DETIK ISLAMI NEWS - SETIDAKNYA tiga Muslimah Rohingya tewas dan beberapa lainnya terluka parah dalam konfrontasi dengan polisi di negara bagian barat Rakhine Myanmar, sumber keamanan mengatakan.
Pejabat keamanan Myanmar mengatakan para korban ditembak mati di desa Parein, ketika pasukan polisi sedang berusaha untuk merelokasi mereka.
Aktivis dan saksi mata mengatakan para wanita – salah satu di antaranya sedang hamil – ikut bergabung dengan kerumunan massa yang menolak dipindahkan dari tempat tinggal mereka.
Warga mencatat bahwa para korban telah hidup di sana sejak rumah-rumah asli mereka hancur dalam gelombang bentrokan sektarian tahun lalu.
Beberapa media setempat mengatakan setidaknya empat perempuan telah ditembak mati dan lainnya terluka dalam konfrontasi pada Selasa lalu.
Tahun 2012 warga Rakhine melihat gelombang kekerasan terhadap komunitas Muslim yang menewaskan lebih dari 200 orang tewas.
Badan-badan internasional dan organisasi hak asasi manusia menuduh pemerintah Myanmar sengaja menutup mata dengan aksi kekerasan yang terjadi.
Muslim Rohingya sekitar lima persen dari populasi negara berpenduduk hampir 60 juta jiwa. Mereka telah dianiaya dan menghadapi penyiksaan, penelantaran, dan represi sejak kemerdekaan negara itu pada tahun 1948.
Pemerintah Myanmar telah berulang kali dikritik dunia internasional karena gagal untuk melindungi Muslim Rohingya.
(source)
Pejabat keamanan Myanmar mengatakan para korban ditembak mati di desa Parein, ketika pasukan polisi sedang berusaha untuk merelokasi mereka.
Aktivis dan saksi mata mengatakan para wanita – salah satu di antaranya sedang hamil – ikut bergabung dengan kerumunan massa yang menolak dipindahkan dari tempat tinggal mereka.
Warga mencatat bahwa para korban telah hidup di sana sejak rumah-rumah asli mereka hancur dalam gelombang bentrokan sektarian tahun lalu.
Beberapa media setempat mengatakan setidaknya empat perempuan telah ditembak mati dan lainnya terluka dalam konfrontasi pada Selasa lalu.
Tahun 2012 warga Rakhine melihat gelombang kekerasan terhadap komunitas Muslim yang menewaskan lebih dari 200 orang tewas.
Badan-badan internasional dan organisasi hak asasi manusia menuduh pemerintah Myanmar sengaja menutup mata dengan aksi kekerasan yang terjadi.
Muslim Rohingya sekitar lima persen dari populasi negara berpenduduk hampir 60 juta jiwa. Mereka telah dianiaya dan menghadapi penyiksaan, penelantaran, dan represi sejak kemerdekaan negara itu pada tahun 1948.
Pemerintah Myanmar telah berulang kali dikritik dunia internasional karena gagal untuk melindungi Muslim Rohingya.
(source)
No comments:
Post a Comment