Monday, July 14, 2014

Kisah Ulat Merah Dan Nabi Daud as



Dalam sebuah kitab Imam Al-Ghozali menceritakan pada suatu ketika tatkala Nabi Daud a.s. sedang duduk dalam suraunya sambil membaca kitab Zabur, tiba-tiba dia terpandang dengan seekor ulat merah pada debu. Lalu Beliau berkata pada dirinya, "Apa yang dikehendaki Allah dengan ulat ini?"

Ketika Nabi Daud berkata demikian, maka Allah pun mengizinkan ulat merah itu berkata-kata kepada Nabi Daud a.s.

"Wahai Nabi Allah! Allah SWT. telah mengilhamkan kepadaku untuk membaca Subahanallahu walhamdulillah wala ilaaha illallahu wallahu akbar setiap hari sebanyak 1000 kali dan pada malamnya Allah mengilhamkan kepadaku supaya membaca Allahumma sholli 'ala Muhammadin annabiyyil ummiyi wa 'ala alihi wa shohbihi wa sallim sebanyak 1000 kali."


Setelah ulat merah itu berkata demikian, maka dia pun bertanya kepada Nabi Daud a.s.

"Apakah yang dapat kamu katakan kepadaku agar aku dapat faedah darimu?"


Akhirnya Nabi Daud a.s. menyadari akan kesalahannya karena memandang remeh akan ulat tersebut dan dia sangat takut kepada Allah SWT. maka Nabi Daud a.s. pun bertaubat dan menyerahkan diri kepada Allah SWT.

Begitulah sikap para Nabi apabila mereka menyadari akan kesalahan yang telah mereka lakukan, maka dengan segera bertaubat dan berserah diri kepada Allah SWT.


Kisah-kisah para Nabi bukanlah kita ingat sebagai bahan sejarah, namun dibalik itu terdapat pelajaran serta hikmah yang terkandung di dalalmya. Oleh itu sudah semestinya kita menteladani, karena bukankah di dalam setiap Rasul dan para Nabi itu terdapat suri teladan yang baik yang dapat kita terapkan dalam kehidaupan sehari-hari?


Allah SWT. berfirman:

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah." (QS. Al-Ahzab: 21)

Demikianlah Kisah Ulat Merah dan Nabi Daud a.s yang saya ceritakan kembali disini dan semoga bermanfaat buat saya sendiri dan saudara-saudara sekalian.

No comments:

Post a Comment