Saturday, June 28, 2014

Aisha Canlas: Sering Bertanya, Apakah Seorang Laki Laki itu Tuhan?




Aisha Canlas, adalah penganut Katolik sebelum menjadi seorang Muslim. Kedua orang tuanya juga Katolik, namun ketika itu ia menjadi anggota perkumpulan gereja yang berbeda dengan gereja kedua orangtuanya.

Namun mereka sama-sama berdoa di depan gambar sosok laki-laki yang diyakini sebagai Tuhannya umat Kristiani. Saat itu, Canlas sering bertanya, benarkah ini wajah Tuhan? Bagaimana sesorang bisa tahu seperti apa wajah Tuhan? Apakah mereka sudah pernah bertemu dengan Tuhan?

Di sisi lain, Canlas selalu merasa ketenangan dan kedamaian ketika mendengar suara adzan dari sebuah masjid di kota Manila, Filipina. “Saya selalu memejamkan mata dan merasakan ketenangan meskipun, saya tidak tahu makna kata-kata dalam adzan. Suara adzan seperti suara musik di hati saya,” tutur Canlas. Tapi saat itu, ia sama sekali belum terpikir untuk masuk Islam.

Canlas akhirnya merantau ke Arab Saudi untuk bekerja, dengan harapan bisa memberikan masa depan yang lebih baik untuk keluarganya. Sebelum berangkat ke Saudi, Canlas belajar banyak hal tentang Saudi untuk menghindari syok akibat perbedaan budaya dan untuk memudahkannya bergaul di negara tempat ia bekerja.

“Saya belajar tentang budaya, dan tentang negara Saudi secara keseluruhan, mulai dari bahasa dan tentu saja agamanya. Dan saya mulai tertarik dengan agama Islam dan ingin lebih tahu banyak tentang Islam,” ujar Canlas.

Ia mengakui prosesnya masuk Islam cukup panjang. Ia sering bertanya pada para dokter di tempat kerjanya tentang agama Islam. Kemudian saya mengetahui bahwa ada sebuah madrasah di lingkungan kerjanya dan memutuskan untuk ikut mendaftarkan diri di madrasah tersebut dan mulai mengikuti pelajaran di madrasah itu bersama seorang teman dan kawan sekamarnya pada 17 Januari 2008.

“Awalnya, saya menjadi pusat perhatian, karena saya anak baru di kelas dan satu-satunya penganut Kristen yang duduk bersama mereka. Saya mendengarkan apa yang disampaikan guru kami tentang Islam, al-Quran, Rasulullah dan Allah swt,” papar Canlas.

“Sejak itu, saya mulai memahami agama Islam. Kemudian meminta izin pada ibu saya di Filipina agar memberikan restu pada saya untuk berpindah agama dari seorang penganut Katolik menjadi seorang Muslimah,” sambung Canlas.

Beruntung, Canlas tidak menghadapi kendala dari sang ibu. Menurut Canlas, ibunya cuma khawatir ketika ia masuk Islam ia akan melupakan orang tuanya. Canlas menjelaskan pada ibunya bahwa Muslim sangat menghormati orang tuanya, terutama ibu.

Canlas mengucap dua kalimat syahadat pada 24 Januari 2008 lalu di hadapan guru dan siswa-siswa madrasah lainnya. Canlas mengaku tidak mengungkapkan seperti apa perasaannya saat itu.

“Yang saya tahu, setelah bersyahadat saya merasa hati saya terlepas dari beragam beban. Saya merasakan kedamaian yang selama ini saya cari dalam kehidupan ini. Menjadi seorang Muslim sungguh sangat berbeda rasanya,” ungkap Canlas.

Canlas mengatakan, beberapa teman bertanya mengapa ia masuk Islam. Dan ia menjawab bahwa tidak ada seorang atau sesuatu yang patut disembah kecuali Allah swt dan Rasulullah Muhammad saw adalah utusanNya.

“Beberapa diantara mereka mengatakan bahwa saya mengkhianati agama saya yang dulu, Katolik. Tapi di lubuk hati saya mengatakan bahwa itu tidak benar,” tukas Canlas.

Berbahagialah Canlas karena sebagai seorang Mualaf ia sudah bisa menunaikan umrah.pada bulan Maret kemarin. Baginya, pengamalan umrah adalah pengalaman yang spesial dan tak terlupakan.

“Saya berharap dan berdoa pada Allah swt agar saya bisa meyakinkan keluarga saya untuk masuk Islam juga. Saya ingin mereka selamat dari api neraka pada Hari Kiamat nanti,” harap Canlas

Friday, June 27, 2014

Kisah Tiga Orang Musafir yang Berdoa dan Bertaubat


Pada zaman dahulu, ada tiga orang dari umat sebelum kita sedang berjalan untuk suatu hajat. Kemudian mereka mendapatkan sebuah gua yang dapat dimanfaatkan untuk berteduh. Lalu mereka pun masuk ke dalamnya. Namun tiba-tiba sebongkah batu besar dari atas bukit menggelinding dan menutupi pintu gua itu sehingga mereka tidak dapat keluar.

Lalu salah seorang di antara mereka berkata, “Sesungguhnya tidak ada yang dapat menyelamatkan kamu sekalian dari bencana ini kecuali bila kamu sekalian berdoa kepada Allah SWT dengan menyebutkan amal-amal shalih yang pernah kalian perbuat”.

Maka salah seorang lainnya mulai berdoa, “Ya Allah, aku mempunyai ayah ibu yang sudah tua renta. Aku biasa mendahulukan memberi minuman susu kepada keduanya sebelum aku memberikannya kepada keluarga dan budakku. Pada suatu hari aku terlambat pulang dari mencari kayu dan aku mendapatkan keduanya sudah tidur. Aku terus memerah susu untuk persediaan minum keduanya. Karena aku mendapati mereka berdua telah tidur, maka aku pun enggan untuk membangunkan mereka, dan aku juga tidak suka memberi minum susu itu baik kepada keluarga maupun kepada budak sebelum aku memberi minum kepada ayah bundaku itu.

Maka aku menunggu ayah bunda, hingga terbit fajar barulah keduanya bangun sementara anak-anakku menangis, mereka mengelilingi kakiku. Setelah mereka bangun, kuberikan minuman susu kepada keduanya. Ya Allah, jika aku berbuat seperti itu karena mengharapkan wajahMu maka geserkanlah batu yang menutupi gua ini untuk kami.”

Maka bergeserlah sedikit batu itu tetapi mereka belum bisa keluar dari gua tersebut.
Lalu yang lainnya berdoa, “Ya Allah, sesungguhnya aku mempunyai saudari sepupu yang sangat kucintai. Aku sangat mencintainya sebagaimana lazimnya seorang lelaki mencintai seorang perempuan. Kemudian aku ingin berbuat zina dengannya tetapi dia selalu menolak. Lalu selang beberapa tahun dia tertimpa kesulitan, kemudian datang kepadaku dan aku berikan kepadanya 120 dinar, dengan syarat dia harus mau bersebadan denganku, dan dia pun setuju.

Ketika aku sudah berada di antara kedua kakinya, dia berkata, ‘Takutlah kamu kepada Allah dan jangan kamu robekkan selaput daraku kecuali dengan haq’. Maka aku meninggalkannya, padahal dia adalah seorang yang sangat kucintai dan aku telah merelakan emas (dinar) yang kuberikan kepadanya. Ya Allah, jika aku berbuat seperti itu karena mengharapkan wajahMu, maka berikanlah kami jalan keluar dari apa yang kami hadapi ini.”

Maka bergeserlah batu itu tetapi mereka belum bisa keluar dari gua itu.
Selanjutnya orang ketiga ikut berdoa, “Ya Allah, aku dulu mempekerjakan beberapa karyawan dan semuanya aku gaji dengan sempurna kecuali ada seorang yang pergi meninggalkanku dan tidak mau mengambil gajinya terlebih dahulu. Kemudian gaji itu aku kembangkan sehingga menjadi banyak.

Selang beberapa lama dia datang kepadaku dan berkata, ‘Wahai hamba Allah, berikanlah gaji saya yang dulu itu.’ Aku berkata kepadanya, ‘Semua yang kamu lihat itu baik unta, sapi, kambing, maupun budak yang menggembalakannya adalah gajimu’. Dia pun berkata, ‘Wahai hamba Allah, janganlah engkau mempermainkan saya.’ Saya menjawabnya, ‘Saya tidak mempermainkan kamu.’ Kemudian ia pun mengambil semuanya dengan tidak meninggalkan sisa sedikit pun. Ya Allah, jika aku berbuat itu karena mengharap wajahMu, maka berikanlah kami jalan keluar dari apa yang kami hadapi ini.”

Lalu batu itu pun bergeser dan mereka bisa keluar dari dalam gua dan meneruskan perjalanan.

Maraji’: Hadits Riwayat Bukhari No. 2272, Muslim No. 2743, dan Ahmad 2/116.


Sumber: http://www.dakwatuna.com

Thursday, June 12, 2014

RENUNGAN SANG PENGANTIN


1. KETIKA AKAN MENIKAH Janganlah mencari isteri, tapi carilah ibu bagi anak-anak kitaJanganlah mencari suami, tapi carilah ayah bagi anak-anak kita.

2. KETIKA MELAMAR Anda bukan sedang meminta kepada orang tua/wali si gadis, tetapi meminta kepada Allah melalui orang tua/wali si gadis.

3. KETIKA AKAD NIKAH Anda berdua bukan menikah di hadapan penghulu, tetapi menikah di hadapan Allah

4. KETIKA RESEPSI PERNIKAHAN Catat dan hitung semua tamu yang datang untuk mendoa\' kan anda, karena anda harus berfikir untuk mengundang mereka semua dan meminta maaf apabila anda berfikir untuk BERCERAI karena menyia-nyiakan do\'a mereka.

5. SEJAK MALAM PERTAMA Bersyukur dan bersabarlah. Anda adalah sepasang anak manusia dan bukan sepasang malaikat.

6. SELAMA MENEMPUH HIDUP BERKELUARGA Sadarilah bahwa jalan yang akan dilalui tidak melalui jalan bertabur bunga, tp jg semak belukar yg penuh onak dan duri.

7. KETIKA BIDUK RUMAH TANGGA OLENG Jangan saling berlepas tangan, tapi sebaliknya justru semakin erat berpegang tangan

8. KETIKA BELUM MEMILIKI ANAK.Cintailah isteri atau suami anda 100%

9. KETIKA TELAH MEMIKI ANAK. Jangan bagi cinta anda kepada (suami) isteri dan anak anda, tetapi cintailah isteri atau suami anda 100% dan cintai anak-anak anda masing-masing 100%.

10. KETIKA EKONOMI KELUARGA BELUM MEMBAIK. Yakinlah bahwa pintu rizki akan terbuka lebar berbanding lurus dengan tingkat ketaatan suami dan isteri

11. KETIKA EKONOMI MEMBAIK Jangan lupa akan jasa pasangan hidup yang setia mendampingi kita semasa menderita

12. KETIKA ANDA ADALAH SUAMI Boleh bermanja-manja kepada isteri tetapi jangan lupa untuk bangkit secara bertanggung jawab apabila isteri membutuhkan pertolongan Anda.

13. KETIKA ANDA ADALAH ISTERI Tetaplah berjalan dengan gemulai dan lemah lembut, tetapi selalu berhasil menyelesaikan semua pekerjaan.

14. KETIKA MENDIDIK ANAK Jangan pernah berpikir bahwa orang tua yang baik adalah orang tua yang tidak pernah marah kepada anak, karena orang tua yang baik adalah orang tua yang jujur kepada anak ..

15. KETIKA ANAK BERMASALAH Yakinilah bahwa tidak ada seorang anakpun yang tidak mau bekerjasama dengan orangtua, yang ada adalah anak yang merasa tidak didengar oleh orang tuanya.

16. KETIKA ADA PIL. Jangan diminum, cukuplah suami sebagai obat.

17. KETIKA ADA WIL Jangan dituruti, cukuplah isteri sebagai pelabuhan hati.

18. KETIKA MEMILIH POTRET KELUARGA Pilihlah potret keluarga sekolah yang berada dalam proses pertumbuhan menuju potret keluarga bahagia.

19. KETIKA INGIN LANGGENG DAN HARMONIS Gunakanlah formula 7 K 1.Ketaqwaan 2.Kasih sayang 3.Kesetiaan 4.Komunikasi dialogis 5.Keterbukaan 6.Kejujuran 7.Kesabaran

20. Semoga ini dapat bermanfaat untuk Kita semua.

“Risalah dari sahabat di millad facebook”


Sumber : fb

Tuesday, June 10, 2014

Kunci Sukses Menjadi Orang Kaya Dunia Akhirat



Assalamu'alaikum......

Islam menyeru kepada seluruh umatnya agar tidak menjadi umat yang miskin, karena Rasulullah SAW. mengatakan bahwa kemiskinan itu dapat menyebabkan orang yang menjadi kufur (mendekati pada kekafiran). Untuk menjadi orang yang kaya, orang yang sukses adalah impian dari sebagian besar manusia. Namun tidak sedikit dari mereka yang mengetahui kunci untuk membuka Pintu Rezeki, yaitu Sedekah.

Banyak cara yang dilakukan orang untuk menjadi kaya, bahkan mereka berbuat keji dan syirik kepada Allah SWT. menghalalkan segala macam cara guna memenuhi hawa nafsu serakah, tamak dan loba terhadap sesuatu. Jika dia seorang pedagang demi meraup keuntungan yang besar tega menipu pembeli dengan mengurangi takaran atau yang lainnya. Jika dia seorang pejabat negara tega memanipulasi dan melakukan korupsi guna mengumpulkan harta yang sebanyak-banyak. Namun perlu juga kita perhatikan tak jarang kita lihat atau kita dengar orang yang kehidupan ekonominya lemah sehingga menjadikan keimanannya pun ikut lemah dalam keadaan yang demikian itu rela menggadaikan keimanannya dan berbuat syirik kepada Allah SWT. dengan cara bersekutu dengan syetan demi mendapatkan kekayaan yang berlimpah.

Saudaraku, Bukankah Allah SWT. telah mengajarkan kepada kita agar tidak berbuat keji dan munkar dan tidak sekali-kali meminta selain pada-Nya?

Saudaraku, bukankah Allah SWT. telah memberi kita jalan yang lurus, lalu kenapa kita harus berbelok arah yang kita tidak tahu atau sudah tahu jalan itu tujuannya kemana?

Kemiskinan bukanlah sebuah penghalang untuk menjadi orang yang kaya. Bukankah Allah SWT. telah berfirman didalam Al-Quran, bahwa sesungguhnya Allah tidak akan berubah nasib seseorang itu melainkan dia sendiri berusaha merubah nasibnya itu. Allah SWT. akan memberikan jalan kepada orang yang mau berusaha untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Allah akan mengabulkan semua apa yang menjadi hajat kita, apalagi cuma meminta kaya. Hal yang demikian itu mudah bagi Allah SWT. karena Dia Tuhan Yang Maha Kaya yang memiliki kerajaan langit dan bumi beserta isinya yang mempunyai pembendaharaan rezeki yang tiada batasnya yang siap diberikan kepada hamba-hamba yang mau menolong Allah SWT. yaitu membantu meringankan penderitaan orang lain dengan kata lain Allah SWT. menyeru kita agar senantiasa banyak bersedekah.

Oleh karena itu, jika Anda ingin cepat menjadi orang yang kaya. disini saya akan membagi kekayaan itu menjadi dua, yaitu Kaya Harta dan Kaya Hati. Anda mau pilih yang mana, ikuti kata hati Anda bukan mengikuti hawa nafsu?!.

Jika Anda ingin menjadi orang yang kaya didunia dengan mempunyai harta yang berlimpah, memiliki kendaraan yang mewah. Mintalah kepada Allah SWT. jangan meminta selain daripada-NYa, seperti melakukan pesugihan, pergi kedukun atau hal-hal yang berbau syirik karena Allah tidak akan mengampuni dosa besar yang disebabkan perbuatan syirik (mensekutukan Allah) atau meminta dengan selain Allah. Lalu bagaimana cara menjadi orang yang kaya dan sudah barang tentu Allah SWT ridho dan memberikan kunci rezeki itu? Tenang wahai orang-orang yang ingin mencari kekayaan dunia. Allah SWT. akan memberikan sesuai dengan apa yang kita minta, Mau minta kaya didunia Allah pasti mengabulkan, mau minta kaya di akhirat, Allah akan kabulkan, mau minta kedua-duanya, sudah barang tentu hal yang demikian tidak sukar bagi-Nya, tetapi ada syarat yang harus kita penuhi jika ingin mendapatkan kekayaan di dunia maupun di akhirat yaitu, bertakwa kepada Allah, Bersedekah, Bertawakkal, Bertobat, Bersilaturahmi,


1. Bertakwa Kepada Allah SWT


Takwa merupakan salah satu sebab yang dapat mendatangkan rezeki dan menjadikannya terus bertambah tiada kurang sedikitpun apa yang akan ia peroleh. sebagaimana firman Allah SWT. yang terdapat pada surat At Thalaq ayat 2 dan 3 yang berbunyi,

“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tidada disangka-sangkanya.”

Dan Juga firman Allah SWT. berikut ini,

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. 7:96)

2. Bersedekah

“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS. 34:39)


“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah:267-268)

"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh )orang-orang yang menafkahkan hartanya dijalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan 7 bulir, pada tiap-tiap bulir 100 biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah maha luas (Karunia-Nya) dan lagi Maha mengetahui". (Q.S. Al-Baqarah : 261)

Dalam sebuah hadits qudsi Rasulullah saw bersabda, Allah swt berfirman, “Wahai Anak Adam, berinfaklah maka Aku akan berinfak kepadamu.” (HR Muslim)

Allah SWT. berfirman dalam Hadits Qudsi, “Wahai Anak Adam Bersungguh-sungguhlah engkau beribadah kepada Ku, maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kecukupan dan Aku menanggung kefakiranmu. Jika engkau tidak melakukan itu maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kesibukan dan Aku tidak menanggung kefakiranmu.”(HR. Abu Hurairah)

Nabi SAW. bersabda, “Tidaklah kalian semua diberi pertolongan dan diberikan rizki melainkan karena orang-orang lemah diantara kalian.” (HR. al-Bukhari)

3. Bertawakkal Kepada Allah SWT


Dan jangan lupa saudaraku setiap langkah yang kita perbuat hendaklah senantiasa bertawakkal (berserah diri) kepada Allah SWT.

Allah SWT. berfirman, artinya

“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. 65:3)

Nabi Saw, bersabda yang artinya,

“Seandainya kalian mau bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya maka pasti Allah akan memberikan rizki kepadamu sebagaimana burung yang diberi rizki, pagi-pagi dia dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang.” (HR Ahmad, at-Tirmidzi)


4. Bertobat

Allah SWT, berfirman yang artinya,

“Maka aku katakan kepada mereka:”Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun” niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. 71:10-12)


Alkisah, Ada seseorang yang mengadukan kekeringan kepada al-Hasan al-Bashri, maka beliau berkata, “Beristighfarlah kepada Allah”, lalu ada orang lain yang mengadukan kefakirannya, dan beliau menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah”. Ada lagi yang mengatakan, “Mohonlah kepada Allah agar memberikan kepadaku anak!” Maka beliau menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah”. Kemudian ada yang mengeluhkan kebunnya yang kering kerontang, beliau pun juga menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah.”

Maka orang-orang pun bertanya, “Banyak orang berdatangan mengadukan berbagai persoalan, namun anda memerintahkan mereka semua agar beristighfar.” Beliau lalu menjawab, “Aku mengatakan itu bukan dari diriku, sesungguhnya Allah swt telah berfirman di dalam surat Nuh.


5. Bersilaturahmi


Saudaraku banyak hadis yang menerangkan kepada kita bahwa menyambung silaturahmi, baik kepada kerabat, sanak saudara, sahabat kita, tetangga kita dan bahkan terhadap orang tua kita sendiri adalah merupakan salah satu sebab datangnya rezeki diantara saya tuliskan dibawah ini,


“Dari Abu Hurairah ra berkata, Nabi Saw bersabda, “Aku mendengar Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, “Siapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah menyambung silaturrahim.” (HR Al Bukhari)


“Dari Abu Hurairah ra , Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, “Ketahuilah orang yang ada hubungan nasab denganmu yang engkau harus menyambung hubungan kekerabatan dengannya. Karena sesungguhnya silaturrahim menumbuhkan kecintaan dalam keluarga, memperbanyak harta dan memperpanjang umur.” (HR. Ahmad)


Sebenarnya masih banyak sebab-sebab yang dapat mendatangkan rezeki dan menjadi "Kunci Sukses Jadi Kaya di dunia maupun di akhirat. Namun kiranya hanya cukup sampai disini.

Dari Saya :


"Janganlah kemiskinan itu menghalangi kamu untuk bersedekah, karena didalam amalan sedekah terdapat keajaiban yang luar biasa dari Yang Maha Kaya."

Wassalam


Sumber gambar : http://yuk-bersedekah.blogspot.com

Wednesday, June 4, 2014

Masuk Surga Karena Bersahabat Dengan Orang Saleh




Bismillahirrohmaanirrohiim.

Assalamu'alaikum,

Sahabat 1001-Kisah Islami.Com. Persahabatan yang baik adalah persahabatan yang dapat memberikan kebaikan dan saling menguntungkan baik kita dan teman kita. Sahabat yang baik akan membawa kepada kita kejalan yang baik, namun sahabat yang tidak baik, maka sebaliknya akan menjerumuskan kita kelembah kenistaan. Oleh karena itu mencari teman yang baik adalah teman yang dapat membawa kita ke surga dengan cara berkumpul dengan orang-orang saleh, karena mereka tidak akan meninggalkan kita dikala kita sengsara dan tidak pula menggerogoti harta kita jika kita dalam keadaan lapang?

Pada kesempatan yang Allah SWT. berikan pada kali ini saya akan bercerita tentang sebuah kisah persahabatan yang tertulis dalam kitab "Durratun Nashsihin" karangan Syekh Utsman bin Hasan bin Ahmad Asy Syakir Al Khaubawiyiyi. Beliau menceritakan dalam kitab tersebut sebuah kisah dimana dua sahabat yang satunya meninggal dunia lalu divonis masuk neraka, karena dia ahli maksiat dan satunya lagi adalah orang saleh dan meninggal dalam keadaan Khusnul Khotimah dan masuk surga. Sahabat yang saleh itu mendapat perlakuan yang baik oleh malaikat Ridwan, ia diantarkan oleh malaikat Ridwan sampai ke pintu surga. Sedangkan sahabatnya yang ahli maksiat itu diperlakukan sebagaimana seorang pendosa, ia digiring kedalam neraka sebagai tampat kembalinya.

Dengan rasa senang bercampur kebahagiaan yang tiada terkira dan tidak dapat dibayangkan kenikmatan yang akan ia peroleh didalam surga sebagai balasan bagi orang-orang yang berbuat baik dan taat kepada Allah SWT. sahabat yang saleh itu melangkahkan kakinya menuju surga yang akan ia tempati. Namun langkahnya terhenti ketika ia mendengar suara yang cukup keras dan suara itu ia sangat mengenalnya.

"Sahabatku...tolong aku. Atas nama persahabatan kita selamatkanlah aku dari neraka!"

Suara itu terus terdengar meminta tolong kepada sahabat yang saleh itu. Dicarinya asal suara itu, lalu ia melihat ada seorang laki-laki yang diseret-seret menuju neraka oleh malaikat Malik yang wajahnya begitu menakutkan. Kemudian dia berkata: "Ya Allah, orang itu adalah sahabatku ketika di dunia. Dia merasa prihatin dan sangat sedih melihat sahabatnya itu digiring ke neraka. Kemudian orang saleh itu tidak mau masuk surga dan meminta kepada malaikat Ridwan agar mengantarkannya ke neraka. Malaikat Ridwan berkata kepada orang saleh itu,

"Bagaimana saya akan membawa tuan ke neraka, padahal saya diperintahkan mengantar tuan ke surga? Silahkan tuan, tidak usah ragu, Surga yang indah ini milik tuan dan saya akan melayani tuan dengan sebaik-baiknya...!" Kata malaikat Ridwan

Orang Saleh itu berkata,

"Aku tidak membutuhkan surga dan pelayananmu. Bawa saya ke neraka.!"


Malaikat Ridwan menolak permintaan orang saleh itu untuk membawanya ke neraka, dalam keadaan yang saling bersitegangan itu, kemudian terdengar suara gaib yang berasal dari Yang Maha Agung.

"Wahai malaikatku, sebenarnya Aku telah mengetahui apa yang tersembunyi dibalik dada hambaku yang saleh ini. Namun, agar lebih jelas bagimu tanyakan sendiri kepadanya kenapa ia memilih neraka daripada surga!"

Malaikat Ridwan segera memenuhi perintah Dari Allah Yang Maha Agung.

"Mengapa Tuan lebih menyukai neraka daipada surga?"
"Engkau lihat orang yang sedang diseret-seret menuju neraka itu? Ia adalah sahabatku selama hidup di dunia. Ia menjerit-jerit minta tolong agar aku membebaskannya dari ancaman neraka. Aku sadar sepenuhnya, tidak mungkin aku yang lemah ini menyelamatkannya dari neraka dan membawanya ke surga. Karena itu, lebih baik aku yang ke neraka agar dapat bersama-sama dengannya, "ujar orang saleh itu.

Mendengar jawaban orang saleh itu, malaikat Ridwan bertambah kaget, lalu terdengar lagi suara dari Yang Maha Agung Allah Subhanahu wa ta'alaa.

"Wahai hambaKu yang saleh, dengan segala kelemahanmu, engkau rela masuk neraka untuk bersama-sama dengan sahabatmu yang telah menemanimu sebentar saja di dunia. Padahal, sepanjang umurmu, engkau begitu taat dan berbakti kepadaKu, memujaKu sebagai Tuhanmu. Bagaimana Aku rela membiarkanmu masuk neraka? Karena itulah Aku hadiahkan sahabatmu itu untukmu, dan ajaklah dia masuk surga bersamamu. Inilah ganjaran yang sepadan bagimu, "terang suara itu.


Subhanallah, sungguh Allah SWT. adalah Tuhan Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang bagi hamba-hamba-Nya yang saleh, lantaran bersahabat dengan orang saleh semasa hidup di dunia, sahabat yang yang ahli maksiat itu mendapat pengampunan dan kasih sayang Allah SWT. dan memasukkan dua sahabat itu ke dalam surga yang penuh kenikmatan sebagai tempat tinggal yang abadi tanpa mengurangi pahala surga yang Allah berikan kepada orang saleh itu.


"Sebaik-baiknya sahabat adalah sahabat yang dapat membawa kita ke surga. Bukan sahabat yang membawa kita ke neraka."

"Persahabatan yang sejati akan membawa kerinduan yang abadi."


WALLAHU A'LAM.



Monday, June 2, 2014

Kisah Wanita yang Menjadi Shalehah Karena Nasihat Seorang Pemuda


Mungkin sedikit orang yang menyadari bahwa istiqomah dalam ketaatan adalah salah satu bentuk dakwah, orang-orang memahami bahwa dakwah hanyalah penyampaian dalam bentuk lisan, tulisan, atau pelajaran.
Salah seorang da’i menyampaikan sebuah kisah tatkala ia berada di Amerika. Da’i ini adalah seorang yang berasal dari Arab Saudi. Tatkala dia ke Amerika dan menjadi pemateri di sebuah pertemuan tak disangka ada seorang pemateri juga berasal dari Arab Saudi namun sudah 40 tahun tinggal di Amerika.

Tatkala ia melihat da’i ini, ia pun merasa malu dengan penampilan sang da’i yang sesuai dengan latar belakang Arabnya; memkai jubah dan mengenakan gurtah. Lalu ia menegur sang da’i untuk mengganti apa yang ia pakai karena itu terkesan kuno dan terbelakang, beda dengan penampilannya. Sang da’i tidak menanggapi serius perkataannya.

Yang mengagetkan adalah saat orang Arab Saudi –Amerika- ini melihat sang da’i menunaikan shalat di sela-sela break acara. Ia mulai terenyuh dan mengingat kembali siapakah dia ini sebenarnya. Ketika masjid atau tempat shalat sepi, ia masuk ke dalamnya dan menunaikan shalat sambil menangis tersedu-sedu. Sehabis shalat sang da’i menanyakan apa yang terjadi padanya. Ia menjawab sudah 40 tahun ini aku tidak shalat, dan aku baru teringat akan hal itu ketika melihatmu menunaikan shalat.

Itulah istiqomah dan itulah dakwah, istiqomah dalam ketaatan itu bisa menginspirasi pelaku dosa untuk bertaubat dan berhenti dari perbuatan dosanya. Sebagaimana kisah berikut ini, seorang pemuda yang shaleh, menginspirasi seorang wanita yang hidupnya dipenuhi kelalaian dan jauh dari nila-nilai ketaatan kepada Allah.

Berikut kisahnya

Dari Ahmad bin Said dari bapaknya, ia berkisah:
Di Kufah terdapat seorang pemuda yang rajin beribadah. Ia selalu ke masjid, tidak pernah tidak. Ia juga seorang yang tampan dan baik. Lalu ada seorang gadis cantik dan cerdas jatuh hati padanya. Selang berapa lama, suatu hari gadis itu berdiri di jalan yang biasa dilewati pemuda menuju masjid.

Gadis itu berkata (untuk merayunya), “Dengarkanlah ucapanku, kemudian setelah itu terserah kamu.” Pemuda itu berlalu tanpa sepatah kata keluar dari mulutnya. Sewaktu pemuda itu pulang dari masjid, wanita tersebut masih berdiri di tempatnya, dia berkata, “Wahai fulan, dengarkanlah ucapanku.” Pemuda itu serba salah, lalu ia pun menjawab, “Ini adalah perbuatan yang bisa mendatangkan prasangka buruk. Sementara aku tidak menyukai hal itu.”

Gadis itu berkata, “Demi Allah, tidaklah aku berdiri di sini karena ketidaktahuanku tentang dirimu. Na’udzubillah, kalau orang-orang melihat seperti itu dariku. Yang membuatku berani dalam urusan ini adalah pengetahuanku bahwa sedikit dari hal ini menurut orang-orang adalah banyak, dan kalian para ahli ibadah dalam urusan ini bisa berubah oleh sesuatu yang remeh. Yang ingin aku katakana kepadamu adalah anggota tubuhku selalu tertuju padamu. Maka Allah… Allah pertimbangkanlah urusanku dan urusanmu.”

Maksud gadis ini ia telah lama memperhatikan sang pemuda oleh karena itu ia katakana tujuannya berdiri di jalan tersebut karena tahu dan kagum kepada sang pemuda. Ia berani merayu sang pemuda walaupun orang-orang shaleh seperti pemuda ini menganggap besar dosa-dosa yang diremehkan orang, namun tidak jarang mereka juga tergelincir oleh wanita, gadis itu katakana “kalian ahli ibadah bisa berubah karena urusan yang remeh.”

Pemuda itu pulang dan hendak menunaikah shalat (sunah pen.) di rumah, namun ia tidak bisa melakukannya karena pikirannya terganggu. Lalu ia menulis dan keluar dari rumahnya. Ternyata sang wanita masih berdiri di tempatnya, sang pemuda pun memberikan apa yang ia tulis kepada wanita tersebut, lalu kembali lagi ke rumah.

Tulisan itu berisi, “Bismillahirrahmanirrahim.. ketahuilah wahai Fulanah, jika ada seorang muslim yang bermaksiat kepada-Nya, maka Dia menutupinya. Jika dia mengulanginya maka Allah tetap menutupinya. Tetapi jika ia telah memakai pakaian kemaksiatan, maka Allah ‘Azza wa Jalla murka dengan kemurkaan dimana langit, bumi, gunung, pohon, dan hewan-hewan tidak kuasa menanggungnya. Siapa yang kuat menanggung murka-Nya?

Jika apa yang kamu sebutkan itu suatu kebatilan, maka aku mengingatkanmu akan suatu hari ketika langit seperti luluhan perak dan gunung-gunung seperti kapas. Umat manusia berlutut di hadapan Allah Yang Maha Besar lagi Maha Agung. Demi Allah, aku sendiri tidak mampu menyelamatkan diriku, lalu bagaimana mungkin aku mampu menyelamatkan orang lain saat itu? Jika apa yang kamu sebutkan itu benar (ingin mengobati luka), maka akan kutunjukkan kamu kepada dokter yang mampu mengobati luka yang perih dan rasa sakit yang pedih, Dia adalah Allah Rabbul ‘alamin. Kepada-Nya lah kamu harus berlari dengan permohonan yang benar. Aku sendiri telah sibuk –tak sempat memikirkanmu- karena firman Allah.

“Berilah mereka peringatan dengan hari yang dekat (hari kiamat) ketika hati menyesak sampai di kerongkongan dengan menahan kesedihan. Orang-orang zalim tidak menyukai teman setia seorang pun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafaat yang diterima syafaatnya. Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati. Dan Allah menghukum dengan keadilan. Dan sembahan-semabahan yang mereka sembah selain Allah tiada dapat menghukum dengan sesuatu apa pun. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Al-Mukmin: 18-20). Adakah tempat berlari dari ayat ini?

Beberapa hari kemudian gadis itu kembali berdiri di jalan yang dilewati pemuda itu. Tatkala si pemuda itu melihatnya dari jauh, ia pun hendak kembali supaya tidak melihatnya. Tetapi gadis itu berkata, “Wahai pemuda, jangan kembali. Karena tidak ada pertemuan setelah ini, kecuali di hadapan Allah ‘Azza wa Jalla.” Lalu dia menangis dengan keras. Gadis itu berkata, “Aku memohon kepada Allah dimana kunci hatimu berada di tangan-Nya agar memudahkan urusanmu yang sulit.” Kemudian gadis itu mengikutinya dan berkata, “Bermurah hatilah kepadaku dengan nasihat yang bisa aku bawa. Berikanlah wasiat kepadaku yang bisa aku kerjakan.”

Pemuda itu berkata, “Bertakwalah kepada Allah, jagalah dirimu, ingatlah firman Allah, ‘Dan Dia-lah yang menidurkanmu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari’ (QS. Al-An’am: 60). Gadis itu tertunduk, dia menangis lebih keras dari tangisannya yang pertama. Setelah itu dia tidak keluar rumah, dia bersungguh-sungguh beribadah. Dia tetap seperti itu hingga meninggal dalam kesedihan, menyesali dosa-dosanya selama ini. Di kemudian hari, pemuda itu teringat akan sang gadis, ia pun bersedih karena kasihan kepadanya.

Wanita itu tidak meraih apa-apa dari orang yang dicintainya, tetapi dia meraih sesuatu yang lebih utama dari dunia dan seisinya, ia menemukan jalan yang baik dan amal yang shaleh. Karenanya Allah memberi wanita tersebut taufik untuk bertaubat dan memudahkannya untuk beribadah. Semoga di akhirat dia meraih apa yang diinginkannya dan berkumpul dengan orang yang dicintainya.

(nwr/Ensiklopedi Kisah Generasi Salaf)