Showing posts with label Dunia Islam. Show all posts
Showing posts with label Dunia Islam. Show all posts

Friday, August 5, 2016

BJ Habibie Dorong Masjid Menjadi Benteng Umat Islam


Mantan Presiden Baharuddin Jusuf Habibie mendorong masjid kembali ditingkatkan untuk menjadi benteng bagi umat dari ajaran-ajaran yang menyimpang.

Ia menjelaskan, tidak ada negara di dunia yang hanya mengandalkan pada sumber daya alam semata. Ia mencontohkan negara Jerman yang mengandalkan sumber daya manusianya.

"Harga minyak yang tinggi bisa jatuh, harga rempah-rempah juga bisa jatuh. Yang bisa diandalkan secara terus menerus hanyalah sumber daya manusia yang bisa selalu terbarukan," kata Habibie di Aula Buya Hamka, Masjid Agung Al Azhar, Jakarta Selatan, Kamis (04/8), seperti dikutip Rmol.co.

Menurut pendiri sekaligus Ketua Umum ICMI pertama ini, upaya meningkatkan produktifitas masjid dengan mensinergikan tiga elemen positif yakni budaya, agama dan ilmu pengetahuan.

"Kita berlandaskan Alquran dan Al Sunnah, tapi kita harus berani mengembangkan ilmu pengetahuan, untuk meningkatkan produktivitas. Budaya, agama dan ilmu pengetahuan harus ditingkatkan. Masjid harus berada di garis depan untuk melakukan itu," kata Habibie.

Ia sangat yakin, umat Islam di Indonesia mampu untuk mewujudkan tiga hal itu. Ia lantas bercerita bagaimana budaya mampu mempengaruhi untuk berpikir positif.

"Saya sampaikan kepada Ainun (alm istri) masa lalu milikmu, masa laluku milikku, tapi masa depan milik kita bersama sampai akherat," ujarnya disambut riuh tepuk tangan hadirin.

red: abu faza

Sumber: suara-islam.com

Monday, July 25, 2016

Suatu Masa, Ketika Islam Menjadi Adidaya





Oleh Irena Handono
Penyerahan kunci Istana Al-Hamra oleh Sultan Muhammad As-Shaghir kepada Raja Ferdinand dan Isabella pada 2 January 1492 M menandai berakhirnya kekuasaan Islam di Spanyol. Itu artinya, secara politik islam sama sekali tidak memiliki hak terhadap Spanyol.

Namun berakhirnya kekuasaan islam di Spanyol tidak serta merta mengakhiri kisah kaum muslimin di negeri itu, penyerahan kekuasaan justru merupakan awal dari sejarah kelam kaum muslimin disana. Piagam Granada yang menjanjikan kebebasan beragama bagi kaum muslimin rupanya tidak berumur panjang. Pada tahun 1502 umat islam diberi dua opsi, mameluk Kristen atau pergi meninggalkan bumi Spanyol. Artinya, menetap di Spanyol dengan tetap memeluk agama islam sama artinya dengan bunuh diri. Banyak kaum muslimin yang memilih meninggalkan Spanyol, namun tidak sedikit yang memilih pindah agama secara dzohir, namun tetap beribadah secara islami dengan sembunyi-sembunyi. Mereka inilah yang kemudian dikenal sebagai kaum Moriscos.

Seiring dengan berjalannya waktu, keberadaan kaum Moriscos dianggap sebagai sebuah ancaman. Sehingga antara tahun 1508-1567 keluar sejumlah peraturan yang melarang segala hal yang bernuasa islam, baik pakaian maupun nama. Penggunaan bahasa arab juga dirarang. Anak-anak kaum muslimin dipaksa untuk menerima pendidikan dari para pendeta Kristen. Puncaknya pada tahun 1609-1614 sebanyak 300.000 Moriscos diusir dari Spanyol oleh Raja Philip III. Benar-benar sebuah kenyataan sejarah yang pahit dan menyedihkan.

Dari Spanyol mari kita pindah ke belahan bumi yang lain, tepatnya ke Turky tempat dimana kekhalifaan Ottoman berpusat. Setelah mendengar penyiksaan yang dilakukan penguasa Spanyol terhadap kaum muslimin, Sultan Salim I marah besar, dia mengeluarkan dekrit yang berisi perintah kepada seluruh penganut Yahudi dan Nasrani yang berada dibawah kekuasaannya untuk memilih satu dari dua opsi, tinggal menetap dengan catatan memeluk agama Islam atau pergi meninggalkan Tanah kekhalifaan. Mendengar dekrit tersebut, Syaikh Ali Afandi At- Tirnabily selaku Mufti Ottoman saat itu menyampaikan penolakannya terhadap dekrit Sultan. Mufti menjelaskan bahwa dekrit tersebut tidak boleh dilaksanan sekalipun kaum muslimin disembelih di negeri-negeri Salib. Mufti juga menjelaskan bahwa selamanya tidak ada paksaan dalam beragama.
Akhirnya Sultan Salim menarik keputusannya dan membiarkan penganut Yahudi dan Nashrani tinggal dengan aman dan damai dibawah pemerintahannya. Iya, mereka semua tinggal dengan aman dan damai disaat pemerintah Spanyol menyembelih ratusan ribu kaum muslimin di negaranya.

Allahu akbar.. Betapa agungnya islam..

Batapa agungnya Peradaban Islam…

Sikap Sultan Salim yang tunduk pada rambu-rambu keislaman sudah cukup sebagai jawaban bahwa islam bukan teroris, namun sebagai rahmatan lil alamin. Bimana bila Islam berkuasa, dia akan menjadi pengayom bagi semua.

Andai Islam intoleran seperti yang mereka tuduhkan, tentu tidak akan satu orang Yahudi atau satu orang Kristen pun yang tersisa di tanah Andalus, Turky, Mesir, Lebanon, Jordan dan sejumlah negara lainnya saat Islam berkuasa disana.

Inilah ISLAM, ajaran yg Rahmatan Lil 'Alamin.

Sumber bacaan:

1. Tarikh Al-Muslimiin Fi Al-Andalus. DR. Muhammad Suhail Thaqus. Penerbit: Daar A-Nafais
2. Udzama’ Al Mi’ah. Jihad At-Turbany. Penerbit: Daar At-Taqwa
3.muslimina.blogspot.co.id

Sunday, July 24, 2016

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kumandangkan azan subuh di Masjid 'Bestepe' Istana Kepresidenan


TURKI (Arrahmah.com) – Sebuah upaya kudeta yang dilakukan oleh beberapa anggota militer Turki berhasil digagalkan. Sekelompok tentara Turki yang sebelumnya secara resmi menyatakan kudeta dan darurat militer mengklaim telah mengambil alih sebagian negara, di mana bandara utama di Istanbul ditutup dan jet tempur terlihat di langit Turki.

Presiden Recep Tayyip Erdogan dalam panggilan telepon kepada penyiar radio CNN Turk pada Jum’at (15/7/2016) menegaskan bahwa dirinya masih menjadi kepala negara dan militer, ia menyeru kepada rakyat untuk turun ke jalan melawan kudeta.

“Kami akan mengatasi hal ini,” tegas Erdogan melalui panggilan video. Dia meminta para pengikutnya untuk turun ke jalan untuk membela pemerintahnya dan mengatakan bahwa komplotan kudeta akan membayar harga yang tidak sedikit atas hal ini. Perdana Menteri Turki, Binali Yildirim mengatakan bahwa ribuan orang pun memenuhi seruan Presiden Erdogan untuk turun ke jalan.

Erdogan dikenal sebagai seorang presiden yang dekat dengan rakyatnya. Di bawah kepemimpinannya, hak-hak rakyat dan kaum muslimin telah berhasil diperjuangkannya. Turki diantaranya juga telah berhasil menghapuskan larangan berhijab bagi muslimah, termasuk di kantor-kantor pemerintahan.

Ia pernah menegaskan bahwa jalan demokrasi yang ia tempuh dengan partainya hanyalah sebagai alat dan bukan tujuan. Baginya, sistem sekuler jelas telah gagal, dan ia berkeyakinan akan dapat mengubahnya dengan Islam.

Pada beberapa kesempatan, presiden yang dikenal akan ketegasannya dalam melawan bangsa penjajah “Israel” ini juga melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Kabar terbaru dari Turki menyebutkan bahwa ia juga mengumandangkan azan di masjid kepresidenan baru-baru ini.

(banan/arrahmah.com)

Friday, July 22, 2016

Al-Qassam berjanji akan membebaskan tahanan Palestina dari penjara-penjara "Israel"


GAZA (Arrahmah.com) – Al-Qassam berjanji akan membebaskan semua tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara “Israel”, lansir MEMO (21/7/2016).

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan di situsnya, Al-Qassam mengatakan, “Musuh (“Israel”) sedang bingung dan akan tetap selalu bingung meskipun mereka memiliki semua teknologi dan peralatan yang cerdas itu. Semuanya tidak akan mendapatkan secuil pun informasi tentang tentaranya, yang saat ini disimpan di tempat yang tidak diketahui.”

Pada tanggal 20 Juli 2014, Al-Qassam menahan seorang tentara “Israel” dari medan perang di timur kota Gaza. Sampai sekarang belum diketahui lokasi di mana tentara itu sedang berada dan juga tidak diketahui apakah ia masih hidup atau mati.

Beberapa hari kemudian, Al-Qassam mengumumkan bahwa mereka telah menculik tentara “Israel” yang lain di kota Rafah, di bagian selatan Jalur Gaza.(fath/arrahmah.com)