Showing posts with label Inspirations. Show all posts
Showing posts with label Inspirations. Show all posts

Wednesday, September 4, 2013

Melissa Perez Kagumi Ritual Shalat

DETIK ISLAMI - KISAH INSPIRATIF
Melissa Perez lahir dan besar dalam keluarga Katolik. Sejak kecil ia akrab dengan ritual Katolik seperti Natal, Misa, dan Rosario. Meski keluarganya percaya pada satu Tuhan, yang disebut Yesus, namun, pada waktu lain mereka menyebutnya lain, yakni Bapa. Inilah yang membingungkan Mellisa.

Menurut Melissa, cara hidup Katolik tidak benar-benar ketat. Meski banyak aturan dalam Alkitab yang mewajibkannya mengikuti dan mempraktekannya, ia tidak merasa ada banyak tekanan guna mengikuti aturan itu.


"Dalam Katolik, ketika Anda sungguh-sungguh bertobat kepada-Nya, maka Allah akan mengampuni Anda. Prinsip ini mirip dengan ajaran Islam. Yang membedakan mungkin, setiap dosa tanggung jawab masing-masing, kalau Katolik dosa itu ditanggung Yesus," kata dia seperti dikutip Onislam.net, Kamis (28/8).

Lantaran dibesarkan dalam ajaran Katolik, Melissa tidak mengetahui ajaran lain. Ia bahkan tidak mengenal ajaran Islam. Ia hanya tahu umat Islam itu pembunuh. Mereka kerap membunuh orang lain ketika marah.

Saat di Filipina, Melissa melihat umat Islam jarang berbaur dengan komunitas Kristen. Mereka memiliki komunitas dan wilayah tersendiri. "Ketika saya masih menetap di Filipina, rasanya sangat mustahil belajar Islam. Ketika di luar, saya bersyukur mengetahui pesan sejati Islam, Alhamdulillah," tuturnya.

Melissa belajar hidup mandiri pada usia muda. Orang tuanya bercerai ketika ia masih muda. Kala menghadapi kesulitan itu, Melissa tidak tahu dengan siapa harus berbicara. Sejak itulah, ia memutuskan meminta pertolongan Tuhan.

Pada usia 18 tahun, Melissa mulai bekerja di luar negeri dengan harapan dapat mencapai kehidupan yang lebih baik. Berkat kerja kerasnya, ia berhasil membeli rumah dalam usia 23 tahun

Saat tinggal di luar negeri, Melissa merasakan perbedaan yang besar dalam hal budaya. Ia memiliki kebebasan yang tak mungkin didapatnya ketika berada di Filipina.

Kemudian ketika berusia 29 tahun, muncul keinginan untuk menetap. Ia mulai berpikir membentuk keluarga kecilnya. "Saat itulah, saya bertemu dengan suaminya via internet, lalu saya diajak ke Mesir, dan Alhamdulillah, kami menikah di sana," tuturnya.

Awalnya, Melissa bingung ketika ia bersuamikan seorang Muslim. Ia membayangkan akan ada kesulitan adaptasi. Suaminya berhasil menyakinkan Melissa untuk tidak terlalu khawatir. "Yang jadi masalah, bagaimana saya menjelaskan kepada keluarga bahwa suami saya seorang Muslim," ungkapnya.


Source :http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/13/08/30/msaq6d-melissa-perez-kagumi-ritual-shalat

Monday, June 10, 2013

Menjadi Hafidz Qur’an, Mungkinkah?

DETIK ISLAMI KISAH INSPIRATIF - Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Di sini ada sebuah kisah perjuangan beberapa mahasiswa dalam menghafal qur’an di sela-sela waktu kuliahnya. Selamat membaca, semoga terinspirasi…

= = = = =

Di sebuah kota besar di Indonesia, yang kehidupan metropolitan masih dapat dirasakan, di satu sisi kadangkala ditemukan hal hal yang sangat bersifat religius.
Di sana Penulis sempat menemukan sekelompok pemuda yang sangat akrab dengan Al Qur’an, seakan-akan Al-Quran adalah bagian dari dirinya. Di saku baju atau di tas mereka akan selalu ditemui sebuah Al-Quran kecil. Mereka juga adalah pemuda yang sangat akrab dengan Masjid. Pada saat shubuh mereka hadir di masjid dan di waktu petang mereka telah ada kembali di masjid, di samping kehidupan mereka sebagai mahasiswa.


Yang sangat berkesan bagi penulis adalah bagaimana mereka mencuri waktu untuk dapat menghafal Al Quran atau membaca Al Quran. Ada di antaranya yang mencuri waktu di sela sela waktu stop lampu merah (ampel/traffick light sedang merah ) membuka Al Quran di sakunya untuk sekedar melihat beberapa ayat Al Quran, ketika sedang mengendarai motor.

Ada juga yang mengambil waktu luang ketika mereka sedang berada di kendaraan umum untuk menghafal Al Quran. Agar tidak diketahui ia sedang membaca Al Quran oleh orang sekitarnya, Al Quran tersebut dibungkus dengan sampul buku biasa. Seakan akan orang mengira ia sedang membaca buku. Mereka lakukan untuk menjaga keikhlasannya.

Ada juga yang membawa kaset murrotal Al Quran mendengarkan di waktu luang/free, orang lain mengira ia sedang mendengarkan musik biasa. (Mungkin disaat sekarang dapat digunakan usb MP3 yang lebih praktis)
Dan yang lebih menarik ada yang memfotokopi Al Quran pada halaman tertentu, kemudian dibawa dan agar lebih praktis dengan mudah dihafal seperti note. Subhanallah…..
Adalah sesuatu yang sulit dibayangkan jika pada masa sekarang, di mana kehidupan semakin keras dirasakan, masih ada orang yang melakukan hal demikian, menghidupkan Al Quran. Setidaknya hal tersebut memberikan inspirasi bagi kita untuk lebih akrab dengan Al Quran.

Mimpi orang orang demikian untuk menjadi seorang hafidz Quran bukanlah omong kosong. Jika mereka adalah pemuda yang berumur 20 tahun, maka perlahan tapi istiqomah, ketika ia menjadi seorang ayah berumur 40 tahun, sangat mungkin baginya menjadi seorang penghafal Al Quran. Ia akan mendidik anaknya menjadi seorang hafidz Quran juga. Andaikan mereka adalah seorang yang berumur 40 tahun maka perlahan tapi tetap istiqomah, di waktu ia menjadi seorang tua  berumur 60 tahun ,dirinya sudah siap menghadap Allah sebagai seorang hafidz Qur’an.Ia akan siap mendidik cucunya menjadi seorang Hafidz Quran.
Rasulullah bersabda bahwa pada hari akhir kelak, orang tua para penghafal Al Quran tersebut akan memperoleh penghargaan besar, yaitu akan mendapatkan sebuah mahkota cahaya.
”Barangsiapa yang membaca al-Qur’an dan mengamalkannya maka akan dipakaikan kepada kedua orang tuanya mahkota yang sinarnya lebih terang daripada sinar matahari di dunia pada hari kiamat nanti, kalaulah sekiranya ada bersama kalian, maka apa perkiraan kalian tentang orang yang mengamalkannya (al-Qur’an)?” 

(HR. Ahmad, Abu Daud, Al-Baihaqi, dan Al-Hakim)
Tentu kita juga tergiur untuk memberikan Hadiah bagi orang tua kita, sebuah hadiah berupa penghargaan dari Alloh SWT. Terlebih jika orang tua kita telah pergi,untuk mengobati kerinduan kita kepadanya kelak di hari Akhir akan kita berikan berita bahagia bagi mereka bahwa anaknya adalah seorang hafidz Quran. Memang benar pendapat bahwa menghafal Al-Qur’an tidak mudah, tapi setidaknya ada yang bisa kita persembahkan kelak, sesuatu yang berat dan diperlukan kesabaran, sesuatu yang indah sebelum Menghadap kepada Nya dan mempersiapkan mahkota cahaya untuk Bapak dan Ibu kita,…. 

Menjadi Penghafal Al Quran (Hafidz Qur’an).
“Ya Allah, tuntun diri kami ke jalan yang lurus sebagaimana jalan orang orang yang Engkau beri petunjuk “
Aamiin..

Source: http://www.eramuslim.com/oase-iman/menjadi-hafidz-quran-mungkinkah-2.htm





Tuesday, May 28, 2013

Ayah! kenapa engkau tidak pergi berjihad?

Seorang anak perempuan yang masih kecil berumur sekitar tujuh tahun datang kepada bapanya, dia bertanyakan suatu soalan: "Wahai ayah kenapa engkau tidak pergi berjihad?" Ayah anak perempuan kecil ini hairam dengan soalan itu, dan dia ingin mengujinya, maka dia bertanya: "Nak! Jika aku pergi untuk berjihad, boleh jadi ayah nanti akan terbunuh, dan kamu nanti tidak mempunyai bapa seperti kanak-kanak yang lain". Maka mujahidah kecil itu menjawab: "Jika engkau terbunuh maka itu yang utama, kerana engkau akan menjadi seorang syuhada 'dan masuk jannah dan kita akan masuk jannah bersama-sama".


Inilah iman yang kuat dan fitrah yang bersih serta bentuk pelaksanaan perintah Allah SWT yang telah tertanam di dalam diri dan sikap kanak-kanak perempuan kecil itu, dia itulah yang kita perlukan hari ini di dalam mendidik kanak-kanak lelaki-lelaki dan perempuan kita. Kita ingin mendidik mereka dengan tarbiyah iman dan jihad.

Maka kita mulai dengan menanamkan aqidah yang benar, yang tidak ada penyakit dan tidak ada penyelewengan dari orang-orang yang bersikap toleran dan kaum munafik. Serta mengajar mereka agama yang benar sebagaimana yang telah dibawa oleh Nabi SAW. Kemudian kita menanamkan dalam diri mereka bahawa mereka adalah sebahagian daripada kesatuan umat Islam ini dan mereka adalah harapan umat ini setelah Allah di dalam menyelamatkan dan mengangkat umat dari cengkaman cakar-cakar kehinaan dan kenistaan ​​serta menyatakan permusuhan secara terang-terangan terhadap umat-umat kafir di muka bumi pada zaman ini. Diharapkan mereka dapat mengembalikan kemuliaan dan kekuatan serta puncak kejayaan umat Islam pada zaman ini.


Penting juga kita mempersiapkan mereka baik dari segi fizikal mahupun mental sehingga mereka harus dilatih tentang cara memegang senjata, berani, dan bertempur mati-matian di medan perang serta mencari kesyahidan di jalan Allah, bahawa semua itu adalah sebagai bentuk mendekatkan diri dan ketaatan kepada Allah yang paling utama.

Kita ingin menghantarkan mereka hingga sampai pada tahap di mana dia menyerap seluruh makna-makna kemuliaan dan jihad sehingga hiduplah salah satu dari mereka menjadi seorang yang mulia, mujahid, bangga dengan agamanya, pembela umatnya, bahkan dia bangga bahawa dia adalah seorang mujahid yang ditakuti oleh orang-orang kafir dan munafik.

Kita memohon kepada Allah untuk memberikan kebaikan kepada kanak-kanak kita dan menjadikan kita serta mereka termasuk dari para mujahid di jalan Allah. Memberikan rezeki kepada kita dan mereka dengan kesyahidan serta mengumpulkan kita di Firdausil A'la