Showing posts with label Umar Bin Khattab. Show all posts
Showing posts with label Umar Bin Khattab. Show all posts

Thursday, May 5, 2016

Abu Bakar dan Umar Berlomba Dalam Kebaikan



Pada masa Khulafaur Rasyidin radhiallahu ‘anhum, para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para tabi’in berlomba-lomba berbuat kebaikan dengan membantu orang yang membutuhkan dan menolong orang yang teraniaya. Abu Bakar ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab radhiallahu ‘anhuma termasuk orang yang gigih bersaing di dalam amal kebaikan yang mulia ini, yang pelakunya mendapatkan kebaikan besar di dunia dan banyak pahala di akhirat.

Ada sebuah kisah yang terjadi pada masa Abu Bakar ash-Shiddiq radhiallahu ‘anhu. Pada saat itu Umar mengawasi apa yang dilakukan oleh Abu Bakar. Lalu dia melakukan dua kali lipatnya sehingga dia mendapatkan kebaikan dan berbuat lebih dari Abu Bakar dalam hal kebaikan.

Suatu hari, Umar mengawasi Abu Bakar di waktu fajar. Sesuatu telah menarik perhatian Umar. Saat itu Abu Bakar pergi ke pinggiran kota Madinah setelah shalat subuh. Abu Bakar mendatangi sebuah gubuk kecil beberapa saat, lalu dia pulang kembali ke rumahnya. Umar tidak mengetahui apa yang ada di dalam gubuk itu dan apa yang dilakukan Abu Bakar di sana. Umar mengetahui segala kebaikan yang dilakukan Abu Bakar kecuali rahasia urusan gubuk tersebut.

Hari-hari terus berjalan, Abu Bakar tetap mengunjungi gubuk kecil di pinggiran kota itu. Umar masih belum mengetahui apa yang dilakukan Abu Bakar di sana. Sampai akhirnya Umar memutuskan untuk masuk ke dalam gubuk itu sesaat setelah Abu Bakar meninggalkannya. Umar ingin melihat apa yang ada di dalam gubuk itu dengan mata kepalanya sendiri. Dia ingin mengetahui apa yang dilakukan oleh sahabatnya di situ.

Manakala Umar masuk ke dalam gubuk kecil itu, Umar mendapatkan seorang nenek tua yang lemah tanpa bisa bergerak. Nenek itu juga buta kedua matanya. Tidak ada sesuatu pun di dalam gubuk kecil itu. Umar tercengang dengan apa yang dilihatnya, dia ingin mengetahui ada hubungan apa nenek tua ini dengan Abu Bakar radhiallahu ‘anhu.

Umar bertanya, “Apa yang dilakukan laki-laki itu di sini?” Nenek menjawab, “Demi Allah, aku tidak mengetahui, wahai anakku. Setiap pagi dia datang, membersihkan rumahku ini dan menyapunya. Dia menyiapkan makanan untukku. Kemudian dia pergi tanpa berbicara apapun denganku.”

Umar menekuk kedua lututnya dan kedua matanya basah oleh air mata. Dia mengucapkan kalimatnya yang masyhur, “Sungguh, engkau telah membuat lelah khalifah sesudahmu wahai Abu Bakar.”

Sumber: Ensiklopedi Kisah Generasi Salaf

Thursday, August 21, 2014

Jodoh Dan Keturunan Yang Luar Biasa

Pada Suatu malam, Umar bin Khathab memperhatikan sebuah rumah dipinggiran kota Madinah. Dari dalam rumah itu, Khalifah Umar ra. mendengar sebuah perbincangan antara seorang ibu dan anak perempuannya.. Ibu itu menyuruh putrinya untuk mencampur susu dengan air sebelum dijual di pasar.

"Ibu, apakah engkau belum mendengar semua yang dikatakan khalifah Umar bin Khathab?" Tanya anaknya.

"Apa yang dikatakan Khalifah Umar?" Ibunya balik bertanya.

"Khalifah Umar melarang berdagang dengan cara yang tidak baik, termasuk mencampur susu dengan air agar mendapatkan keuntungan yang banyak."

Ibunya tidak mengindahkan perkataan putrinya itu. Ia malah bersikeras menyuruh anaknya untuk segera melaksanakan perintahnya. Menurut sang ibu siapapun tidak dapat mengetahui termasuk khalifah, jika susu yang dijualnya itu telah dicampur dengan air dan tidak murni lagi.

"Ibu, walaupun tidak ada yang mengetahui hal tersebut, Allah SWT. akan tetap melihat dan mengetahui semua yang kita lakukan. Demi Allah, aku tidak akan patuh dihadapan-Nya jika menentang dibelakang-Nya."

Mendengar percakapan antara ibu dengan anak perempuannya itu, membuat khalifah Umar bin Khathab ra. tersenyum. ia telah menemukan sesuatu yang telah lama dicarinya. Jodoh istimewa untuk Ashim, putranya. Seorang wanita penjual susu yang memiliki akhlak dan kepribadian yang amat mulia, beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, miskin dan hidup yang serba sulit, serta tidak mencari alasan pembenaran untuk melakukan penipuan atau perbuatan tercela. Ia adalah seorang wanita muslimah yang masih muda yang telah mencapai derajat ihsan dan merasakan kehadiran Allah swt. dimanapun ia berada.

Ashim bin Umar bin Khathab ra. termasuk seorang pemuda yang sangat beruntung, karena ayahnya adalah seorang khalifah yang tegas dan memperhatikan rakyatnya yang lemah. Umar juga merupakan seorang ayah yang baik dan perhatian terhadap keluarganya.

Tanpa sepengetahuan Ashim, khalifah Umar bin Khathab ra. setiap malam berkeliling meninjau rakyatnya, berniat mencarikan jodoh buat Ashim.

Umar bin Khathab ra. meyakini bahwa wanita muslimah seperti itulah yang akan melahirkan anak-anak yang luar biasa, anak saleh taat beragama dan menjadi pemimpin yang besar.

Keesokan harinya, Ashim dipanggil ayahnya. Ashim heran, sepagi itu sudsh dicari ayahnya. Ternyata, dirinya disuruh untuk mencari gadis penjual susu tersebut. Sekaligus mengajukan lamaran untuk menikahinya. Akhirnya, Ashim pun menikah dengan gadis penjual susu tersebut. Dari pernikahan itu lahirlah seorang putri yang bernama Umm Ashim. Anak perempuan Ashim inilahkelak dinikai oleh Abdul Aziz bin Marwan. Dari pasangan ini lahirlah Umar bin Abdul Aziz, seorang khalifah dari Dinasti Umayyah yang terkenal dengan ketegasan, keadilan, dan ksshalihannya.


Kisah Paling Menggugah 1001 Keajaiban Ketakwaan - 1001-KisahIslami.Com