Saturday, July 25, 2015

Kisah Pembunuh Misterius Dimasa Umar RA



Suatu hari, beberapa orang datang menghadap umar membawa sosok mayat pemuda yang ditemukan mati terbunuh ditengah jalan. Umar berusaha keras mencari keterangan sebab terjadinya pembunuhan itu, namun setelah sekian lamanya Umar belum juga berhasil untuk mengungkapnya. Umar terus berusaha sambil berdoa “ Ya Allah, berilah aku petunjuk untuk mengetahui siapa pembunuhnya”.

Setahun telah berlalu, suatu hari seseorang menemukan seorang bayi tergeletak ditempat terjadinya pembunuhan pemuda tersebut. Bayi itu lalu dibawa kepada Umar. Saat itu umar berkata “Insya ALLAH, akau akan berhasil menemukan pembunuhnya”. Kemudian Umar menyerahkan bayi itu kepada seorang perempuan dengan pesan, “uruslah bayi ini, ongkos perawatannya akan kami berikan kepadamu. Kemudian perhatikan baik-baik siapa orang yang hendak mengambil bayi ini dari tanganmu. Apabila engkau melihat ada perempuan lain yang menciumi dan menyusui bayi ini, cepat beritahukan kepadaku rumah perempuan tersebut.”

Setelah beberapa bulan berlalu, datanglah seseorang budak perempuan kerumah wanita yang menerima titipan bayi itu, lalu berkata “Majikanku menyuruhku datang kepadamu, dan dia meminta agar engkau memperbolehkan aku membawa anak ini kepadanya sebab dia sangat ingin melihatnya. Setelah itu, bayi ini akan kukembalikan lagi kepadamu.” Wanita pengasuh bayi tersebut segera menjawab, “Baiklah, engkau boleh membawa bayi ini, tetapi aku turut pergi bersamamu.”

Budak perempuan dan pengasuh bayi itu berangkatlah menuju kerumah seseorang perempuan yang ingin mengetahui bayi tersebut. Ketika melihat bayi itu, dia segera mengambilnya dari dua orang perempuan yang membawanya, lalu dia menciumi bayi itu dan menyusuinya. Ternyata, perempuan itu putrid sahabat Rasulullah SAW dari kaum anshar yang sudah lanjut usia.

Keesokan harinya, wanita pengasuh bayi itu segera melapor kepada umar. Tanpa membuang-buang waktu, umar segera mengambil sebilah pedang dan kemudian berangkat menuju kerumah perempuan yang menciumi dan menyusui bayi tersebut. Setiba dirumah perempuan itu, umar melihat ayah perempuan tersebut sedang bersandar pada lengan pintu rumahnya.

“Hai fulan, apa sebenarnya yang telah diperbuat oleh anak perempuanmu, si fulanah ? Tanya umar.

“Dia Baik-baik saja,” jawab laki-laki tua itu. “Semoga Allah melimpahkan kebajikan kepadanya. Wahai Amirul Mukminin, dia seorang perempuan yang mengerti kewajibannya terhadap Allah dan terhadap ayahnya. Selain itu, dia juga selalu menunaikan shalat, puasa, dan semua kewajiban agamanya dengan baik”.

Orang tua itu mempersilahkan umar masuk kedalam rumah. Setelah bertemu dengan perempuan yang dimaksud, umar menyuruh keluar semua orang yang ada didalam rumah agar dia dapat berbicara empat mata dengan perempuan itu. Setelah semuanya keluar, sambil mencabut pedang, Umar berkata “Bicaralah terus terang… Kalau tidak, Kupenggal Lehermu ..!!”

“Demi Allah, aku akan berbicara terus terang.” Kata perempuan itu. “Beberapa waktu yang lalu ada perempuan tua datang kepadaku dan tinggal dirumah ini. Dia kuanggap sebagai ibuku sendiri dan dia pun mengurusku sebagaimana seorang ibu, dan aku dipandang olehnya sebagai anak sendiri. Pada suatu hari, dia berbicara kepadaku bahwa dia hendak bepergian jauh. Dia mengatakan bahwa dia memiliki seorang anak perempuan yang dikhawatirkan akan hilang ditengah perjalanan. Oleh karena itu, dia menitipkan kepadaku untuk menjaganya sampai ia pulang kembali.

Lalu dia pergi, dan tidak lama kemudian dia datang membawa seorang remaja berdandan begitu cantik sehingga aku sendiri tidak meragukan bahwa dia seorang gadis. Pada suatu saat, aku lengah dan tertidur tanpa memperdulikan dia. Akan tetapi, pada saat aku sedang tidur, tiba-tiba aku terkejut karena dia sudah berada diatas tubuhku dan menggauliku. Secara kebetulan disebelahku terdapat sebilah pisau, segera kuambil dan kutikamkan kepadanya sampai ia mati.

Setelah itu , secara diam-diam aku menyuruh orang supaya membuang mayatnya ditempat yang telah engkau ketahui itu. Akibat perbuatannya itu aku hamil, dan begitu lahir, bayi itu kubuang ditempat pembuangan mayat ayahnya… Demi Allah, itulah keterangan yang kuberikan kepada engkau tentang dua orang, ayah dan anaknya”.

“Kalau begitu, engkau telah berkata terus terang” kata Umar RA. Setelah berdoa dan menyampaikan pesan-pesan kepada perempuan tersebut. Umar beranjak keluar rumah dan berkata kepada Ayah dari perempuan tersebut. “Berbahagialah engkau, anak perempuanmu memang Benar-benar Anak yang Baik”.

Friday, July 24, 2015

Kisah Ajal Yang Menunggu Di India



Pada suatu hari, nabi sulaiman berada disyam. Tidak jauh darinya berdiri Seorang Pemuda. Bersamaan dengan hal itu, kebetulan seseorang lewat. Orang itu sangat terkejut , kedua matanya terbelalak dan sangat ketakutan. Maklum yang ia lihat tidak hanya nabi sulaiman, tetapi juga seseorang yang memandang tajam berdiri didekat sang Nabi. Orang itu tiada lain adalah jelmaan seorang Malaikat Maut.

Ternyata, bukan hanya orang itu yang merasa terkejut, malaikatpun terkejut saat melihat orang itu. Hal itu karena telah menakdirkan umur orang itu tidak lama lagi. Bahkan Allah memerintahkan malaikat mencabut nyawa orang itu di india. Sungguh sangat jauh, sementara jatah usia orang itu tinggal beberapa saat lagi. Pada waktu itu juga, malaikat pun pergi ke india.

Disatu sisi, orang itu masih sangat ketakutan. Bayangan sosok malaikat maut yang dilihatnya terus menghantui. Ia pun meminta kepada Nabi sulaiman untuk membawanya pergi jauh dari tempat itu. Permintaan orang itu pun dipenuhi oleh nabi. Nabi sulaiman menyuruh angin untuk membawanya kenegri yang jauh, yaitu India. Dalam waktu yang singkat., orang itu pun telah sampai ke india.

Ternyata disana malaikat maut telah menunggunya. Tepat pada waktu yang telah ditentukan, malaikat maut pun mencabut nyawa orang itu.
Begitulah peristiwa kematian, yang sebenarnya kita tidak ketahui kapan dan dimana tempatnya. Semoga cerita ini memberikan Inspiratif bagi kita untuk selalu meningkatkan iman dan amal ibadah kita kepada Allah SWT.

Kisah Nabi Yang Dilindungi Oleh Unta Besar

Abu Jahal merupakan salah satu pemuka suku Quraisy yang sangat memusuhi Nabi saw. Seperti halnya abu lahab. Dua orang ini adalah bersaudara kandung yang ingin membunuh Nabi SAW. Tetapi sebenarnya Kedua orang ini adalah merupakan adik kandung dari pada Ayah Nabi Muhammad SAW. Mereka berdua adalah paman kandung dari Nabi.

Pada suatu hari Abu Jahal bermaksud ingin mencelakai Nabi. Ia berkata kepada kaumnya “hai kaumku, janganlah biarkan Muhammad menyebarkan agama Islam sesuka hatinya dan menghina agama nenek moyang kita. Oleh karena itu, besok aku akan mengambil batu besar dari gunung dan membawanya ke masjidil haram untuk melemparkan kekepala Muhammad saat ia sedang bersujud, agar kepalanya pecah”

Keesokan harinya, rencana Abu Jahal dilancarkan.
Teman-temannya menyaksikan perbuatan Abu Jahal itu.
Sewaktu Abu Jahal telah berada dimesjid dengan membawa batu besar, Nabi pun datang untuk melaksanakan shalat dimasjid itu.
Nabi sedikitpun tidak mengetahui rencana jahat Abu Jahal terhadap dirinya.
Dengan demikian, seperti biasanya Nabi mengerjakan sholat dengan tenang dan khusu’.

Ketika Nabi bersujud, Abu Jahal mendekatinya dengan membawa batu besar.

Namun, tiba-tiba Abu Jahal berbalik dengan wajah yang sangat pucat.
Tubuhnya terlihat gemetar seperti ketakutan yang luar biasa.
Teman-temanya bertanya”ada apa denganmu, Abu Jahal ? mengapa menjadi begini ?? apa yang terjadi ??

Abu Jahal pun bercerita “ Ketika aku akan melemparkan batu itu kekepala Muhammad, tiba-tiba aku melihat seekor unta yang sangat besar dan terlihat bersiap-siap untuk menerjangku. Aku merasa sangat takut, karena aku belum pernah melihat unta yang sebesar itu. Jika saja aku teruskan rencana ku itu, maka aku pasti akan mati”.

Teman-temannya pun tercengang mendengar penjelasan abu jahal, karena tidak ada seekor unta besar disana.

Tuesday, July 14, 2015

Kisah Sahabat Nabi : Karomah Ali Bin Abi Thalib RA



Ali bin Abi Thalib adalah sepupu Nabi Muhammad SAW. Karena ia adalah anak dari paman yang selalu membelanya dalam mendakwahkan agama Islam dimekkah (Abi Thalib). Ali juga menantu Rasulullah SAW. Beliau dinikahkan dengan putri Kesayangan Nabi Yang bernama Fatimah Az Zahra RA. Beliau memiliki keistimewaan yang luar biasa dalam sirah kehidupannya. Dia memiliki banyak keutamaan dan karomah. Namun Kali ini hanya beberapa kisah saja yang dapat kami disajikan. Semoga Ini dapat Menambah Keimanan Kita Kepada Allah SWT.

Baca Juga Sebelumnya : Kisah Karomah Usman Bin Affan RA     

Kisah Pertama

Imam Fakhrurrazi menuliskan dalam kitabnya bahwa seorang budak kulit hitam mencuri milik seseorang. Budak tersebut pengikut setia Ali Bin Abi Thalib RA. Ketika diseret dihadapan Ali, Ali bertanya "Benarkah Engkau mencuri?" la menjawab, "Ya," maka Ali memotong tangannya. Budak itu berlalu dari hadapan Ali , kemudian berjumpa dengan Salman al-Farisi dan Ibnu al-Kawwa'. Ibnu al-Kawwa' bertanya, "Siapa yang telah memotong tanganmu?" Ia menjawab, "Amirul mukminin, pemimpin besar umat muslim, menantu Rasullah, dan suami Fatimah." Ibnu al-Kawwa' bertanya, "la telah memotong tanganmu dan kamu masih juga memujinya?" Budak itu menjawab, "Mengapa aku tidak memujinya? Ia memotong tanganku sesuai dengan kebenaran dan berarti membebaskanku dari neraka."

Salman mendengarkan penuturan budak itu, lalu menceritakannya kepada Ali. Selanjutnya Ali memanggil budak hitam itu, lalu meletakkan tangan yang telah dipotong di bawah lengannya, dan menutupnya dengan selendang, kemudian Ali memanjatkan doa. Orang-orang yang ada di sana tiba-tiba mendengar seruan dari langit, "Angkat selendang itu dari tangannya!" Ketika selendang itu diangkat, tangan budak hitam itu tersambung kembali dengan izin Allah. Bahkan tangan yang terpotong tersebut tampak lebih sempurna dari sebelumnya

Kisah ke-2

Siad bin Musayyab menceritakan bahwa ia dan para sahabat menziarahi makam-makam di Madinah bersama Ali . Ali lalu berseru, "Wahai para penghuni kubur, semoga dan rahmat dari Allah senantiasa tercurah kepada kalian, beritahukanlah keadaan kalian kepada kami atau kami akan memberitahukan keadaan kami kepada kalian." Lalu terdengar jawaban, "Semoga keselamatan, rahmat, dan berkah dari Allah senantiasa tercurah untukmu, wahai amirul mukminin. Kabarkan kepada kami tentang hal-hal yang terjadi sepeninggal kami." All berkata, "Istri-istri kalian sudah menikah lagi, kekayaan kalian sudah dibagi, anak-anak kalian berkumpul dalam kelompok anak-anak yatim, bangunan-bangunan yang kalian dirikan sudah ditempati musuh-musuh kalian. Inilah kabar dari kami, lalu bagaimana kabar kalian?" Salah satu mayat menjawab, "Kain kafan telah koyak, rambut telah rontok, kulit mengelupas, biji mata terlepas di atas pipi, hidung mengalirkan darah dan nanah. Kami mendapatkan pahala atas kebaikan yang kami lakukan dan mendapatkan kerugian atas kewajiban yang yang kami tinggalkan. Kami bertanggung jawab atas perbuatan kami." (Riwayat Al-Baihaqi)

Kisah Ke-3

Dalam kitab Al-Tabaqat, Taj al-Subki meriwayatkan bahwa pada suatu malam, Ali dan kedua anaknya berada didekat Ka’bah, Hasan dan Husein r.a. mendengar seseorang bersyair:

Hai Zat yang mengabulkan doa orang yang terhimpit kezaliman…
Wahai Zat yang menghilangkan penderitaan, bencana, dan sakit …
Utusan-Mu tertidur di rumah Rasulullah sedang orang-orang kafir mengepungnya…
Dan Engkau Yang Maha Hidup lagi Maha Tegak tidak pernah tidur…
Dengan kemurahan-Mu, ampunilah dosa-dosaku…                 
Wahai Zat tempat berharap makhluk di Masjidil Haram…
Kalau ampunan-Mu tidak bisa diharapkan oleh orang yang bersalah…
Siapa yang akan menganugerahi nikmat kepada orang-orang yang durhaka.

Ali lalu menyuruh putranya mencari si pelantun syair itu. Pelantun syair itu datang menghadap Ali seraya berkata, "Aku, ya Amirul mukminin!" Laki-laki itu menghadap sambil menyeret sebelah kanan tubuhnya, lalu berhenti di hadapan Ali. Ali bertanya, "Aku telah mendengar syairmu, apa yang menimpamu?" Laki-laki itu menjawab, "Dulu aku sibuk memainkan alat musik dan melakukan kemaksiatan, padahal ayahku sudah menasihatiku bahwa Allah memiliki kekuasaan dan siksaan yang pasti akan menimpa orang-orang zalim. Karena ayah terus-menerus menasihati, aku memukulnya.

Karenanya, ayahku bersumpah akan mendoakan keburukan untukku, lalu ia pergi ke Mekkah untuk memohon pertolongan Allah. Ia berdoa, belum selesai ia berdoa, tubuh sebelah kananku tiba-tiba lumpuh. Aku menyesal atas semua yang telah aku lakukan, maka aku meminta belas kasihan dan ridha ayahku. Lalu ia pun berjanji memohonkan Ampunan Allah untukku. Beliau pun memaafkanku. Ketika beliau bersiap hendak pergi kemekah lagi, aku menyiapkan kendaraan untuk dinaikinya. Akan tetapi ditengah perjalanan beliau terjatuh dari punggung untanya dan terantuk dibatu. Ayahku pun Meninggal ditempat itu. “

Ali lalu berkata, "Allah akan meridhaimu, Jika ayahmu meridhaimu." Laki-laki itu menjawab, "Demi Allah, demikianlah yang terjadi." Kemudian Ali berdiri, shalat beberapa rakaat, dan berdoa kepada Allah dengan pelan, kemudian berkata, "Hai orang yang diberkahi, bangkitlah!" Laki-laki itu berdiri, berjalan, dan kembali sehat seperti sedia kala. Ali berkata, "Jika engkau tidak bersumpah bahwa ayahmu akan meridhaimu, maka aku tidak akan mendoakan kebaikan untukmu."

Kisah Ke-4

Kisah lainnya menceritakan bahwa Nabi Muhammad Saw menyuruh Abu Dzar memanggil Ali. Sesampai di rumah Ali, Abu Dzar melihat alat penggiling sedang menggiling gandum sendiri, padahal tidak ada seorang pun di sana. Kemudian Abu Dzar menceritakan hal tersebut kepada Nabi Saw Beliau berkata, "Hai Abu Dzar! Tahukah kau bahwa Allah memiliki malaikat-malaikat yang berjalan-jalan di bumi dan mereka diperintahkan untuk membantu keluarga Nabi Muhammad Saw." (kitab Is`af al-Raghibin)

Sunday, July 12, 2015

Islam Hebat bukan Karena Ilmu Tetapi Karena Ini



Inilah Fenomena yang terjadi pada saat sekarang ini, disadari ataupun tidak. Kita telah mempertuhankan yang namanya ilmu dan teknologi. Mengapa tidak  !! Lihat lah disekitar Kita, bahwa banyak orang berusaha untuk menyekolahkan anaknya ataupun keluarganya kepada sekolah yang mewah dan ataupun anggapan mereka bahwa sekolah tersebut memiliki kualitas ilmu yang baik. Bahkan tidak sedikit juga orang rela menyekolahkan anaknya ketempat sekolah pemiliknya adalah orang kafir.

Jika ini yang terjadi maka lihatlah bahwa, anak ini akan bisa menjadi malapetaka bagi anda didunia dan diakhirat nanti. Anda akan meronta-ronta melihat sifat anak anda ketika dia dewasa nantinya, bahkan ketika anda tiada. Semua amalan nya akan ditunjukkan dihadapan anda. padahal disaat seperti itu kita sangat butuh bantuan doanya.

Islam tidak hebat dikarenakan ilmu pengetahuan, islam hebat dikeranakan iman yang kuat, seperti yang dibawa oleh para sahabat yang berjuang meneruskan risalah Nabi hingga tersiar keseluruh dunia. Namun dikarenakan lanjutan khilafah diteruskan oleh dinasti (kerajaan-kerajaan Islam) melakukan Invansi untuk memperluas kekuasaan, sehingga banyak ilmu agama Islam bercampur dengan ilmu pemikiran dari luar islam. Akhirnya mempengaruhi tentang ilmu keimanan yang sebenarnya.

Mereka hanya sibuk hanya mengkaji dan lebih mendalami ilmu tanpa memikirkan pengamalannya (Iman).  Padahal para sahabat terdahulu dapat menaklukkan dunia hingga 1/3 dunia disebabkan Iman yang sempurna kepada Allah. Bahkan dari kalangan sahabat hanya bebarapa orang saja yang mampu membaca tulis. Lainnya adalah buta huruf.

Sebagai bukti bahwa Islam kuat dan Hebat dikarenakan iman lihat lah kisah berikut ini :
Sewaktu negeri Mesir ditakluki oleh Pasukan Islam, khalifah Umar r.a. telah melantik Amru bin Ash sebagai Gubernur di wilayah tersebut, satu peristiwa ganjil telah berlaku semasa pemerintahannya. Air Sungai Nil dikatakan akan berhenti mengalir dan penduduk Mesir hendak melakukan satu upacara Jahiliah yaitu mengorbankan seorang gadis yang cantik jelita ke dalam sungai Nil. Amru bin Al-As sudah tentu berkeras tidak mau melakukannya.

Apabila air Sungai Nil mulai kering, penduduknya merasa cemas. Sebahagian dari mereka terpaksa berpindah ke kawasan lain. Keadaan ini memaksa Amru Al-As memulis surat kepada Khalifah Umar r.a. untuk meminta pandangannya. Saiyidina Umar pun mengirimkan jawapannya kepada Amru. Surat itu bukanlah ditujukan kepadanya, tetapi kepada Sungai Nil. Sebelum mencampakkan surat itu ke dalam Sungai Nil Amru sempat membaca isi kandungannya yang berbunyai: “Surat ini dikirimkan kepada Sungai Nil oleh Umar, hamba Allah dan Amirul Mukminin. Wahai Sungai Nil ! Jika air yang mengalir di sungai ini atas kuasamu, maka ketahuilah bahwa kami tidak memerlukan mu, tetapi jika ianya mengalir di atas kekuasaan Allah SWT, maka kepadanyalah kami memohon agar mengalirkan air di sungai ini.”

Setelah dicampakkan surat itu kedalamnya, diriwayatkan sungai itupun dipenuhi semula oleh air sedalam empat puluh kaki pada malam itu juga. Semenjak hari itu lenyaplah amalan-amalan Jahiliah dikalangan penduduk Mesir.

Sampai hari ini sungai Nil tidak pernah kekeringan. Teknologi sekarang saja tidak bisa melakukan seperti apa yang dilakukan oleh Umar ra.

Terjadi gunung meletus di Madinah, khalifah Umar r.a. menyuruh Tamin ad-Dari untuk menyelesaikan masalah tersebut. Tamin ad-Dari lalu membuka sorbannya sambil memutar-mutarkannya. Lahar panas yang menyembur kebumi dengan izin Allah SWT telah masuk kembali kedalam gunung. Teknologi apa yang  bisa mengalahkan teknologi iman.

Muadz bin Jabal dalam sebuah perjalananan dakwah dihadapkan pada sebuah gunung. Kalau gunung didaki memerlukan waktu yang lama, Muadz bin Jabal pun shalat dua rakaat dan gunung pun terbelah dua. Makanya dia diberi gelar Muadz bin Jabal, Muadz anak gunung.

Ketika Sa'ad ra. datang ke Bahurasyair, yaitu suatu daerah lembah paling bawah sebelah barat sungai Dijlah (sungai Tigris, sungai yang melalui Baghdad) atau dekat dengan daerah Syair. Sa'ad ra. kemudian meminta dicarikan perahu-perahu untuk memindahkan orang-orang dari daerah di lembah itu ke daerah di seberang yang lebih tinggi. Akan tetapi mereka ditakdirkan tidak mendapatkan perahu atau yang sejenisnya dan mereka mengetahui bahwa perahu-perahu itu telah diambil oleh orang-orang Parsi.

Setelah itu mereka bergerak ke tepi Dijlah, Sa'ad ra. berkata, "Katakanlah Nasta’inu Billahi Wa Natawakkalu ‘Alaihi… Dan mereka semua menyeberangi sungai yang arusnya deras hingga ketepian, tanpa sedikitpun telapak kaki mereka menyentuh permukaan air sambil saling bercakap-cakap di antara mereka yaitu tanpa rasa takut sedikitpun.

Orang-orang Parsi terkejut dan tidak mengira pasukan Muslim dapat berjalan di atas air sehingga mereka ketakutan lalu melarikan diri tanpa menghiraukan harta maupun perbekalan mereka. Dengan mudah Kaum muslimin dapat menguasai seluruh kota Madain persia.

Islam Adalah Agama Pemberian Dari Allah SWT untuk hambanya. Maka Allah sendiri yang Akan Membuat Islam itu Hebat jika Para Muslim itu sendiri Beriman KepadaNya.Inilah Bukti Kehebatan Islam Sesungguhnya.