrasi sudah tak mungkin lagi dilakukan karena ganasnya tentara, kami di Latakia sepakat untuk tetap menggemakan takbir,” ia melanjukan ceritanya.

“Setiap malam, kami menyaksikan taushiyah dan tahridh (motivasi perjuangan) yang disampaikan Syaikh Adnan Al-Arudh lewat televisi. Tayangan itu berakhir pukul 00.00,” lanjutnya. “Begitu  tayangan berakhir, kami membuka pintu dan jendela untuk meneriakkan takbir bersama-sama. Jadilah Latakia bergelimang gema takbir.”
“Tentara Bashar Asad pun menjawab dengan tembakan. Saat menembak, posisi mereka merunduk dan mengendap-endap bersembunyi. Padahal kami tak punya senjata apa-apa. Sasaran mereka adalah setiap pintu dan jendela yang terbuka. Tujuannya untuk menakut-nakuti agar jangan sampai orang bertakbir. Hingga suatu hari ada seorang bocah yang duduk di jendela tewas disambar peluru mereka.”
Aiman lalu menceritakan bagaimana saat demo, temannya luka tertembak. Ia dan kawan-kawannya berusaha menyelamatkan teman tersebut dengan mencari dokter rumahan.


“Tidak mungkin kami bawa ke rumah sakit. Pasien yang saat itu masuk ke RS dengan luka tembak di kaki, misalnya, pulang sudah menjadi mayat dengan luka tembak di kepala. Rumah sakit menjadi ladang pembantaian,” tuturnya.
Kami larut dalam cerita Aiman. Ia begitu nyata menggambarkan keadaan yang dialaminya dalam cerita tersebut. Sampai tak terasa jam menunjukkan pukul 16.00.
Sesuai jadwal resminya, klinik sudah boleh tutup. Tapi dalam praktiknya, klinik tak pernah tutup. Jam berapa pun pasien harus dilayani. (AY/Tim Ketiga HASI untuk Suriah)

Parlemen Mesir Tetapkan Syariah Islam Sebagai Sumber Hukum Utama Legislasi

DETIK ISLAMI - NEWS
DI BALIK semua pergolakan yang sedang terjadi di Mesir, parlemen negeri itu menetapkan konstitusi baru Mesir untuk tetap menjaga prinsip-prinsip hukum Islam sebagai sumber utama perundang-undangan Mesir. Konstitusi ini dihasilkan dari siding parlemen yang dilaksanakan Kamis (29/11/2012) kemarin.
Ada 234 artikel dalam rancangan konstitusi baru itu sebelum dikirim kepada Presiden Muhamed Mursi untuk disetujui. Isi dari artikel undang-undang baru inilah yang menjadi keberatan kaum liberal dan kiri Mesir.
Setelah itu, Mursi harus melakukan referendum.
Ikhwanul Muslimin, yang mengantarkan Mursi menuju kursi presiden, berharap bahwa persetujuan konstitusi yang cepat akan membantu mengakhiri krisis yang sekarang terjadi.

Ada yang menarik diperhatikan dalam Pasal Dua konstitusi ini yang menggambarkan sumber hukum Mesir tetap sama. Konstitusi memuat ketentuan-ketentuan baru yang menjelaskan “prinsip-prinsip” hukum Islam, yang dikenal sebagai syariah.
Undang-undang baru juga menyatakan bahwa Al-Azhar, sebuah institusi besar yang menjadi kebanggaan Mesir, harus terus berafiliasi pada “hal-hal yang berkaitan dengan syariah Islam”.

Undang-undang baru ini juga membatasi kekuasaan presiden hanya selama dua periode saja, 10 tahun maksimal. Bandingkan  dengan Husni Mobarak yang menguasai selama tiga dekade lebih.
Proses pembentukan undang-undang inilah yang diyakini oleh para kaum liberal, demokrat, sosial, dan kiri Mesir bahwa Ikhwanul Muslimin dan sekutunya telah meminggirkan mereka dalam proses penyusunannya.
Banyak pihak terlibat dalam penyusunan undang-undang ini, seperti Liga Arab dan perwakilan Kristen Koptik Mesir.

Masjid India, Simbol Toleransi Dalam Kepungan Gereja - Kuil

DETIK ISLAMI - SEPUTAR MASJID
Kali ini Seputar Masjid Akan Membahas Sedikit Tentang Masjid Muslim India
KUALA LUMPUR - Sultan Selangor, Syarafuddin Idris Shah, telah membuka Masjid Muslim India, sebuah Masjid yang direnovasi dan dilindungi oleh etnis India yang telah menjadi simbol dari toleransi.
Berbicara pada pembukaan Jumat, dia menunjukkan bahwa Masjid ini terletak di tengah-tengah beberapa gereja dan kuil Hindu Dasn Gurdwara Sikh.

"Kaum muslimin harus mengingatkan diri mereka akan kebutuhan untuk bersatu dengan semuanya. Masjid Muslim India dikenal di semua kalangan di Klang Valley dan di seluruh Selangor. Jadi itu adalah ikon persatuan dan persaudaraan di kalangan umat Islam Klang meskipun mereka datang dari etnis yang berbeda," katanya.
Syarafuddin menambahkan bahwa umat Islam India yang bermigrasi ke Malaysia dimulai pada 1400-an akibat perdagangan dan misionaris yang bekerja untuk menyebarkan Islam.
Menurut dokumen menelusuri kedatangan Islam sampai sekarang di malaysia, yang pertama tiba di Sarawak adalah Muslim dari Cambay di Gujarat.
Etnis India, di mana umat Islam adalah bagiannya, berjumlah sekitar dua juta dan merupakan sekitar delapan persen dari penduduk multi-etnisMalaysia.
Sementara itu, di India sendiri, dalam apa yang tampaknya menjadi teladan yang menampilkan harmoni komunal, dan mungkin bisa menjadi pembuka mata bagi semua orang yang cenderung membagi orang-orang lain atas nama agama, seorang Muslim di Bihar Tengah telah menyumbangkan tanah untuk membangun sebuah kuil Siwa.
Mohammad Fakhrool Islam dari kabupaten Begusarai, sekitar 250 km dari Ibukota negara, tidak ragu sebelum menyumbangkan kedua lahan katthas miliknya untuk pembangunan candi Siwa di suatu tempat yang didominasi oleh kaum Muslim.
Dia tidak khawatir tentang fatwa apa pun juga serta tidak juga semangatnya basah oleh ancaman terselubung dari setiap Maulana.
Semua yang ada dalam pikirannya adalah sebuah gerakan yang jarang ditunjukkan oleh Hindu 30 tahun lalu ketika mereka telah menyumbangkan sebidang tanah untuk pembangunan.
Majar yang dibangun itu setelah mengumpulkan kontribusi dari umat Hindu maupun Muslim. Sebegitu pentingnya agama sehingga bahkan orang-orang Hindu menawarkan chadar di majar di desa Bachwara. Di tengah semua komunal persahabatan, polisi mengambil kesempatan dan menyeebarkan pasukannya yang memadai ketika batu fondasi untuk Candi Siwa diletakkan di desa. Penduduk desa mengatakan sumbangan akan dikumpulkan dari umat Hindu maupun Muslim.

Walaupun rumah bagi mayoritas Hindu, India memiliki penduduk Muslim sekitar 150 juta, menjadikannya negara dengan kedua dengan penduduk Muslim terbesar di dunia setelah Indonesia. Sementara banyak umat Islam India mencapai status selebriti dan profil tinggi posisi di luar negeri dan di pemerintahan India, ekonomi India yang meledak telah meninggalkan kelompok minoritas terbesar bangsa tertinggal.
Muslim mengalami tingginya buta huruf dan angka kemiskinan, dan kekerasan Hindu-Muslim telah merenggut jumlah korban Muslim yang tidak proporsional. Namun umat Islam dapat mempengaruhi pemilihan umum, menggunakan kekuatan mereka sebagai voting blok untuk memperoleh konsesi dari para kandidat.

KEAJAIBAN ALLAH SWT - Misteri Tentara ALLAH Berwujud Malaikat GAZA

Kejadian - Kejadian Aneh Dan Misterius Seputar Perang Gaza. Gaza, itulah nama hamparan tanah yang luasn
ya tidak lebih dari 360 km persegi. Berada di Palestina Selatan, “potongan” itu “terjepit” di antara tanah yang dikuasai penjajah Zionis Israel, Mesir, dan laut Mediterania, serta dikepung dengan tembok di sepanjang daratannya.

Sudah lama Israel “bernafsu” menguasai wilayah ini. Namun, jangankan menguasai, untuk bisa masuk ke dalamnya saja Israel tidak mampu.


Kejadian - Kejadian Aneh Dan Misterius Seputar Perang Gaza.

Sudah banyak cara yang mereka lakukan untuk menundukkan kota kecil ini. Blokade rapat yang membuat rakyat Gaza kesulitan memperoleh bahan makanan, obat-obatan, dan energi, telah dilakukan sejak 2006 hingga kini. Namun, penduduk Gaza tetap bertahan, bahkan perlawanan Gaza atas penjajahan Zionis semakin menguat.

Akhirnya Israel melakukan serangan “habis-habisan” ke wilayah ini sejak 27 Desember 2008 hingga 18 Januari 2009. Mereka”mengguyurkan” ratusan ton bom dan mengerahkan semua kekuatan hingga pasukan cadangannya.

Namun, sekali lagi, negara yang tergolong memiliki militer terkuat di dunia ini harus mundur dari Gaza.

Di atas kertas, kemampuan senjata AK 47, roket anti tank RPG, ranjau, serta beberapa jenis roket buatan lokal yang biasa dipakai para mujahidin Palestina, tidak akan mampu menghadapi pasukan Israel yang didukung tank Merkava yang dikenal terhebat di dunia. Apalagi menghadapi pesawat tempur canggih F-16, heli tempur Apache, serta ribuan ton “bom canggih” buatan Amerika Serikat.

Akan tetapi di sana ada “kekuatan lain” yang membuat para mujahidin mampu membuat “kaum penjajah” itu hengkang dari Gaza dengan muka tertunduk, walau hanya dengan berbekal senjata-senjata “kuno”.

Itulah pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diberikan kepada para pejuangnya yang taat dan ikhlas. Kisah tentang munculnya “pasukan lain” yang ikut bertempur bersama para mujahidin, semerbak harum jasad para syuhada, serta beberapa peristiwa “aneh” lainnya selama pertempuran, telah beredar di kalangan masyarakat Gaza, ditulis para jurnahs, bahkan disiarkan para khatib Palestina di khutbah-khutbah Jumat mereka.

Wartawan kami, Thoriq, merangkum kisah-kisah “ajaib” tersebut dari berbagai sumber untuk para pembaca yang budiman. Selamat mengikuti. ***


:: Pasukan 'Berseragam Putih' di Gaza



Ada “pasukan lain” membantu para mujahidin Palestina. Pasukan Israel sendiri mengakui adanya pasukan berseragam putih itu.

Suatu hari di penghujung Januari 2009, sebuah rumah milik keluarga Dardunah yang berada di antara Jabal Al Kasyif dan Jabal Ar Rais, tepatnya di jalan Al Qaram, didatangi oleh sekelompok pasukan Israel.

Seluruh anggota keluarga diperintahkan duduk di sebuah ruangan. Salah satu anak laki-laki diinterogasi mengenai ciri-ciri para pejuang al-Qassam.

Saat diinterogasi, sebagaimana ditulis situs Filisthin Al Aan (25/1/2009), mengutip cerita seorang mujahidin al-Qassam, laki-laki itu menjawab dengan jujur bahwa para pejuang al-Qassam mengenakan baju hitam-hitam. Akan tetapi tentara itu malah marah dan memukulnya hingga laki-laki malang itu pingsan.

Selama tiga hari berturut-turut, setiap ditanya, laki-laki itu menjawab bahwa para pejuang al-Qassam memakai seragam hitam. Akhirnya, tentara itu naik pitam dan mengatakan dengan keras, “Wahai pembohong! Mereka itu berseragam putih!”

Cerita lain yang disampaikan penduduk Palestina di situs milik Brigade Izzuddin al-Qassam, Multaqa al-Qasami, juga menyebutkan adanya “pasukan lain” yang tidak dikenal. Awalnya, sebuah ambulan dihentikan oleh sekelompok pasukan Israel. Sopirnya ditanya apakah dia berasal dari kelompok Hamas atau Fatah? Sopir malang itu menjawab, “Saya bukan kelompok mana-mana. Saya cuma sopir ambulan.”

Akan tetapi tentara Israel itu masih bertanya, “Pasukan yang berpakaian putih-putih dibelakangmu tadi, masuk kelompok mana?” Si sopir pun kebingungan, karena ia tidak melihat seorangpun yang berada di belakangnya. “Saya tidak tahu,” jawaban satu-satunya yang ia miliki.


:: Suara Tak Bersumber

Ada lagi kisah karamah mujahidin yang kali ini disebutkan oleh khatib masjid Izzuddin Al Qassam di wilayah Nashirat Gaza yang telah ditayangkan oleh TV channel Al Quds, yang juga ditulis oleh Dr Aburrahman Al Jamal di situs Al Qassam dengan judul Ayaat Ar Rahman fi Jihad Al Furqan (Ayat-ayat Allah dalam Jihad Al Furqan).

Sang khatib bercerita, seorang pejuang telah menanam sebuah ranjau yang telah disiapkan untuk menyambut pasukan Zionis yang melalui jalan tersebut.

“Saya telah menanam sebuah ranjau. Saya kemudian melihat sebuah helikopter menurunkan sejumlah besar pasukan disertai tank-tank yang beriringan menuju jalan tempat saya menanam ranjau,” kata pejuang tadi.

Akhirnya, sang pejuang memutuskan untuk kembali ke markas karena mengira ranjau itu tidak akan bekerja optimal. Maklum, jumlah musuh amat banyak.

Akan tetapi, sebelum beranjak meninggalkan lokasi, pejuang itu mendengar suara “Utsbut, tsabatkallah” yang maknanya kurang lebih, “tetaplah di tempat maka Allah menguatkanmu.” Ucapan itu ia dengar berulang-ulang sebanyak tiga kali.

“Saya mencari sekeliling untuk mengetahui siapa yang mengatakan hal itu kapada saya. Akan tetapi saya malah terkejut, karena tidak ada seorang pun yang bersama saya,” ucap mujahidin itu, sebagaimana ditirukan sang khatib.

Akhirnya sang mujahid memutuskan untuk tetap berada di lokasi. Ketika sebuah tank melewati ranjau yang tertanam, sesualu yang “ajaib” terjadi. Ranjau itu justru meledak amat dahsyat. Tank yang berada di dekatnya langsung hancur. Banyak serdadu Israel meninggal seketika. Sebagian dari mereka harus diangkut oleh helikopter. “Sedangkan saya sendiri dalam keadaan selamat,” kata mujahid itu lagi, melalui lidah khatib.

Cerita yang disampaikan oleh seorang penulis Mesir, Hisyam Hilali, dalam situs alraesryoon.com, ikut mendukung kisah-kisah sebelumnya. Abu Mujahid, salah seorang pejuang yang melakukan ribath (berjaga) mengatakan, “Ketika saya mengamati gerakan tank-tank di perbatasan kota, dan tidak ada seorang pun di sekitar, akan tetapi saya mendengar suara orang yang bertasbih dan beritighfar. Saya berkali-kali mencoba untuk memastikan asal suara itu, akhirnya saya memastikan bahwa suara itu tidak keluar kecuali dari bebatuan dan pasir.”

Cerita mengenai “pasukan tidak dikenal” juga datang dari seorang penduduk rumah susun wilayah Tal Islam yang handak mengungsi bersama keluarganya untuk menyelamatkan diri dari serangan Israel.


Di tangga rumah ia melihat beberapa pejuang menangis. “Kenapa kalian menangis?” tanyanya.

“Kami menangis bukan karena khawatir keadaan diri kami atau takut dari musuh. Kami menangis karena bukan kami yang bertempur. Di sana ada kelompok lain yang bertempur memporak-porandakan musuh, dan kami tidak tahu dari mana mereka datang,” jawabnya


:: Saksi Serdadu Israel

Cerita tentang “serdadu berseragam putih” tak hanya diungkap oleh mujahidin Palestina atau warga Gaza. Beberapa personel pasukan Israel sendiri menyatakan hal serupa.

Situs al-Qassam memberitakan bahwa TV Chan*nel 10 milik Israel telah menyiarkan seorang anggota pasukan yang ikut serta dalam pertempuran Gaza dan kembali dalam keadaan buta.

“Ketika saya berada di Gaza, seorang tentara berpakaian putih mendatangi saya dan menaburkan pasir di mata saya, hingga saat itu juga saya buta,” kata anggota pasukan ini.

Di tempat lain ada serdadu Israel yang mengatakan mereka pernah berhadapan dengan “hantu”. Mereka tidak diketahui dari mana asalnya, kapan munculnya, dan ke mana menghilangnya.

Masih dari Channel 10, seorang Lentara Israel lainnya mengatakan, “Kami berhadapan dengan pasukan berbaju putih-putih dengan jenggot panjang. Kami tembak dengan senjata, akan tetapi mereka tidak mati.”


Cerita ini menggelitik banyak pemirsa. Mereka bertanya kepada Channel 10, siapa sebenarnya pasukan berseragam putih itu? ***

Sudah Meledak, Ranjau Masih Utuh

Di saat para mujahidin terjepit, hewan-hewan dan alam tiba-tiba ikut membantu, bahkan menjelma menjadi sesuatu yang menakutkan.

Sebuah kejadian “aneh” terjadi di Gaza Selatan, tepatnya di daerah AI Maghraqah. Saat itu para mujahidin sedang memasang ranjau. Di saat mengulur kabel, tiba-tiba sebuah pesawat mata-mata Israel memergoki mereka. Bom pun langsung jatuh ke lokasi itu.

Untunglah para mujahidin selamat. Namun, kabel pengubung ranjau dan pemicu yang tadi hendak disambung menjadi terputus. Tidak ada kesempatan lagi untuk menyambungnya, karena pesawat masih berputar-putar di atas.

Tak lama kemudian, beberapa tank Israel mendekati lokasi di mana ranjau-ranjau tersebut ditanam. Tak sekadar lewat, tank-tank itu malah berhenti tepat di atas peledak yang sudah tak berfungsi itu.

Apa daya, kaum Mujahidin tak bisa berbuat apa-apa. Kabel ranjau jelas tak mungkin disambung, sementara tank-tank Israel telah berkumpul persis di atas ranjau.

Mereka merasa amat sedih, bahkan ada yang menangis ketika melihat pemandangan itu. Sebagian yang lain berdoa, “allahumma kama lam tumakkinna minhum, allahumma la tumakkin lahum,” yang maknanya, “Ya Allah, sebagaimana engkau tidak memberikan kesempatan kami menghadapi mereka, jadikanlah mereka juga lidak memiliki kesempatan serupa.”

Tiba-tiba, ketika fajar tiba, terjadilah keajaiban. Terdengar ledakan dahsyat persis di lokasi penanaman ranjau yang tadinya tak berfungsi.

Setelah Tentara Israel pergi dengan membawa kerugian akibat ledakan lersebut, para mujahidin segera melihal lokasi ledakan. Sungguh aneh, ternyata seluruh ranjau yang telah mereka tanam itu masih utuh. Dari mana datangnva ledakan? Wallahu a’lam.

Masih dari wilayah Al Maghraqah. Saat pasukan Israel menembakkan artileri ke salah satu rumah, hingga rumah itu terbakar dan api menjalar ke rumah sebelahnya, para mujahidin dihinggapi rasa khawatir jika api itu semakin tak terkendali.

Seorang dari mujahidin itu lalu berdoa,”Wahai Dzat yang merubah api menjadi dingin dan tidak membahayakan untuk Ibrahim, padamkanlah api itu dengan kekuatan-Mu.”

Maka, tidak lebih dari tiga menit, api pun padam. Para niujahidin menangis terharu karena mereka merasa Allah Subhanuhu wa Ta’ala (SWT) telah memberi pertolongan dengan terkabulnya doa mereka dengan segera.


:: Merpati dan Anjing

Seorang mujahid Palestina menuturkan kisah “aneh” lainnya kepada situs Filithin AlAan (25/1/ 2009). Saat bertugas di wilayah Jabal Ar Rais, sang mujahid melihat seekor merpati terbang dengan suara melengking, yang melintas sebelum rudal-rudal Israel berjatuhan di wilayah itu.

Para mujahidin yang juga melihat merpati itu langsung menangkap adanya isyarat yang ingin disampaikan sang merpati.

Begitu merpali itu melintas, para mujahidin langsung berlindung di tempat persembunyian mereka. Ternyata dugaan mereka benar. Selang beberapa saat kemudian bom-bom Israel datang menghujan. Para mujahidin itu pun selamat.

Adalagi cerita “keajaiban” mengenai seekor anjing, sebagaimana diberitakan situs Filithin Al Aan. Suatu hari, tatkala sekumpulan mujahidin Al Qassam melakukan ribath di front pada tengah malam, tiba-tiba muncul seekor anjing militer Israel jenis doberman. Anjing itu kelihatannya memang dilatih khusus untuk membantu pasukan Israel menemukan tempat penyimpanan senjata dan persembunyian para mujahidin.

Anjing besar ini mendekat dengan menampakkan sikap tidak bersahabat. Salah seorang mujahidin kemudian mendekati anjing itu dan berkata kepadanya, “Kami adalah para mujahidin di jalan Allah dan kami diperintahkan untuk tetap berada di tempat ini. Karena itu, menjauhlah dari kami, dan jangan menimbulkan masalah untuk kami.”


Setelah itu, si anjing duduk dengan dua tangannya dijulurkan ke depan dan diam. Akhirnya, seorang mujahidin yang lain mendekatinya dan memberinya beberapa korma. Dengan tenang anjing itu memakan korma itu, lalu beranjak pergi.


:: Kabut pun Ikut Membantu

Ada pula kisah menarik yang disampaikan oleh komandan lapangan Al Qassam di kamp pengungsian Nashirat, langsung setelah usai shalat dhuhur di masjid Al Qassam (17/1/2009).

Saat itu sekelompok mujahidin yang melakukan ribath di Tal Ajul terkepung oleh tank-tank Israel dan pasukan khusus mereka. Dari atas, pesawat mata-mata terus mengawasi.

Di saat posisi para mujahidin terjepit, kabut tebal tiba-tiba turun di malam itu. Kabut itu lelah menutupi pandangan mata tentara Israel dan membantu pasukan mujahidin keluar dari kepungan.

Kasus serupa diceritakan oleh Abu Ubaidah. salah satu pemimpin lapangan Al Qassam, sebagaimana ditulis situs almesryoon.com. la bercerita bagaimana kabut tebal tiba-tiba turun dan membatu para mujahidin untuk melakukan serangan.

Awalnya, pasukan mujahiddin tengah menunggu waktu yang tepat untuk mendekati tank-tank tentara Israel guna meledakkannya. “Tak lupa kami berdoa kepada Allah agar dimudahkan untuk melakukan serangan ini,” kata Abu Ubaidah.


Tiba-tiba turunlah kabut tebal di tempat tersebut. Pasukan mujahidin segera bergerak menyelinap di antara tank-tank, menanam ranjau-ranjau di dekatnya, dan segera meninggalkan lokasi tanpa diketahui pesawat mata-mata yang memenuhi langit Gaza, atau oleh pasukan infantri Israel yang berada di sekitar kendaraan militer itu. Lima tentara Israel tewas di tempat dan puluhan lainnya luka-luka setelah ranjau-ranjau itu meledak.


:: Selamat dengan al-Qur’an

Cerita ini bermula ketika salah seorang pejuang yang menderita luka memasuki rumah sakit As Syifa’. Seorang dokter yang memeriksanya kaget ketika mengelahui ada sepotong proyektil peluru bersarang di saku pejuang tersebut.

Yang membuat ia sangat kaget adalah timah panas itu gagal menembus jantung sang pejuang karena terhalang oleh sebuah buku doa dan mushaf al-Qur’an yang selalu berada di saku sang pejuang.

Buku kumpulun doa itu berlobang, namun hanya sampul muka mushaf itu saja yang rusak, sedangkan proyektil sendiri bentuknya sudah “berantakan”.

Kisah ini disaksikan sendiri oleh Dr Hisam Az Zaghah, dan diceritakannya saat Festival Ikatan Dokter Yordan sebagaimana ditulis situs partai Al Ikhwan Al Muslimun (23/1/2009).


Dr Hisam juga memperlihatkan bukti berupa sebuah proyektil peluru, mushaf Al Qur’an, serta buku kumpulan doa-doa berjudul Hishnul Muslim yang menahan peluru tersebut.

Abu Ahid, imam Masjid AnNur di Hay As Syeikh Ridzwan, juga punya kisah menarik. Sebelumnya, Israel telah menembakkan 3 rudalnya ke masjid itu hingga tidak tersisa kecuali hanya puing-puing bangunan. “Akan tetapi mushaf-mushaf Al Quran tetap berada di tampatnya dan tidak tersentuh apa-apa,” ucapnya seraya tak henti bertasbih.

“Kami temui beberapa mushaf yang terbuka tepat di ayat-ayat yang mengabarkan tentang kemenangan dan kesabaran, seperti firman Allah, ‘Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka berkata, sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali,”(Al-Baqarah [2]: 155-156),” jelas Abu Ahid sebagaimana dikutip Islam Online (15/1/2009).


:: Harum Jasad Para Syuhada

Abdullah As Shani adalah anggota kesatuan sniper (penembak jitu) al-Qassam yang menjadi sasaran rudal pesawat F-16 Israel ketika sedang berada di pos keamanan di Nashirat, Gaza.

Jasad komandan lapangan al-Qassam dan pengawal khusus para tokoh Hamas ini “hilang” setelah terkena rudal. Selama dua hari jasad tersebut dicari, ternyata sudah hancur tak tersisa kecuali serpihan kepala dan dagunya. Serpihan-serpihan tubuh itu kemudian dikumpulkan dan dibawa pulang ke rumah oleh keluarganya untuk dimakamkan.

Sebelum dikebumikan, sebagaimana dirilis situs syiria-aleppo. com (24/1/2009), serpihan jasad tersebut sempat disemayamkan di sebuah ruangan di rumah keluarganya. Beberapa lama kemudian, mendadak muncul bau harum misk dari ruangan penyimpanan serpihan tubuh tadi.

Keluarga Abdullah As Shani’ terkejut lalu memberitahukan kepada orang-orang yang mengenal sang pejuang yang memiliki kuniyah (julukan) Abu Hamzah ini.

Lalu, puluhan orang ramai-ramai mendatangi rumah tersebut untuk mencium bau harum yang berasal dari serpihan-serpihan tubuh yang diletakkan dalam sebuah kantong plastik.

Bahkan, menurut pihak keluarga, 20 hari setelah wafatnya pria yang tak suka menampakkan amalan-amalannya ini, bau harum itu kembali semerbak memenuhi rungan yang sama.

Cerita yang sama terjadi juga pada jenazah Musa Hasan Abu Nar, mujahid Al Qassam yang juga syahid karena serangan udara Israel di Nashiriyah. Dr Abdurrahman Al Jamal, penulis yang bermukim di Gaza, ikut mencium bau harum dari sepotong kain yang terkena darah Musa Hasan Abu Nar. Walau kain itu telah dicuci berkali-kali, bau itu tetap semerbak.

Ketua Partai Amal Mesir, Majdi Ahmad Husain, menyaksikan sendiri harumnya jenazah para syuhada. Sebagaunana dilansir situs Al Quds Al Arabi (19/1/2009), saat masih berada di Gaza, ia menyampaikan, “Saya telah mengunjungi sebagian besar kota dan desa-desa. Saya ingin melihat bangunan-bangunan yang hancur karena serangan Israel. Percayalah, bahwa saya mencium bau harumnya para syuhada.”


:: Dua Pekan Wafat, Darah Tetap Mengalir

Yasir Ali Ukasyah sengaja pergi ke Gaza dalam rangka bergabung dengan sayap milisi pejuang Hamas, Brigade Izzuddin al-Qassam. Ia meninggalkan Mesir setelah gerbang Rafah, yang menghubungkan Mesir-Gaza, terbuka beberapa bulan lalu.

Sebelumnya, pemuda yang gemar menghafal al-Qur’an ini sempat mengikuti wisuda huffadz (para penghafal) al-Qur’an di Gaza dan bergabung dengan para mujahidin untuk memperoleh pelatihan militer. Sebelum masuk Gaza, di pertemuan akhir dengan salah satu sahabatnya di Rafah, ia meminta didoakan agar memperoleh kesyahidan.

Untung tak dapat ditolak, malang tak dapat diraih, di bumi jihad Gaza, ia telah memperoleh apa yang ia cita-citakan. Yasir syahid dalam sebuah pertempuran dengan pasukan Israel di kamp pengungsian Jabaliya.

Karena kondisi medan, jasadnya baru bisa dievakuasi setelah dua pekan wafatnya di medan pertempuran tersebut.

Walau sudah dua pekan meninggal, para pejuang yang ikut serta melakukan evakuasi menyaksikan bahwa darah segar pemuda berumur 21 tahun itu masih mengalir dan fisiknya tidak rusak. Kondisinya mirip seperti orang yang sedang tertidur.

Sebelum syahid, para pejuang pernah menawarkan kepadanya untuk menikah dengan salah satu gadis Palestina, namun ia menolak. “Saya meninggalkan keluarga dan tanah air dikarenakan hal yang lebih besar dari itu,” jawabnya.

Kabar tentang kondisi jenazah pemuda yang memiliki kuniyah Abu Hamzah beredar di kalangan penduduk Gaza. Para khatib juga menjadikannya sebagai bahan khutbah Jumat mereka atas tanda-tanda keajaiban perang Gaza. Cerita ini juga dimuat oleh Arab Times (7/2/ 2009)


:: Terbunuh 1.000, Lahir 3.000

Hilang seribu, tumbuh tiga ribu. Sepertinya, ungkapan ini cocok disematkan kepada penduduk Gaza. Kesedihan rakyat Gaza atas hilangnya nyawa 1.412 putra putrinya, terobati dengan lahirnya 3.700 bayi selama 22 hari gempuran Israel terhadap kota kecil ini.

Hamam Nisman, Direktur Dinas Hubungan Sosial dalam Kementerian Kesehatan pemerintahan Gaza menyatakan bahwa dalam 22 hari 3.700 bayi lahir di Gaza. “Mereka lahir antara tanggal 27 Desember 2008 hingga 17 Januari 2009, ketika Israel melakukan serangan yang menyebabkan meninggalnya 1.412 rakyat Gaza, yang mayoritas wanita dan anak-anak,” katanya.

Bulan Januari tercatat sebagai angka kelahiran tertinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya. “Setiap tahun 50 ribu kasus kelahiran tercatat di Gaza. Dan, dalam satu bulan tercatat 3.000 hingga 4.000 kelahiran. Akan tetapi di masa serangan Israel 22 hari, kami mencatat 3.700 kelahiran dan pada sisa bulan Januari tercatat 1.300 kelahiran. Berarti dalam bulan Januari terjadi peningkatan kelahiran hingga 1.000 kasus,” katanya kepada islamonline.net (2/2/ 2009).

Rasio antara kematian dan kelahiran di Gaza memang tidak sama. Angka kelahiran, jelasnya lagi, mencapai 50 ribu tiap tahun, sedang kematian mencapai 5 ribu.

“Israel sengaja membunuh para wanita dan anak-anak untuk menghapus masa depan Gaza. Sebanyak 440 anak-anak dan 110 wanita telah dibunuh dan 2.000 anak serta 1.000 wanita mengalami luka-luka,” ungkapnya.


Subhanallah , Allahu Akbar ..



Wallahu a'lam bishawab.

964 Tentara Assad Tewas Akibat Peluru Teman Sendiri

Laporan Langsung Tim HASI dari Suriah

DETIK ISLAMI - NEWS
PERTEMPURAN sengit antara pejuang pembebasan Suriah dari brigade Jaisyul Hurr dengan tentara rezim Bashar Al-Assad di daerah Jabal Turkman di Bara laut dari provinsi Latakia, Suriah selama sepekan terakhir telah menewaskan hampir seribuan pasukan loyalis Assad, sementara dari pihak mujahidin 30 orang gugur syahid (Insyallah) dalam pertempuran yang berlangsung di tengah cuaca yang sangat dingin dan disertai angin kencang tersebut.

Relawan HASI, mengutip kesaksian seorang paramedis lokal bernama Hammad melaporkan bahwa banyaknya korban dari tentara rezim Bashar Al-Assad diakibatkan oleh tembakan sesama rekan mereka sendiri atau friendly fire.
“Terjadi friendly fire oleh tentara Bashar,” kata Hammad, seorang paramedis lokal yang banyak mempunyai kenalan para Mujahidin.
“Saat itu Mujahidin sedang berhadapan dengan tentara Bashar Al-Assad. Tiba-tiba datang bala bantuan tentara rezim Assad dari arah belakang Mujahidin. Mereka terkepung,” tambah Hammad.

“Alhamdulillah, pasukan Bashar yang melihat bala bantuan yang datang, mengira mereka adalah Mujahidin. Akibatnya, mereka saling baku tembak. 964 tentara Assad tewas dalam 4 hari terakhir. Sementara dari pihak Mujahidin, 30 orang syahid (Insyallah),” tutur Hammad.

Kurang dari 24 Jam, Pejuang Suriah Berhasil Tembak Jatuh 2 Jet Tempur Assad

DETIK ISLAMI - NEWS 
DALAM waktu kurang dari 24 jam, pejuang pemberontak menggunakan rudal darat ke udara untuk menjatuhkan dua pesawat rezim Suriah di wilayah utara, dan hal ini menandai titik balik dalam perang mereka dengan pasukan thaghut Presiden Bashar al-Assad.
Sejak akhir Juli lalu, rezim Suriah telah menggunakan jet tempur mereka untuk menekan perlawanan pejuang pemberontak yang semakin tumbuh. Angkatan udara Suriah sering membombardir wilayah yang dikuasai pejuang pemberontak di seluruh negeri, sehingga menyebabkan tingginya korban yang jatuh.

Tetapi pada Rabu pagi kemarin (28/11/2012), pejuang pemberontak berhasil menembak jatuh pesawat tempur rezim di provinsi utara Aleppo, kata seorang wartawan AFP.
Pesawat tempur tersebut jatuh setelah dihantam oleh sebuah ledakan besar, membuat asap hitam tebal naik ke langit, kata wartawan yang melihat hanya beberapa kilometer dari lokasi kejadian.
Para pejuang pemberontak hari sebelumnya juga telah menjatuhkan sebuah helikopter militer untuk pertama kalinya.
“Ini adalah titik balik,” kata Riad Kahwaji, pakar di  Analisis Militer Institut untuk Timur Dekat dan Teluk (INEGMA).
“Jika angkatan udara Suriah mulai kehilangan beberapa pesawat mereka setiap hari, hal ini akan menjadi titik balik penting karena rezim akan kehilangan keunggulannya dan tidak akan lagi dapat menggunakan sarana utamanya melakukan serangan yang kuat secara efektif,” kata Kahwaji kepada AFP.
Serangan Rabu kemarin, diklaim dilakukan oleh kelompok pejuang Tentara Pembebasan Suriah, terjadi di dekat pangkalan Syaikh Suleiman, garnisun terakhir yang berada di tangan pemerintah yang terletak antara kota kedua Suriah dan perbatasan Turki.
Puluhan pejuang pemberontak bergegas ke tempat kejadian beberapa menit setelah pesawat tempur rezim ditembak jatuh, sambil meneriakkan “Allahu Akbar!”

Observatorium untuk Hak Asasi Manusia Suriah yang berbasis di Inggris, menegaskan bahwa pesawat tempur Assad jatuh karena serangan rudal.
Sementara beberapa saksi mata memberikan versi yang sama, yang lain mengatakan pejuang pemberontak menggunakan senapan anti-pesawat untuk menyerang pesawat tempur Assad.
Pejuang pemberontak di Tourmanin mengatakan gerilyawan anggota kelompok Ahrar Daret Ezza kelompok, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
“Pesawat itu memiliki waktu untuk menjatuhkan bom, sesaat sebelum jatuh,” seorang saksi mata mengatakan kepada AFP.
Kecelakaan itu menyebabkan ledakan yang mudah didengar beberapa kilometer jauhnya.

Kedua pilot di dalam pesawat berhasil keluar sebelum pesawat meledak, dengan salah satu dari mereka ditangkap setelah melakukan pendaratan parasut, kata saksi mata. Namun nasib pilot kedua tidak diketahui.
Pesawat temput itu adalah pesawat pemerintah kedua yang telah ditembak jatuh oleh pejuang pemberontak menggunakan rudal dalam waktu kurang dari 24 jam.

Wednesday, November 28, 2012

Para Peraih Nobel Perdamaian Serukan Boikot Israel

DETIK ISLAMI - NEWS
PARA peraih Nobel Perdamaian, dikabarkan telah menyerukan boikot internasional terhadap Israel, menyusul agresi Negara Zionis baru-baru ini terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
Sekelompok peraih Nobel Perdamaian, seniman terkemuka, dan aktivis HAM internasional, mendesak boikot militer Israel dalam sebuah surat yang diterbitkan pada hari Rabu (28/11).

“Kami merasa ngeri menyaksikan agresi Israel terhadap 1,5 juta warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung. Agresi Israel memungkinkan munculnya babak baru dalam pelanggaran hukum internasional dan hak-hak Palestina. Kami percaya ada kebutuhan untuk mendesak kalangan internasional untuk melakukan embargo terhadap Israel,” menurut surat itu.
Sebanyak 52 penandatangan, termasuk akademisi terkenal AS, Noam Chomsky, dan warga Irlandia pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, Mairead Maguire, juga menuduh AS dan Uni Eropa “terlibat” dengan penjualan senjata ke Israel.

NEWS UPDATE - Turki Berhasil Ciptakan Sistem Rudal ‘SOM’

DETIK ISLAMI - NEWS
MENTERI Sains, Industri dan Teknologi Turki, Nihat Ergun mengatakan bahwa Turki saat ini telah bekerja untuk memproduksi rudal sendiri. Hal ini disampaikan Ergun kepada pers, hari Rabu (28/11).
Menjawab pertanyaan apakah Turki akan menghasilkan rudal Patriots, Ergun mengatakan proyek rudal pertahanan dan proyek rudal lainnya, tidak akan diberi nama “Patriot,” seperti yang diproduksi oleh beberapa Negara anggota NATO.

Ergun mengatakan semua tes pada sistem pertahanan rudal dengan nama SOM, yang berhasil menjangkau jarak dengan kisaran 250 km, sudah siap untuk diproduksi massal. Ia mengatakan studi yang bertujuan untuk melipatgandakan rentang jarak jangkauan juga telah dilakukan. Ergun mengatakan sistem rudal pertahanan juga semakin dikembangkan.
Ia mengatakan dalam 10 tahun mendatang, Turki akan memobilisasi semua kualifikasi dan memenuhi kebutuhan fasilitas senjata militer sendiri.

Apa Hukum Onani (mansturbasi) bagi Pria dan Wanita

Permasalahan onani/masturbasi (istimna’) adalah permasalahan yang telah dibahas oleh para ulama. Onani adalah upaya mengeluarkan mani dengan menggunakan tangan atau yang lainnya. Hukum permasalahan ini ada rinciannya sebagai berikut:
  1. Onani yang dilakukan dengan bantuan tangan/anggota tubuh lainnya dari istri atau budak wanita yang dimiliki. Jenis ini hukumnya halal, karena termasuk dalam keumuman bersenang-senang dengan istri atau budak wanita yang dihalalkan oleh Allah l.1 Demikian pula hukumnya bagi wanita dengan tangan suami atau tuannya (jika ia berstatus sebagai budak, red.). Karena tidak ada perbedaan hukum antara laki-laki dan perempuan hingga tegak dalil yang membedakannya. Wallahu a’lam.
  2. Onani yang dilakukan dengan tangan sendiri atau semacamnya. Jenis ini hukumnya haram bagi pria maupun wanita, serta merupakan perbuatan hina yang bertentangan dengan kemuliaan dan keutamaan. Pendapat ini adalah madzhab jumhur (mayoritas ulama), Al-Imam Asy-Syafi’i t, dan pendapat terkuat dalam madzhab Al-Imam Ahmad t. Pendapat ini yang difatwakan oleh Al-Lajnah Ad-Da’imah (yang diketuai oleh Asy-Syaikh Ibnu Baz), Al-Albani, Al-’Utsaimin, serta Muqbil Al-Wadi’i rahimahumullah. Dalilnya adalah keumuman firman Allah l:

“Dan orang-orang yang menjaga kemaluan-kemaluan mereka (dari hal-hal yang haram), kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak-budak wanita yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka tidak tercela. Barangsiapa mencari kenikmatan selain itu, maka merekalah orang-orang yang melampaui batas.” (Al-Mu’minun: 5-7, juga dalam surat Al-Ma’arij: 29-31)


Perbuatan onani termasuk dalam keumuman mencari kenikmatan syahwat yang sifatnya melanggar batasan syariat yang dihalalkan, yaitu di luar kenikmatan suami-istri atau tuan dan budak wanitanya.


Sebagian ulama termasuk Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin t berdalilkan dengan hadits ‘Abdillah bin Mas’ud z:


يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ اْلبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ


“Wahai sekalian pemuda, barangsiapa di antara kalian yang telah mampu menikah, maka menikahlah, karena pernikahan membuat pandangan dan kemaluan lebih terjaga. Barangsiapa belum mampu menikah, hendaklah dia berpuasa, karena sesungguhnya puasa merupakan obat yang akan meredakan syahwatnya.” (Muttafaq ‘alaih)

Al-’Utsaimin berkata: “Sisi pendalilan dari hadits ini adalah perintah Rasul n bagi yang tidak mampu menikah untuk berpuasa. Sebab, seandainya onani merupakan adat (perilaku) yang diperbolehkan tentulah Rasulullah n akan membimbing yang tidak mampu menikah untuk melakukan onani, karena onani lebih ringan dan mudah untuk dilakukan ketimbang puasa.”


Apalagi onani sendiri akan menimbulkan mudharat yang merusak kesehatan pelakunya serta melemahkan kemampuan berhubungan suami-istri jika sudah berkeluarga, wallahul musta’an.2


Adapun hadits-hadits yang diriwayatkan dalam hal ini adalah hadits-hadits yang dha’if (lemah). Kelemahan hadits-hadits itu telah diterangkan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar t dalam At-Talkhish Al-Habir (no. 1666) dan Al-Albani dalam Irwa’ Al-Ghalil (no. 2401) serta As-Silsilah Adh-Dha’ifah (no. 319). Di antaranya hadits ‘Abdullah bin ‘Amr c:


سَبْعَةٌ لاَ يَنْظُرُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلاَ يُزَكِّيْهِمْ وَيَقُوْلُ: ادْخُلُوْا النَّارَ مَعَ الدَّاخِلِيْنَ: … وَالنَّاكِحُ يَدَهُ …. الْحَدِيْثَ


“Ada tujuh golongan yang Allah tidak akan memandang kepada mereka pada hari kiamat, tidak akan membersihkan mereka (dari dosa-dosa) dan berkata kepada mereka: ‘Masuklah kalian ke dalam neraka bersama orang-orang yang masuk ke dalamnya!’ (di antaranya): … dan orang yang menikahi tangannya (melakukan onani/masturbasi) ….dst.” (HR. Ibnu Bisyran dalam Al-Amali, dalam sanadnya ada Abdullah bin Lahi’ah dan Abdurrahman bin Ziyad bin An’um Al-Ifriqi, keduanya dha’if [lemah] hafalannya)

Namun apakah diperbolehkan pada kondisi darurat, yaitu pada suatu kondisi di mana ia khawatir terhadap dirinya untuk terjerumus dalam perzinaan atau khawatir jatuh sakit jika air maninya tidak dikeluarkan? Ada khilaf pendapat dalam memandang masalah ini.


Hukum Onani(mansturbasi)
Jumhur ulama mengharamkan onani secara mutlak dan tidak memberi toleransi untuk melakukannya dengan alasan apapun. Karena seseorang wajib bersabar dari sesuatu yang haram. Apalagi ada solusi yang diajarkan oleh Rasulullah n untuk meredakan/meredam syahwat seseorang yang belum mampu menikah, yaitu berpuasa sebagaimana hadits Ibnu Mas’ud z di atas.


Sedangkan sekelompok sahabat, tabi’in, dan ulama termasuk Al-Imam Ahmad  t memberi toleransi untuk melakukannya pada kondisi tersebut yang dianggap sebagai kondisi darurat.3 Namun nampaknya pendapat ini harus diberi persyaratan seperti kata Al-Albani t dalam Tamamul Minnah (hal. 420-421): “Kami tidak mengatakan bolehnya onani bagi orang yang khawatir terjerumus dalam perzinaan, kecuali jika dia telah menempuh pengobatan Nabawi (yang diperintahkan oleh Nabi n), yaitu sabda Nabi n kepada kaum pemuda dalam hadits yang sudah dikenal yang memerintahkan mereka untuk menikah dan beliau bersabda:


فَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ


“Maka barangsiapa belum mampu menikah hendaklah dia berpuasa, karena sesungguhnya puasa merupakan obat yang akan meredakan syahwatnya.”

Oleh karena itu, kami mengingkari dengan keras orang-orang yang memfatwakan kepada pemuda yang khawatir terjerumus dalam perzinaan untuk melakukan onani, tanpa memerintahkan kepada mereka untuk berpuasa.”


Dengan demikian, jelaslah kekeliruan pendapat Ibnu Hazm t dalam Al-Muhalla (no. 2303) dan sebagian fuqaha Hanabilah yang sekadar memakruhkan onani dengan alasan tidak ada dalil yang mengharamkannya, padahal bertentangan dengan kemuliaan akhlak dan keutamaan.


Yang lebih memprihatinkan adalah yang sampai pada tahap menekuninya sebagai adat/kebiasaan, untuk bernikmat-nikmat atau berfantasi/mengkhayalkan nikmatnya menggauli wanita. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata dalam Majmu’ Al-Fatawa (10/574): “Adapun melakukan onani untuk bernikmat-nikmat dengannya, menekuninya sebagai adat, atau untuk mengingat-ngingat (nikmatnya menggauli seorang wanita) dengan cara mengkhayalkan seorang wanita yang sedang digaulinya saat melakukan onani, maka yang seperti ini seluruhnya haram. Al-Imam Ahmad t mengharamkannya, demikian pula yang selain beliau.” Wallahu a’lam.


Semoga Allah l membimbing para pemuda dan pemudi umat ini untuk menjaga diri mereka dari hal-hal yang haram dan hina serta merusak akhlak dan kemuliaan mereka. Amin.


Washallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi washahbihi wasallam, walhamdulillahi Rabbil ‘alamin.